Bos Ungkap Strategi Bukalapak untuk Masa Depan
- Viva.co.id/Sarie
VIVA – Gonjang ganjing soal startup unicorn Bukalapak memang tak terdengar lagi. Ini merupakan bukti jika ternyata masalah efisiensi atau penataan atau apalah namanya itu, tidak terlalu mempengaruhi internal Bukalapak.
Hal ini sesuai dengan apa yang dipaparkan oleh Chief Strategy Officer Bukalapak, Teddy Oetomo ketika ditemui Viva.co.id, beberapa waktu lalu. Teddy menyebut jika penataan diri di tubuh perusahaan ini merupakan hal yang wajar dilakukan oleh perusahaan yang 'beranjak dewasa'.
"Bukalapak saat ini mau menginjak usia 10 tahun. Kalau kita di growing up company, mungkin bisa lebih banyak try and error. itu penting untuk inovasi. Saat sudah dewasa, saatnya menentukan try and error mana yang penting, jangan semua dilakukan. Harus sesuai dengan core compentency kita. Seperti kita pernah ke ranah hardware. Ini perusahaan teknologi, pasti kita kurang kompetitif di sana," ujar Teddy, yang pernah menjadi dosen di University of Sidney.
Masih banyak hal yang dipaparkan Teddy dalam wawancara dengan VIVA.co.id beberapa waktu lalu, termasuk juga soal perbedaan lingkungan ketika dirinya bekerja di perusahaan bonafide Credit Suisse dibanding startup Bukalapak.
Teddy juga sempat mengungkapkan strateginya untuk Bukalapak dalam lima tahun, dan harapannya terhadap keberlangsungan Bukalapak dan startup lokal Indonesia dalam 10 tahun ke depan.
Intinya, kata Teddy, Bukalapak ingin sekali menjaga marwah 'lokal' yang ada di Bukalapak. Bukan hanya soal membina dan menjembatani UKM di Indonesia, tapi juga termasuk soal suntikan dana dari investor asing.
Nah, untuk lebih jelasnya, wawancara dengan Teddy Oetomo bisa dilihat di video berikut ini. Cekidot!