SOROT 481

Tahun Emas Real Madrid

Real Madrid juara Liga Champions 2016/2017
Sumber :
  • Twitter/@realmadriden

VIVA – Pertandingan di Principality Stadium, Cardiff, Wales, memasuki menit 90. Bek Real Madrid, Marcelo, yang sedang menguasai bola, mampu menerobos sisi kiri pertahanan Juventus.
 
Selanjutnya, bek sayap Brasil itu melepas umpan pendek mendatar yang langsung disepak Marco Asensio. Bola melesak ke sisi kanan gawang Juventus dan berbuah gol.
 
Tidak lama berselang, peluit panjang ditiup wasit asal Jerman, Felix Brych. Para pemain Real Madrid pun merayakan kemenangan 4-1 atas Juventus di final Liga Champions, 4 Juni 2017.
 
Sebelum gol Asensio, tiga gol Madrid lainnya dicetak Cristiano Ronaldo (20', 64') dan Casemiro (61'). Satu-satunya gol Juventus dicetak Mario Mandzukic (27'). https://twitter.com/freekinfernando/status/945764781062897664 

Kylian Mbappe Harus Tunjukkan Diri Sebagai Seorang Juara di Real Madrid

Dengan kemenangan ini, Real Madrid pun menggoreskan tinta emas di Liga Champions. Mereka bukan hanya keluar sebagai juara, namun juga mematahkan 'kutukan' juara bertahan.
 
Sebab, sejak berganti format menjadi Liga Champions, tidak ada klub yang berhasil mempertahankan trofi 'si kuping besar'. Tapi, Madrid bisa melakukan hal itu pada 2017.
 
"Sudah pasti, kami telah membuat sejarah. Sebelumnya, tidak ada yang bisa melakukan ini. Tapi, kami bisa," kata pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane, usai laga dilansir espnfc.
 
"Ini adalah hari yang bersejarah bagi semua Madridista, para pemain, saya dan keluarga kami. Hari ini bisa saya katakan, kami adalah tim yang sangat bagus," lanjut Zidane.
 
Sementara itu, kapten El Real, Sergio Ramos, menyatakan, keberhasilan luar biasa timnya diraih dengan kerja keras dan soliditas para pemain Real Madrid sebagai sebuah tim.
 
"Sukses ini datang bukan karena kebetulan. Kami tim hebat yang dilatih pelatih hebat, Zidane. Kemampuan kami menjaga kamar ganti dari rasa iri juga jadi kunci," jelas Ramos.

Real Madrid juara Liga Champions 2016/2017

Reaksi Van Dijk Ditodong Pertanyaan soal Pindah ke Real Madrid

Euforia pemain Real Madrid saat menjuarai Liga Champions. (Reuters/Eddie Keogh)

Selain trofi Liga Champions, Madrid pun menutup musim kompetisi 2017 dengan meraih gelar juara LaLiga. Ini menjadi akhir dari penantian panjang Madrid di ajang ini.
 
Empat tahun lamanya Madrid menantikan untuk bisa kembali mereguk nikmatnya juara liga domestik. Seperti diketahui, Madrid terakhir kali juara LaLiga pada 2012.
 
Yang lebih menggembirakan, dengan trofi tersebut Madrid pun memutus dominasi rival mereka, Barcelona, yang menyabet gelar secara beruntun di dua musim sebelumnya.
 
Cristiano Ronaldo cs mengunci gelar juara LaLiga dengan 93 poin dari 38 laga. Real Madrid unggul tiga poin atas Barcelona yang finis sebagai runner-up dengan 90 poin.
 
Prestasi Real Madrid tidak berhenti di situ. Dalam enam bulan terakhir, Madrid meraih tiga trofi bergengsi lain: Piala Super Spanyol, Piala Super Eropa dan Piala Dunia Klub.
 
Tidak heran jika Presiden Real Madrid, Florentino Perez, menyatakan sangat puas atas prestasi klubnya pada 2017. Pencapaian ini tidak akan dia lupakan.
 
"2017 tidak akan pernah dilupakan oleh Madridistas," kata Perez seperti dilansir Football Espana saat merayakan Natal bersama klub, Minggu 24 Desember 2017.
 
"Yang paling penting, kami mencapai semua ini bersama-sama. Anggota kami dan suporter memainkan peran penting dalam semua kemenangan kami," jelas Perez.

Kylian Mbappe Tak Berkutik dalam Laga Liverpool Vs Real Madrid

Sejarah Bhayangkara FC
 
2017 menjadi tahun pertama kompetisi sepakbola Indonesia kembali bergulir setelah sempat vakum selama dua musim karena sanksi FIFA. Liga 1 berlangsung sengit hingga akhir. Bahkan, dua klub teratas di klasemen akhir, Bhayangkara FC dan Bali United, sama-sama memiliki jumlah poin sama, 68 poin.
 
Namun, Bhayangkara FC dipastikan keluar sebagai juara karena unggul head to head atas Bali United. Keberhasilan ini disambut sukacita sang pelatih, Simon McMenemy.
 
"Kunci sukses kami adalah memiliki skuat yang bagus, pemain kami juga selalu bekerja sangat keras dan tidak pernah menyerah," kata McMenemy usai membawa BFC juara.

[Baca juga: Liga 1 2017 Tak Sempurna, Gelar Juara Bhayangkara FC Ternoda]
 

Bhayangkara FC Juara Liga 1
Euforia tim Bhayangkara FC saat menjadi juara Liga 1 Indonesia. (VIVA/Syahrino Putama) 

Keberhasilan ini pun menjadi sejarah bagi klub yang sering berganti nama itu. Seperti diketahui, dalam hitungan beberapa tahun terakhir, Bhayangkara sudah beberapa kali berganti nama.
 
Cikal bakal berdirinya Bhayangkara berawal dari dualisme Persebaya Surabaya yang beralih ke LPI (Liga Primer Indonesia) dan mengubah nama menjadi Persebaya 1927 di bawah PT Persebaya Indonesia.
 
Di saat yang sama, tim yang dahulu bernama Persikubar Kutai Barat ini dibawa ke Surabaya dan diubah namanya menjadi Persebaya Surabaya di bawah PT Mitra Muda Inti Berlian (MMIB) agar Surabaya memiliki wakil di liga resmi PSSI.
 
Pada 2015, mereka tidak boleh mengikuti turnamen arahan Mahaka Sports & Entertainment yang bertajuk Piala Presiden 2015. Karena ingin mengikutinya, mereka menambahkan kata United di tim ini.
 
Selanjutnya, BOPI meminta Persebaya untuk menanggalkan nama 'Persebaya', karena hak paten logo dan nama ada di tangan klub Persebaya 1927 bawahan PT Persebaya Indonesia.
 
Oleh karena itu, mereka mengubah nama menjadi Bonek FC. Tapi, mereka terpaksa mengubah nama klubnya menjadi Surabaya United, karena mendapat protes dari Bonek yang aslinya merupakan nama suporter.
 
Pada 12 April 2016, Surabaya United merger dengan tim yang mengikuti Piala Bhayangkara 2016, PS Polri, dan akhirnya mengubah nama menjadi Bhayangkara FC. Tak disangka, perubahan nama ini justru memberikan hoki dan mengantar Bhayangkara FC menjadi klub terbaik di Tanah Air.

Rekor Indonesia di Jagat Bulutangkis
 
Indonesia mencatatkan rekor baru di pentas bulutangkis dunia di tahun ini. Itu menyusul keberhasilan ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon menjuarai BWF World Super Series Finals di Dubai, 17 Desember 2017 lalu.
 
Gelar terbaru Kevin/Marcus ini merupakan yang ke-12 bagi Indonesia sepanjang 2017 di ajang SuperSeries. Ini merupakan tahun terbaik Indonesia di ajang SuperSeries. 

[Baca juga: Rekor Fenomenal Kevin/Marcus, Asa Besar Bulutangkis RI]
 
Sebelumnya, pencapaian terbaik Indonesia di ajang SuperSeries terjadi pada 2007. Ketika itu, Pasukan Garuda menyabet total 11 gelar.
 
Dari 12 gelar yang diraih oleh Indonesia, Kevin/Marcus menjadi penyumbang terbanyak. Mereka mempersembahkan 7 gelar Super Series sepanjang 2017 ini.

Adapun 7 gelar Super Series yang telah sukses diraih Kevin/Marcus yakni All England, India Open, Malaysia Open, Japan Open, China Open, Hongkong Open dan SuperSeries Finals.
 
Kevin/Marcus meraih tujuh gelar juara, dari sembilan SuperSeries yang diikuti. Tak aneh jika keduanya dianugerahi sebagai pebulutangkis terbaik tahun ini oleh Federasi Bulutangkis Dunia (BWF).
 
"Saya tidak pernah menduga bisa dapat tujuh gelar SuperSeries dalam setahun. Ini baru pertama kali, tidak menyangka, ini benar-benar mukjizat," kata Kevin seperti dilansir Badminton Indonesia.

Aksi ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo

Marcus Gideon/Kevin Sanjaya saat berlaga di Indonesia Open. (Dok. PBSI)

Marcus tak memungkiri, kebangkitan mereka tak lepas dari dukungan publik Tanah Air. Mereka ingin mempersembahkan yang terbaik di akhir 2017 ini. Keinginan yang menjadi kenyataan.
 
"Terima kasih kepada semua masyarakat Indonesia yang suka bulutangkis. Jangan bosan-bosan ya dukung kami," ujar Marcus seraya tersenyum.
 
Sukses gemilang di atas lapangan, Kevin/Marcus pun seiring sejalan dengan jumlah prize money yang mereka kumpulkan sepanjang 2017. Mereka meraih total Rp5 miliar!

Gelar Keempat Marquez dan Hamilton

Di dunia balap, pembalap Repsol Honda, Marc Marquez sukses melanjutkan dominasi di MotoGP. Pembalap asal Spanyol tersebut menjadi juara dunia MotoGP 2017.
 
Pembalap Spanyol berusia 24 tahun tersebut sukses melanjutkan dominasi di MotoGP karena mempertahankan gelar juara yang sebelumnya diraih pada musim 2016.
 
Fakta menarik lainnya, gelar juara 2017 ini menjadi gelar juara keempat Marquez dalam lima musim berkarier di MotoGP. Sebelumnya, dia juara di musim 2013 dan 2014.
 
Marquez mengunci gelar juara dunia 2017 usai menempati posisi 3 di seri balapan terakhir di Circuit Ricardo Tormo, Valencia, Minggu 13 November 2017 lalu.
 
Marquez juara MotoGP 2017 dengan meraih total 298 poin dari 18 seri. Dia unggul 37 poin atas rival terdekat yang merupakan pembalap Ducati, Andrea Dovizioso (261 poin).



Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez 

Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez saat merayakan kemenangan. (MotoGp Pics)

Marquez mengakui, 2017 menjadi salah satu musim tersulit dalam karier balapnya. Sebab, dia sempat mengalami pasang surut performa, meski akhirnya bisa bangkit.
 
"Ini musim yang sangat sulit. Ada banyak naik dan turun. Ada banyak juga momen sulit dan momen buruk," kata Marquez dalam jumpa pers usai seri balapan terakhir, dilansir Crash.
 
"Tapi, saya senang bisa memiliki kalian semua, tim saya, keluarga dan orang-orang yang membantu saya. Mereka semua sangat membantu saya musim ini," lanjutnya.

Pembalap Tim Mercedes, Lewis Hamilton

Pembalap Lewis Hamilton usai menyelesaikan balapan. (REUTERS/Henry Romero)

Sementara itu, prestasi gemilang lainnya ditorehkan pembalap Mercedes, Lewis Hamilton, yang meraih gelar juara dunia keempatnya di Formula 1 pada 2017.
 
Sebelumnya, dia menjadi juara dunia F1 pada musim 2008, 2014 dan 2015. Hamilton pun menjadi pembalap tersukses dari Inggris sepanjang sejarah.
 
Ia mengalahkan Jackie Stewart yang berhasil meraih tiga kali gelar juara dunia F1. Jackie Stewart tiga kali menjadi juara dunia F1 pada 1969, 1971 dan 1973.
 
Di F1 2017, pembalap Inggris berusia 32 tahun itu mengunci lebih cepat gelar juara di GP Meksiko, akhir Oktober 2017 silam. Saat itu, balapan masih tersisa dua seri lagi
 
Walau menempati posisi sembilan di GP Meksiko, namun koleksi poin Hamilton tidak mungkin terkejar lagi di dua seri balapan tersisa (GP Brasil dan GP Uni Emirat Arab).
 
"Terima kasih yang sebesar-besarnya untuk keluarga, tim, dan Mercedes. Saya bangga menjadi bagian ini," kata Hamilton seperti dikutip dari Crash, usai balapan.  
 
"Saya melakukan apa yang bisa saya lakukan. Saya memiliki awal yang baik, sayang di belokan ketiga ada masalah. Saya mencoba sekuat tenaga untuk kembali," lanjutnya.
 
Hamilton selanjutnya menjadi juara dengan memuncaki klasemen akhir F1 2017 setelah meraih total 363 poin dari 20 seri balapan (Hamilton naik podium di 13 seri balapan).
 
Hamilton unggul jauh atas rival terdekat, Sebastian Vettel. Pembalap Ferrari tersebut  menjadi runner up di klasemen akhir setelah hanya meraih total 317 poin. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya