SOROT 481

Skandal Anniesa Hasibuan hingga Wabah Horor

Prosesi pemakaman artis Julia Perez
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

VIVA – Hanya dalam hitungan hari, tahun 2017 akan berakhir, berganti menjadi 2018. Banyak momen menghebohkan yang terjadi sepanjang tahun ini menjelang 365 hari yang akan terlunasi pada Senin, 31 Desember 2017 mendatang.

Yang Terpuruk hingga Erupsi Gunung Agung

Dari dunia gaya hidup dan showbiz Tanah Air, skandal penipuan terhadap ribuan calon jemaah umrah yang dilakukan desainer busana muslim kondang, pencetak sejarah di New York Fashion Week (NYFW) sekaligus pemilik PT First Anugerah Karya Wisata atau First Travel, paling bikin geger. Tak hanya itu, empat produk Mi Samyang yang didistribusikan importir PT Koin Bumi ditarik peredarannya lantaran tak punya label halal dan mengandung DNA babi juga banyak menjadi sorotan.

Sanak saudara berdoa untuk jenazah Yana Zein di Rumah Duka Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta, 1 Juni 2017.

Dari Luar Bumi sampai Konten Birahi

Para sanak saudara berdoa untuk jenazah Yana Zein di Rumah Duka Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta. (VIVA/M Ali Wafa)

Tak mengejutkan adalah kematian sejumlah selebriti Indonesia dan luar negeri yang menimbulkan duka mendalam, baik karena sakit maupun bunuh diri, sebut saja nama Julia Perez, Yana Zein dan penyanyi terkenal Korea Selatan, Jonghyun SHINee. Selain berita duka yang menyelimuti tahun ini, bangkitnya film horor menjadi hiburan yang menyenangkan sekaligus menegangkan bagi pecinta film genre ini.

Urgensi Anak Berkebutuhan Khusus Segera Dapat Perhatian

Film It dari Stephen King dinobatkan sebagai film horor terlaris kedua sepanjang masa. Dari dalam negeri, film horor pun mewabah, seperti Pengabdi Setan, Danur: I Can See Ghosts, Jailangkung dan masih banyak lagi.

Skandal Anniesa Hasibuan

Anniesa Desvitasari Hasibuan atau Anniesa Hasibuan menjadi desainer busana muslim Indonesia yang paling banyak disebut namanya selama dua tahun berturut-turut, 2016 dan 2017. Bedanya, tahun lalu namanya dipuji tapi tahun ini, namanya dicaci.

Mundur sedikit ke belakang dan masih lekat dalam ingatan, tepat pada September 2016 lalu di The Dock, New York, Amerika Serikat, istri Andika Surachman itu mendapat apresiasi luar biasa dari publik Negeri Paman Sam dalam ajang New York Fashion Week (NYFW). Anniesa menjadi satu-satunya perancang Indonesia dan desainer pertama yang membawa koleksi busana muslim lengkap dengan hijabnya di pekan mode bergengsi dunia.

Karya megahnya bertajuk D'Jakarta mendapat standing ovation lebih dari 1.500 tamu. Sosoknya langsung menyita perhatian dunia. Nama dan karyanya laris dibahas di sejumlah media fesyen ternama. Para kritikus fesyen pun ikutan memujanya.

Indonesia dibuat bangga, kala itu. Desainer yang tak memiliki pendidikan fesyen mumpuni ini pun sukses bikin heboh dan membuat iri para desainer seniornya. Tak ada yang menyangka kariernya cepat melesat. Mulai menjadi desainer profesional pada tahun 2015, dan setahun setelahnya Anniesa sudah mendunia.

Februari 2017, dia kembali ke ajang yang mengangkat namanya. Membawa koleksi bertema Drama, Anniesa kembali dipuji karena karya dan keberaniannya menggunakan model nonlokal di tengah kebijakan pelarangan imigran oleh penguasa Amerika Serikat paling kontroversial, Donald Trump.   

Dan tepat enam bulan setelahnya atau 10 hari usai perayaan ulang tahunnya ke-31, namanya kembali membuat heboh. Kali ini, bukan karena prestasinya. Anniesa bersama suami tercinta malah dicokok Badan Reserse Kriminal Mabes Polri setelah mediasi di Kompleks Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Rabu, 9 Agustus 2017.

Anniesa Hasibuan latihan menembak

Anniesa Hasibuan sedang latihan menembak. (Instagram.com/Anniesa Hasibuan)

Anniesa ditangkap atas kasus penipuan dan pemberian janji dengan menawarkan biaya umrah murah melalui biro perjalanan haji dan umrah miliknya, PT First Anugerah Karya Wisata atau First Travel. Tak hanya mereka, adik Anniesa, Siti Nuraidah Hasibuan atau Kiki Hasibuan turut ditetapkan sebagai tersangka.

First Travel yang mulai beroperasi sejak 2008 silam itu telah menipu puluhan ribu calon jemaah. Mabes Polri mencatat kerugian calon jemaah mencapai Rp848.700.100.000. Jumlah itu merupakan kalkulasi dari 72.682 calon jemaah promo yang mendaftar pada Desember 2016 sampai dengan Mei 2017.

Dari jumlah tersebut, 14 ribu calon jemaah umrah sudah diberangkatkan ke tanah suci Mekah. Sedangkan 58.682 sisanya belum diberangkatkan. Selain itu, tersangka juga memiliki utang kepada provider tiket Rp85 miliar. Utang provider visa Rp9,7 miliar dan utang hotel di Arab Saudi Rp24 miliar.

Karena tak mampu membayar utang dan memberangkatkan calon jemaah, polisi menyita asetnya seperti rumah mewah bak istana di Sentul, Bogor; rumah tinggal di Pasar Minggu, Jakarta; rumah kontrakan di Cilandak, Jakarta; kantor First Travel di Jakarta dan Depok; Butik Anniesa Hasibuan di Kemang, Jakarta, serta sejumlah mobil.

Kasus itu pun menyeret sejumlah nama selebriti negeri ini, seperti Syahrini, Vicky Shu, Ria Irawan dan almarhumah Julia Perez. Mereka diperiksa sebagai saksi lantaran ikut mempromosikan First Travel.

[Baca juga: Artis di Seputaran Kasus First Travel]

Gaya hidup mewah dan ingin meningkatkan statusnya disinyalir membuat Anniesa kalap menggunakan uang yang bukan haknya dan pada akhirnya mengantarkan wanita yang pernah hidup susah itu menuju hotel prodeo. Dalam sejumlah foto yang diunggah pada akunnya di media sosial, Anniesa memang kerap pamer sejumlah barang fesyen bermerek, liburan keliling dunia hingga melakukan hobi mahal.

Journal of Experimental Social Psychology yang ditulis asisten profesor di London Business School Niro Sivanathan dan Nathan C. Pettit, dari Cornell University, menyebutkan bahwa kebanyakan orang yang tidak terlalu kaya tertarik membeli barang bermerek dan mahal karena ingin menaikkan statusnya dan memberi kesan lebih baik kepada orang lain sekaligus menyenangkan diri.

Intinya, ketika seseorang merasa rendah diri, dia cenderung memiliki keinginan kuat untuk membeli barang mahal, seperti rumah dan mobil mewah, tas dan pakaian bermerek demi prestise dan status. Padahal, kemungkinan mereka tidak mampu membelinya.

Gaya hidup yang kebablasan tersebut berujung bumerang untuknya. Nila setitik, rusak susu sebelanga. Nama baik dan kariernya rusak seketika. Prestasi yang pernah diukir sebagai pencetak sejarah di NYFW pun tak berarti apa-apa.

Predikat sebagai sosok wanita inspiratif 2017 dari Forbes Indonesia dicopot secara paksa setelah skandal penipuan tersebut mencuat. Tak hanya itu, keberhasilannya bisa pamer karya di kota berjuluk Big Apple itu pun akhirnya dipandang sebelah mata.

Itu karena Anniesa membayar biaya yang nilainya mencapai miliaran rupiah untuk tampil di NYFW dari dana calon jemaah umrah First Travel. Fakta itu terbongkar setelah Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan aliran dana dari rekening milik bos First Travel untuk membiayai kegiatan fesyen di New York. Dikutip dari Business Insider, desainer yang ingin tampil di NYFW harus merogoh kocek sangat dalam, antara Rp2,6 miliar hingga Rp6 miliar untuk pertunjukkan tunggal.

Kendati demikian, kemewahan yang dinikmatinya hanya sekejap seperti popularitas yang didapatnya dengan sangat cepat. Perjalanan hidupnya bak roller coaster.Setelah tinggal di rumah mirip istana, kini Anniesa, suami dan adiknya menjalani hari-harinya di rumah tahanan (rutan) sebagai narapidana. Ketiganya sempat ditahan di rutan Bareskrim Polri di Polda Metro Jaya dan sejak Kamis malam, 7 Desember 2017 lalu, mereka menginap di rutan Cilodong, Depok, Jawa Barat.

Proses hukum ketiga pesakitan tersebut hingga saat ini masih bergulir di ranah hukum. Pihak Kejaksaan Agung masih menunggu pelimpahan penahanan mereka ke Pengadilan Negeri. [Baca juga: PPATK Ungkap Fakta Baru Aliran Dana First Travel]

Label Halal Samyang

Tak cuma dramanya yang menginvasi dunia, kosmetik dan kuliner negeri kimchi alias Korea Selatan pun banyak disukai masyarakat Indonesia. Salah satunya mi instan merek Samyang.

Banyak remaja di Tanah Air menyukai mi goreng ayam instan atau dalam bahasa asalnya buldalk bokkeummyeon lantaran punya cita rasa superpedas. Namun masyarakat Indonesia penggemar mi tersebut pada pertengahan tahun ini sempat dibuat ketakutan lantaran Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menginstruksikan Balai Besar atau Balai POM seantero Indonesia menarik empat produk mi instan asal Korsel yang positif mengandung DNA babi dan tidak mencantumkan peringatan, "mengandung babi".

Padahal menurut peraturan Kepala BPOM Nomor 12 Tahun 2016, pangan olahan yang mengandung bahan tertentu yang berasal dari babi memang harus mencantumkan tanda khusus berupa tulisan, "mengandung babi" dan gambar babi berwarna merah dalam kotak berwarna merah di atas dasar warna putih.

Selain tak mencantumkan peringatan, importir mi Samyang, PT Koin Bumi juga tidak menginformasikan bahwa produk yang didaftarkan mengandung babi kepada BPOM saat melakukan pendaftaran untuk mendapat izin edar. Hal itu sangat mengejutkan lantaran Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia mengharamkan babi untuk dikonsumsi.

Adapun empat produk mi instan yang mengandung DNA babi yang ditarik BPOM, yakni Samyang Mi Instan U-Dong, Nongshim Mi Instan (Shin Ramyun Black), Samyang Mi Instan rasa Kimchi dan Ottogi Mi Instan (Yeul Ramen).

Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun memastikan bahwa keempat produk tersebut tidak memiliki sertifikasi halal dari Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI).

BPOM pun melakukan razia terhadap mi instan impor yang dicurigai mengandung babi pada 19 Juni 2017 lalu di sejumlah supermarket di Jakarta. Buntut dari razia dan penarikan itu, empat produk tersebut sempat menghilang dari pasaran. Rak-rak mi instan di beberapa pusat perbelanjaan banyak yang kosong.

Diduga Mengandung Babi, BPOM Razia Mie Instan Impor

Petugas Balai Besar Obat dan Makanan (BPOM) Sumbar memeriksa makanan di salah satu supermarket, di Padang, Sumatra Barat. (ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi)

Tak hanya menarik produk tersebut dari pasaran, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) pun meminta pemerintah memberi sanksi kepada importirnya. Menurut YLKI, harus ada langkah hukum yang dilakukan pemerintah, baik dari sisi administrasi dan atau pidana terhadap importir. PT Koin Bumi disarankan dicabut izin operasionalnya karena telah memasukkan produk yang tak memenuhi standar regulasi di Indonesia. Sehingga, kepolisian diminta ikut menangani kasus itu karena secara pidana melanggar UU Perlindungan Konsumen, UU Pangan dan UU Jaminan Produk Halal.

Ternyata heboh pemberitaan mi instan Samyang yang mengandung DNA babi dan tidak memiliki label halal merugikan pengimpor dua varian mi Samyang lainnya, yakni PT Korinus. Sales & Marketing PT Korinus, Endra Nirwana menegaskan bahwa produk yang ditarik BPOM itu bukan produk yang didistribusikan.

Dia menyayangkan pemberitaan terkait produk tersebut justru menampilkan foto varian produknya, yakni Mi Instan Hot Chivken Ramen yang beredar sejak 2013 dan Hot Chicken Ramen Cheese yang beredar pada Mei 2017.

Bahkan, produk yang didistribusikan juga menunjukkan detail komposisi yang tertera dalam kemasan dan menyertakan terjemahan kandungan bahan dalam Bahasa Indonesia dan Korea. Selain itu, juga tak mengandung babi seperti empat produk lain yang ditarik BPOM.

Mereka mengaku bahwa pihaknya kala itu sudah mendaftarkan dua produknya ke MUI. Kendati demikian, produknya sudah mengantongi sertifikasi halal dari Korea Muslim Federation (KMF). Meski begitu, Direktur Eksekutif Indonesia Halal Watch (IHW), Ikhsan Abdullah mengatakan, pihak yang berwenang memberikan sertifikasi halal untuk produk yang beredar di Indonesia adalah LPPOM MUI karena jika bukan dari MUI tak bisa dilacak dan diragukan kehalalannya.

KMF atau lembaga halal Malaysia dan negara lain tidak bisa menerbitkan sertifikasi halal atas produk yang beredar di Tanah Air. Jadi, jika ada mi instan atau produk luar yang mencantumkan label halal dari negaranya, hal tersebut diperbolehkan, namun harus dilakukan endorsement atau pengecekan ulang atas kehalalan produk tersebut, sehingga produk yang diberi sertifikasi halal di Korea tidak berlaku di Indonesia.

Tiga bulan berlalu sejak kasus tersebut ramai, PT Korinus akhirnya mengantongi sertifikat halal dari PPOM MUI dengan nomor registrasi 00090084950917. Penyerahan sertifikat resmi diperoleh pada 28 September 2017 lalu, dengan nama baru, Samyang Green. Hal ini untuk mempermudah konsumen mengenali produk Samyang yang sudah halal.

[Baca juga: Akhirnya, Mi Samyang Resmi Bersertifikat Halal MUI]

PT Korinus butuh waktu selama satu tahun untuk mendapat sertifikat halal. Namun pihaknya terus menjalani lantaran mayoritas masyarakat Indonesia adalah Muslim yang sangat perhatian dengan kehalalan, keamanan serta kualitas dan kebersihan produk.

Dengan terbitnya sertifikat halal itu, para pecinta Mi Samyang asli Korea tak perlu khawatir untuk mengonsumsinya. Adapun, Mi Samyang yang sudah terdaftar tersertifikasi halal oleh MUI, yakni Samyang Hot Chicken Ramen, Samyang Hot Chicken Ramen Big Bowl Samyang Hot Chicken Ramen Cup, Samyang Hot Chicken Ramen Cheese Flavour, Samyang Hot Chicken Ramen Ice Flavour, dan Samyang Hot Chicken Ramen Cheese Flavour Big Bowl.

Kematian Para Pesohor

Kematian selalu menjadi kabar duka yang mendalam, apalagi jika itu kepergian orang terdekat dan terkenal. Sejumlah bintang top baik dari dalam maupun luar negeri tutup usia di tahun 2017. Kisah hidup dan cerita lain kepergian mereka menjadi sorotan karena dianggap mengejutkan.

Julia Perez, selebriti Indonesia yang dikenal dengan penampilan blak-blakanmenghembuskan napas terakhirnya pada 10 Juni 2017 di usia 36 tahun. Wanita yang akrab disapa Jupe itu meninggal setelah berjuang melawan kanker serviks yang diketahui sudah diidapnya sejak September 2014. Jupe meninggal di RS Cipto Mangunkusumo di tengah dekapan keluarga.

Kepergian Julia Perez jadi kabar utama di berbagai media nasional. Pedangdut, pemain film, sinetron, dan komedian ini dikenal sebagai pribadi yang ramah di semua kalangan. Ia akrab tak hanya dengan sesama rekan artis saja, tapi juga fans bahkan petinggi negeri. Maka tak heran jika kepergian Jupe jadi sorotan seantero Nusantara.

Rumah duka dan makam Jupe dipadati warga. Orang-orang berdatangan memberi doa untuk pelantun Belah Duren tersebut. Penuh sesak, karena semua berebut ingin melihat dari dekat.

Perjuangan Jupe melawan kanker juga jadi salah satu kisah yang banyak disoroti VIVA. Berupaya kuat untuk sembuh, Jupe berobat ke Singapura dan mencari obat alternatif, seperti buah merah yang terkenal dari Papua.

Aktivitasnya selama dirawat intensif beberapa bulan di RSCM pun kerap dibagikan lewat media sosial. Meski tubuhnya terlihat makin kurus dan pucat, namun Jupe tampak begitu tegar dan berusaha kuat untuk sembuh. Takdir memang berkata lain, namun Jupe akan selalu dikenang.

Yana Zein, pesinetron yang terkenal lewat peran antagonis di era 1990-an juga tutup usia, hanya 9 hari sebelum kepergia Jupe. Yana Zein meninggal di RS Mayapada, Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada 1 Juni 2017.

Hidup Yana Zein yang memprihatinkan selama berjuang melawan kanker jadi perhatian banyak kalangan. Kedua putrinya bahkan dikabarkan harus putus sekolah karena almarhumah tak lagi mampu memberi biaya. Tak hanya itu, bahkan hingga kepergiannya, sang manajer menyebut kesulitan mengurus pemakaman karena masalah biaya.

Sempat terbang ke China untuk berobat, Yana Zein mengklaim sudah sembuh 80 persen saat kembali ke Indonesia. Namun, hanya berselang sehari setibanya di Tanah Air, kondisinya drop dan akhirnya meninggal dunia.

Yana Zein pun masih jadi sorotan lantaran sang ayah, Nurzaman, mendadak muncul di rumah duka dan meminta putrinya dimakamkan secara Islam. Perdebatan pun terjadi dengan Svetlana, ibunda almarhumah, yang bersikeras ingin melakukannya dengan cara Kristen. Konflik kedua orangtua Yana Zein ini mewarnai kepergian pesinetron tersebut dan berakhir di TPU Gandul, Cinere, dengan cara Islam. 

[Baca juga: Selebriti Tanah Air Meninggal Dunia Sepanjang 2017 (II)]
 

Pemakaman personel SHINee Kim Jong-hyun

Sebuah potret dan peti mati dari Kim Jong-hyun, penyanyi utama boy band Korea Selatan SHINee, dibawa saat pemakamannya di sebuah rumah sakit di Seoul, Korea Selatan. (REUTERS/Kim Hong-Ji)

Jonghyun SHINee menutup tahun 2017 dengan kabar bunuh dirinya yang begitu mengejutkan. Siapa sangka, personel boyband Korea yang dikenal sebagai pribadi ramah dan ceria mengakhiri hidupnya dengan cara yang tragis. Kepergian Jonghyun pun jadi sorotan dunia.

Jonghyun ditemukan tak bernyawa di apartemen miliknya, kawasan Chungdam-Dong, Seoul, pada 18 Desember 2017. Jonghyun diduga melakukan bunuh diri dengan batu bara yang menyala di dalam panci penggorengan. Cara ini mengeluarkan karbon monoksida yang racunnya mematikan.

Di balik sosoknya yang terlihat periang, Jonghyun SHINee rupanya mengalami depresi berat. Surat yang ditinggalkannya pada sahabat mengungkap bahwa Jonghyun tak sanggup menangani depresi tersebut. Meski begitu, belum jelas pemicu pasti depresi yang dialami pelantun Lonely ini.

Sebagai bintang top dari Korea yang sudah mendunia, kematian Jonghyun menyisakan duka mendalam bagi para fansnya. Topik Jonghyun bertengger di posisi teratas di mesin pencarian Google dan media sosial selama berhari-hari. Berbagai kisah mewarnai kepergiannya, seperti pengakuan dari orang-orang terdekat hingga kehadiran para personel SHINee dan artis Korea lain di pemakamannya.

Selain tiga kepergian yang paling disoroti di atas, kematian pesohor lain pun tak kalah hebohnya. Misalnya, bos majalah pria dewasa Playboy, Hugh Hefner, yang meninggal dunia di usia 91 tahun pada 27 September 2017 dan Laila Sari, rocker wanita legendaris Indonesia yang tutup usia pada 20 November silam. Selamat jalan para sahabat.

Era Horor

Beauty and the Beast memang jadi raja box office sedunia di tahun 2017, namun It disebut paling fenonemal. Berdasarkan data dari the-numbers.com yang dikutip pada Jumat, 29 Desember 2017, film Disney ini menutup penghasilan bioskop mereka di angka US$1.263.714.165. Diikuti The Fate of the Furious, Despicable Me 3, Star Wars: The Last Jedi, Spider-Man: Homecoming, Guardians of the Galaxy Vol 2, Wolf Warrior 2, Thor: Ragnarok, Wonder Woman, dan Pirates of the Carriberan: Dead Men Tell No Tales.

Di posisi ke-11 ada It, film horor dari Stephen King yang ternyata dinobatkan sebagai film horor terlaris kedua sepanjang masa. Horor adalah genre keenam terpopuler dari 14 jenis film lainnya sejak tahun 1995 hingga 2017.

Genre horor meraup total box office US$9,9 miliar dan 1,5 miliar lebih penjualan tiketnya. Jumlah ini bahkan berada di atas genre film komedi romantis. Namun, masih dua kali lipat di bawah film berjenis thriller atau suspense.

Berdasarkan tahunnya, 2017 rupanya adalah yang tertinggi karena share film horor dunia mencapai 10,19 persen, sementara tahun-tahun sebelumnya rata-rata 4-5 persen saja.

It begitu tangguh di box office, bahkan untuk digeser franchise blockbuster yang punya basis fans besar sekali pun. Film ini meraup pendapatan US$327.481.748.

Kondisi serupa juga terjadi di Indonesia. Film horor bangkit lagi dan mewabah di bioskop. Pengabdi Setan dinobatkan sebagai film terlaris sepanjang tahun 2017. Jumlah penontonnya begitu fantastis. Tercatat per hari ini, Pengabdi Setan sudah meraup 4.206.103 penonton dan menempati posisi teratas film Indonesia dengan jumlah penonton terbanyak tahun 2017.

Pemeran Pengabdi Setan di FFI 2017.

Para pemeran film Pengabdi Setan saat menghadiri FFI 2017 di Jakarta. (VIVA/Zahrotustianah)

Film ini juga memborong nominasi di Festival Film Indonesia (FFI) 2017, yang jadi simbol supremasi dunia perfilman Tanah Air. Film yang disutradarai Joko Anwar ini berhasil borong 7 piala dari total 13 nominasi yang diraihnya dalam 22 kategori secara menyeluruh.

Ketujuh kategori yang berhasil dimenangi adalah Pengarah Artistik oleh Allan Sebastian, Penata Efek Visual oleh Finalize Studios (Heri Kuntoro, Abby Eldipie), Penata Musik oleh Aghi Narottama, Tony Merle, Bemby Gusti, Pencipta Lagu Tema oleh The Spouse - "Kelam Malam", Penata Suara oleh Khikmawan Santosa, Anhar Moha, Pengarah Sinematografi oleh Ical Tanjung, dan Pemeram Anak Ternaik oleh Muhammad Adhiyat atau Ian.

Menyusul Pengabdi Setan, Danur: I Can See Ghosts menduduki peringkat ketiga perolehan jumlah penonton terbanyak dengan total 2.736.157 tiket laris. Jailangkung di posisi empat, Mata Batin di posisi enam, The Doll 2 posisi tujuh, dan Keluarga Tak Kasat Mata di posisi 14.

Era kebangkitan genre horor di Indonesia tahun 2017 ini pun tak hanya terjadi di ranah bioskop saja. Dalam dunia sinetron atau serial televisi pun demikian. Banyak sinetron horor berbalut religi mencetak share tinggi. Beberapa di antaranya adalah Jodoh Wasiat Bapak, Ada si Manis di Jembatan, Kuasa Ilahi, Tak Kasat Mata, dan lain sebagainya. [Baca juga: Hantu Sinetron Gentayangan Lagi]
(
umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya