- VIVA.co.id/Aji YK Putra
VIVA.co.id – Kentalnya santan dan gurihnya udang terasa pas berpadu di lidah tatkala menyesap kuah mie celor. Hidangan yang juga berisi mi, tauge serta potongan telur rebus ini merupakan salah satu makanan khas Palembang selain pempek yang sudah tersohor hingga ke seluruh negeri.
Untuk dapat mencicipi kuliner khas Bumi Sriwijaya ini, Anda bisa menyambangi sebuah rumah makan bernama Mie Celor Asli 26 Ilir H.M.Syafei Z. Nama rumah makan ini sudah sangat akrab di telinga warga Palembang dan sekitarnya.
Berdiri sejak 1970 silam, usaha tempat makan mie celor tersebut awalnya dikelola oleh Haji Muhammad Syafei. Rasanya yang lezat dan gurih, membuat mie celor ini memiliki pelanggan setia hingga kini. Peminatnya tak hanya dari Palembang, melainkan juga dari luar Sumatera Selatan.
Sejumlah tokoh besar pun menjadi langganan mie celor tersebut. Mereka antara lain Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri. Kesukaan Megawati terhadap mie celor tak lepas dari sang suami, almarhum Taufik Kiemas yang merupakan keturunan Palembang.
Keberhasilan Haji Muhammad Syafei dalam mengelola bisnis ini selama bertahun-tahun rupanya terletak pada resepnya yang autentik. Meski usaha mie celor sudah diteruskan oleh ketiga anaknya, yakni Haji Abdul Aziz (47), Haji Irwan (42) dan Siti Hawa (37), cita rasa Mie Celor 26 ilir tak pernah berubah.
Keberhasilan Haji Muhammad Syafei dalam mengelola bisnis ini selama bertahun-tahun rupanya terletak pada resepnya yang autentik.
Hal ini karena pengolahan mi, bumbu, dan kuah tetap dipegang istri Haji Muhammad Syafei yang kini sudah berusia 82 tahun, Hajjah Hanibah.
“Ibu yang buat langsung seluruh bumbu mi dan dibantu oleh karyawan. Ibu Megawati dan bapak Alex Noerdin Gubernur Sumsel juga sering makan di sini,” kata Siti Hawa saat ditemui VIVA.co.id, Jumat, 10 Juni 2016.
Saat ini, rumah makan Mie Celor Haji Muhammad Syafei berada di tiga tempat. Antara lain di Jalan Mujahidin Kelurahan 26 Ilir Kecamatan Ilir Barat I, Jalan KH Ahmad Dahlan, Kelurahan Talang Semut dan Jalan Merdeka Kecamatan Ilir Barat 1 Palembang.
Dilanjutkan Siti Hawa, alasan dipegangnya seluruh pengolahan mie celor oleh Hajjah Hanibah, tak lain agar menjaga cita rasa mie celor. “Yang pegang resep harus sedarah, agar cita rasa mie celor keluarga bisa terjaga,” ujar wanita berhijab ini.
Sebagai generasi penerus kedua, Hawa mengaku telah belajar untuk membuat mie celor dari sang ibu agar bisnis keluarganya tetap terjaga dan memuaskan para pelanggannya. “Sedikit, demi sedikit mulai belajar cara membuatnya,” katanya.
Pada hari biasa, Mie Celor 26 Ilir tak terlalu banyak pengunjung. Namun jika hari libur, tempat makan ini membludak, dipadati para pencinta kuliner.
“Kalau Ramadan seperti ini, sebelum Magrib sudah mulai ramai. Sejak pagi, seluruh bahan sudah dibuat di rumah, seperti kuah, mi. Di sini tinggal siap saji, jadi pelanggan tak perlu menunggu lama,” ujarnya.
Salah seorang pengunjung, Adi Haryanto (28), mengaku sudah menjadi pelanggan tetap Mie Celor 26 Ilir sejak duduk di bangku SMP. Ia memiliki alasan tersendiri mengapa menggemari kuliner yang satu ini. Rasa santan yang amat kental ditambah campuran udang, tauge, potongan telur ayam dan mi yang kenyal ditambah taburan bawang goreng membuat mie celor ini terasa gurih.
“Ayah juga suka makan di sini. Waktu pertama kali coba SMP setelah itu, sampai sekarang ketagihan. Minya memang enak,” ucap Adi.