- VIVA.co.id/Fajar Sodiq
VIVA.co.id – Kain putih bentuk segiempat berukuran besar, dengan tulisan kontras dua warna, merah menyala dan hitam memberi petunjuk kepada para pencinta kuliner, yang sengaja datang ke Jalan Teuku Umar, Keprabon, Solo untuk menikmati rasa nasi liwet legendaris. Dengan tampilan sangat sederhana, namun warung makan yang menawarkan rasa istimewa di setiap santapannya itu menjadi favorit petinggi negeri ini, pejabat hingga rakyat biasa.
Melewati kain yang terpasang dari atap hingga permukaan jalan bertulis, Nasi Liwet Bu Wongso Lemu Asli 99, tampak bangku panjang dari kayu dan menghadap penjual dengan dandanan pakaian tradisional beserta aneka ragam hidangan. Sedikit masuk ke dalam, terdapat ruang lesehan dengan jejeran meja panjang dari kayu, dan beberapa toples serta wadah khas dari rotan dilapisi daun pisang berisi beberapa lauk di atasnya. Tikar yang digelar di atas lantai memberi kesan hangat ruangan itu.
Memandang sekitar warung itu, spanduk warna hijau muda dengan tulisan serupa seperti di depan tampat makan ini kembali menghiasi dinding bagian bawah sekeliling ruangan. Di atasnya ditempel potret para pesohor dan selebriti Tanah Air yang pernah menikmati nasi liwet kebanggaan Solo.
Dekorasi ruangan tambah ramai, dengan hadirnya potret pendiri dan beberapa keturunan pencipta Nasi Liwet Bu Wongso Lemu, yang diklaim sudah terkenal sejak tahun 1950 atau lebih dari enam dekade atau tepatnya 66 tahun silam. Sejumlah potret berbingkai emas dan kayu itu sekaligus menjawab rasa penasaran pengunjung dan penggemar makanan tradisional ini terhadap Bu Wongso, pemilik warung dan koki andal pencipta resep makanan yang tetap lestari hingga kini.
Berdasarkan penuturan salah satu keturunannya, Darsini, neneknya memulai usaha kuliner dengan berjualan di trotoar sekitar Keprabon. Seiring waktu dan sejalan dengan makin laris nasi liwet buatannya, neneknya kemudian memutuskan pindah ke beberapa rumah toko atau ruko di Keprabon, yang bertahan ditempati hingga saat ini.
Dan setelah sepeninggal peracik nasi liwet pertama di kota itu, usaha kuliner dengan rasa khas tradisi itu dilanjutkan oleh beberapa generasi berikutnya. Terhitung sudah tiga keturunan yang melanjutkan usaha kuliner nasi liwet tersohor tersebut.
Saat ini, di sekitar Keprabon ada beberapa penjual nasi liwet. Namun jangan khawatir atau takut 'nyasar' tak bisa menikmati nasi liwet fenomenal itu, karena nasi liwet di Keprabon masih menggunakan resep asli Bu Wongso, sehingga rasa yang dimiliki sama enaknya dan mereka masak dalam satu dapur. Biasanya, mereka mulai mengolah masakan biasa itu menjadi rasa yang khas mulai pukul 08.30 hingga 15.00 WIB.
"Untuk membedakan antara nasi liwet Bu Wongso Lemu adalah ada nomor 99 di spanduknya. Tetapi di sekitar sini, itu semuanya masih satu kerabat," ujar Darsini, salah satu cucu Bu Wongso kepada VIVA.co.id.
Rasa lezat yang dihasilkan dan selalu dikenang para pecinta kuliner Tanah Air tersebut, menurut dia, tidak memiliki resep khusus untuk membuatnya. Bumbu yang digunakan pun sama dengan nasi liwet lainnya. Namun, yang menjadi kunci utama terciptanya rasa yang tak luntur selama puluhan tahun itu adalah tangan koki yang memasak. "Seperti orang Jawa, itu beda tangan kan beda rasa," tutur dia.
Tak heran jika Anda memijakkan kaki ke tempat ini, terlihat para pembeli sedang makan nasi liwet dengan lahapnya, karena rasanya yang memang enak bagi yang menyukainya. Kuliner khas Kota Bengawan ini semakin nikmat, karena disajikan dalam pincuk atau daun pisang yang dilipat menyerupai kerucut terbalik. Namun, bagi yang kesulitan makan dengan pincuk dapat menggunakan piring tradisional yang dialasi daun pisang.
Jika Anda belum mengetahui apa itu nasi liwet, nasi liwet merupakan nasi putih pulen gurih yang dimasak dengan santan dan disajikan bersama dengan sayur labu siam pedas manis, potongan telur rebus, taburan suwiran ayam, dan aneka lauk ayam ditambah areh, yang menyerupai bubur dengan rasa gurih terbuat dari kelapa.
Lauk ayam yang dihidangkan pun beragam, mulai dari ingkung --ayam kampung yang dimasak utuh dan diberi bumbu opor, kelapa dan daun salam--, dada atas, paha, sayap hingga ceker dan jeroan ayam, seperti ampela dan hati ayam. Jadi, pembeli bisa memilih bagian mana yang menarik selera untuk wisata keplek ilat alias wisata kuliner ini.
Menemani nasi liwet dan aneka lauk pauknya, ada wedang kacang putih, kacang ijo, wedang ronde hingga wedang kelengkeng.
Pelanggannya Presiden hingga Selebriti
Menikmati kuliner khas Jawa ini semakin lengkap dengan nuansa Jawa kental, yang ditawarkan tempat itu, di mana sejumlah ibu-ibu berpakaian kebaya, bersanggul, dan wajah berhias make-up membawakan lagu-lagu Jawa klasik, dipadu dengan gending Jawa.
Rasa dan nuansa Kejawen ini membuat Nasi Liwet Bu Wongso Lemu Asli 99 menjadi jujukan alias tujuan kuliner kalangan elit Tanah Air, seperti keluarga almarhum mantan Presiden Soeharto, Megawati hingga Presiden saat ini, Joko Widodo (Jokowi). Selain mereka, para selebriti yang kerap wisata kuliner ke tempat ini, di antaranya Joshua, Anang Hermansyah, Ashanty, Iwan Fals, dan Ustaz Maulana.
"Keluarga Cendana (almarhum Soeharto) itu kalau ke sini, biasanya telepon dulu. Nanti minta ini dan itu, jadi pas ke sini sudah siap semuanya," ujar Darsini.
Sementara itu, salah satu pelanggan Nasi Liwet Bu Wongso Lemu, Elizabeth Sudira yang ditemui mengatakan bahwa nasi liwet tersebut memiliki rasa khas. Menurut dia, rasa nasi liwet di tempat ini berbeda dan tidak ditemukan di tempat nasi liwet lainnya.
“Pokoknya rasa nasi liwet Wongso Lemu itu autentik dan memang enak,” ujarnya.
Bahkan karena nikmat dan ketagihan dengan rasanya, dia sering menjamu relasi dari luar kota yang sedang berkunjung ke Solo untuk jajan kuliner di warung Nasi Liwet Bu Wongso Lemu. Dia mengatakan bahwa relasi dan teman-temannya mengakui nasi liwet di tempat itu sangat enak.
Lebaran Buka 24 jam
Nah, bagi pecinta kuliner yang ingin mencoba makanan warisan ini tidak sulit untuk menemukan tempatnya. Karena memang tak lengkap rasanya jika saat melancong atau mudik melewati kota kelahiran Presiden Republik Indonesia (RI) ke-7 tidak mampir untuk menikmati dan membuktikan lezatnya makanan legendaris warisan Bu Wongso.
Arahnya jika dari stasiun Purwosari bisa langsung menuju Jalan Slamet Riyadi, setelah sampai pertigaan, di sebelah kiri jalan dengan patokan restoran cepat saji asal Amerika Serikat, McDonalds, Anda bisa langsung belok kiri, dan di sana Anda akan langsung sampai di warung makan tersebut.
Jika dari arah Jalan Slamet Riyadi, rumah makan dengan posisi paling ujung selatan merupakan milik anak kedua Bu Wongso, sementara warung kedua dari selatan milik cucunya. Begitu juga sampingnya masih milik kerabat mereka. Sedangkan warung makan paling utara pun milik cucunya yang lain.
Darsini, salah satu keturunan Bu Wongso menuturkan neneknya memulai usaha kuliner dengan berjualan di trotoar sekitar Keprabon.
Sayangnya, kuliner ini baru bisa dinikmati sore atau malam hingga dini hari, karena baru mulai dibuka pukul 16.00 hingga 02.00 WIB. Namun saat Lebaran, nasi Liwet Bu Wongso Lemu akan buka nonsetop, demi melayani pelanggannya saat mudik.
"Besok kalau pas Lebaran, buka 24 jam. Ya untuk melayani para pemudik yang ingin merasakan nasi liwet," kata Darsini.
Dan untuk menikmati rasanya yang banyak dipuja pencinta kuliner, harga yang ditawarkan cukup terjangkau, mulai dari Rp10 ribu hingga Rp28 ribu, tergantung pilihan lauknya. Sedangkan harga penghilang dahaga dibanderol mulai Rp4.000 hingga Rp15 ribu.