- VIVAnews/Beno Junianto
VIVAnews – SUARA Julia Perez dari seberang sana terdengar seperti baru bangun tidur. Jupe, begitu wanita ini kerap dipanggil memberitahukan akan menggelar jumpa pers, Sabtu 17 April 2010. Dia merasa perlu menanggapi pernyataan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi.
Sehari sebelumnya, Gamawan membeberkan rencananya merevisi UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah. Revisi itu memperketat syarat calon pimpinan daerah. Salah satunya tidak cacat moral.
Dalam definisi Gamawan, tidak cacat moral itu berarti tidak pernah berzina, tidak seronok, apalagi pernah punya ‘koleksi’ video mesum. Syarat ketat ini secara tidak langsung membidik sejumlah artis seksi yang kini maju dalam pilkada.
Meski tak merasa dijegal, Jupe yang mencalonkan diri sebagai wakil bupati Pacitan, Jawa Timur, pun ‘melawan’. Ia bertekad maju terus. “Saya tidak pernah berzina,” kilah Jupe. Dia pantang mundur meski di Pacitan pun tidak sedikit orang menentang pencalonan dirinya.
Dalam wawancara dengan wartawan di Lounge Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu 17 April, dan wawancara khusus dengan VIVAnews pada 14 April 2010, Jupe menuturkan tekadnya membenahi Pacitan. Berikut petikan wawancara dari dua kesempatan berbeda itu.
Bagaimana rasanya lolos seleksi awal?
Senang. Alhamdulilah kemarin bisa lolos penyaringan calon bupati dan wakil bupati tanggal 23 Maret kemarin. Alhamdulillah didukung 8 partai seperti Gerindra, Hanura, Patriot, PKPB, Partai Demokrasi Pembaruan dan partai lain, cek aja nanti. Teman teman dari partai politik mendukung saya, karena saya terpanggil sebagai anak bangsa memajukan daerah Pacitan. Mereka mengerti kemauan saya memajukan Pacitan sebagai daerah sejahtera, baik pendidikan, pangan, papan. Motivasi saya yang mereka mengerti karena niat tulus saya untuk memberi kontribusi penuh membina hubungan dengan masyarakat Pacitan .
Rencana selanjutnya?
Memang setelah lolos ini, tidak mudah bagi saya mempersiapkan semuanya, lahir batin menjelang pilkada nanti. Persiapan saya nanti mengunjungi Pacitan, dan melakukan pendekatan dengan warga Pacitan.
Tanggapan positif dan negatif bagi saya adalah masukan berharga . Saya ingin melakukan terbaik untuk masyarakat Pacitan. Memang banyak pro kontra setelah saya mencalonkan diri , tapi di era demokrasi ini memang seharusnya begitu, semua butuh proses menjadi lebih baik. Menjadi wakil dan bupati adalah cita cita saya, dan menjadi yang terbaik .
Sudah pernah ke Pacitan?
Belum. Mungkin minggu depan. Saya dan tim akan berangkat ke sana. Abang Gusti Randa saya belum tahu ikut atau tidak, karena disesuaikan dengan kegiatannya, karena dia kan masih lawyer saya. Banyak yang ingin saya lihat dan survei di Pacitan, budayanya, dan aktivitas masyarakatnya.
Bagaimana persiapannya jika nanti ada debat ?
Buat saya , dicalonkan bupati dan wakil bupati sudah suatu kebanggaan. Sangat substantif bagi Jupe untuk mempersiapkan keadaan itu (debat). Saya harus menata ke depan, harus optimistis. Yang terpenting bagaimana nanti melakukan sesuatu, apa yang masyarakat inginkan, banyak yang masyarakat rindukan, kesejahteraan terutama pendidikan dan kesehatan. Sekarang bukan mempersiapkan bahasa politik, tapi mempersiapkan bahasa manusiawi yang lebih rasional. Lebih ke pendekatan persuasif dengan masyarakat Pacitan.
Soal pandangan negatif yang sering menyudutkan?
Saya prihatin banyak yang bilang saya maju untuk dagelan-lah, atau apa-lah. Apa salah menjadi lebih baik. Saya memberikan yang terbaik, melakukan yang benar untuk suatu daerah. Saya punya prinsip, saya ingin melakukan yang terbaik, itu saja. Keinginan saya banyak untuk melakukan hal yang positif demi kemajuan daerah Pacitan. Saya ingin menolong suatu daerah, maksudnya masih banyak yang diperlukan daerah Pacitan, ini kan positif, dan Jupe terpanggil.
Saya benar-benar ingin menguasai dan pelajari daerah Pacitan nanti. Saya bersyukur ada beberapa masyarakat Pacitan yang percaya saya serius, tidak seperti dibilang sebagian orang itu, dagelan. Sebenarnya saya sempat kecewa dibilang bukan putra daerah. Tapi apa saya salah memperjuangkan sesuatu? Saya sebetulnya sudah biasa dengan penindasan. Banyak yang memojokan Jupe dalam kaitannya dengan pencalonan. Tapi buat apa membalas itu. Saya malah ingin memeluk mereka , ingin mempersatukan. Ingin memberitahukan Jupe datang membawa damai, saya bukan negatif atau anarkis. Saya sangat membenci korupsi. Saya benar-benar tulus bekerja.
Karena itu saya berkomitmen jika terpilih nanti saya harus tinggalkan dunia hiburan, memang tidak 100%, karena entertainment sudah membesarkan saya. Saya tetap ingin menghibur masyarakat Pacitan . Maksudnya menghibur adalah saya ingin menjadi suporter mereka, suporter dalam memberi semangat demi kemajuan masyarakat Pacitan. Tapi saya kan kalau terpilih nanti tidak bekerja sendiri, banyak instasi yang bersama-sama membangun Pacitan secara utuh.
Untuk kampanye kan butuh biaya besar, berapa persiapannya?
Saya ingin bilang, saya tidak mengeluarkan biaya sepeser pun. Buat keperluan kampanye nanti, saya sudah mempersiapkan untuk hal-hal lebih baik dibanding harus promosi besar-besaran. Kan uangnya lebih baik untuk kegiatan sosial. Saya yakin masyarakat Pacitan tidak materialistis. Saya ingin menjalankan tugas demokrasi yang wajar saja. Saya bersyukur ada di dunia entertainment sebelumnya. Jadi gak usah promosi gede-gedean untuk pendekatan ke masyarakat.
Apa yang akan dilakukan jika terpilih nanti?
Buat saya itu amanah, sehingga harus bekerja dengan semangat dan ikhlas. Dengan niat tulus dan kemauan untuk terus belajar , saya akan lebih baik.
Bagaimana tanggapannya soal pernyataan Mendagri?
Dalam UU 32 Tahun 2004, persyaratan Kepala Daerah pasal 58, ada 16 butir. Di situ tidak ada persyaratan perzinahan dan persyaratan berpengalaman. Saya sendiri tidak merasa dijegal. Menurut aku, sekarang aku mengikuti peraturan yang sekarang, kalau ada peraturan baru itu dibicarakan nanti.
Anda merasa melanggar ketentuan?
Saya tidak melanggar. Saya mengikuti undang-undang yang ada.
Mendagri bilang syarat jadi pimpinan daerah tidak pernah berzina?
Tidak ada itu di persyaratannya. Persyaratan moral tidak ada. Saya tidak pernah melakukan perzinahan.
Ketentuan itu kalau diterapkan bagaimana?
Baik. Sah-sah saja. Itu bagus. Karena menurut saya seorang pemimpin harus jauh dengan hal-hal yang perzinahan. Itu saya setuju. Tapi saya tidak merasa terancam, karena saya tidak melakukannya, jadi tidak mengancam saya.
Perzinahan itu juga bermakna luas sampai foto syur?
Kalau itu seandainya ada di UU itu, bagi saya itu bersifat pribadi.
Jadi saya tidak tahu ya ini berdasarkan apa. Orang dibilang berzina itu harus ada putusan pengadilan. Minimal dilihat oleh tiga orang, ini siapa yang pernah lihat.
Terus apakah tetap siap maju?
Sebagai anak bangsa, sebagai generasi muda saya siap. Kalau saya tidak siap berarti saya tidak membuka jalan generasi muda untuk maju. Karena saya rasa seperti beliau bilang, masalah berpengalaman. Kalau saya tidak mendapatkan pengalaman sekarang, kalau tidak diizinkan sekarang, kapan lagi saya bisa. Karena kalau saya diberikan kesempatan,saya berpengalaman.
Mendagri terkesan membatasi atau melarang artis menjadi calon?
Artis itu pekerjaan. Tidak ada yang boleh mendiskriminasi. Selagi dia warga Indonesia dia punya hak untuk maju menjadi pimpinan. Saya rasa kita lihat kontennya dulu. Kalau ini tidak boleh, itu tidak boleh, ternyata di UU boleh, sekarang bagaimana? Kita hidup di Indonesia mempunyai dasar hukum yang kuat. Kalau hanya kata orang, kata orang, saya menghargai kata orang. Tapi saya lebih memilih apa kata hukum Indonesia. Apapun pekerjaannya sah.
Meskipun dia pernah berfoto syur?
Itu kan pribadi. Itu masa lalu. Tidak ada manusia yang tidak punya masa lalu.
Tapi kan sebagai pemimpin harus memberi contoh yang baik?
Itu benar. Saya sudah berjanji ketika saya terpilih akan berbuat baik dan benar. Sebagai pemimpin saya harus memberikan contoh, mungkin teman-teman sudah melihat sebagai anak bangsa tidak mudah memberikan janji.Masyarakat Indonesia sudah pintar, mereka tidak mau hanya diberi janji-janji. Mereka menginginkan bukti, mereka menginginkan seorang pemimpin yang bisa merasakan mereka. Yang berjuang bagi mereka. Bukan berjuang untuk menyuburkan pejabatnya.
Bagaimana meyakinkan masyarakat?
Learning by doing, itu yang saya kenalkan. Sekarang kan kalau ada yang bilang saya baik … saya baik…, itu kan luar saja.
Tersinggung nggak dengan black campaign dan penolakan itu?
Saya tidak pernah tersinggung dengan apapun aspirasi yang ada di luar sana. Menurut saya sah-sah saja aspirasi mereka. Aspirasi mereka saya terima. Itu black campaign itu saya terima. Tapi saya tetap berpegang pada hukum.
Soal foto syur?
Hal-hal seperti itu termasuk black masuk campaign. Biar orang yang melakukan mendapat pahala. Karena bukan wewenang saya untuk mendiskriminasikan seseorang, biarlah mereka melakukan apa yang ingin mereka lakukan, saya terus maju saya tetap berjuang menurut hukum.
Ada yang bilang Anda tidak lulus SMA?
Saya ada bukti-buktinya semua. Semua sudah saya hadapi dari masalah keluarga saya, rumah tangga saya, pekerjaan saya yang konon saya seorang artis yang sensual. Edukasi saya, saya tahu edukasi saya mungkin tidak termasuk lulusan kuliah yang terhormat, saya tahu sekali. Saya cuma bilang satu hal, saya mengambil jurusan hal untuk survive di Indonesia. Itu yang saya ambil. Saya rasa dengan itu sudah cukup. Saya tidak pernah punya keinginan dan bermimpi menjadi pemimpin daerah, yang saya tahu bagaimana saya bisa bertahan hidup. Tapi sekarang saya dikasih kesempatan. Kesempatan tidak datang dua kali.
Apa rencana dalam waktu dekat?
Tanggal 25 April saya akan hadir ke Pacitan untuk silaturahmi, untuk mengenal lebih dalam masyarakat di Pacitan selama beberapa hari.
Visi misi ketika terpilih?
Visi misi saya akan menyejahterakan masyarakat di sana.
Akan mengenalkan diri sebagai Jupe?
Di KTP, nama saya Yuli Rahmawati. Mama saya panggil saya Yuli. Jupe hanya di entertainment saja.