- ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
VIVA – Sejak pagi Arman sudah berkutat dengan pekerjaannya. Ia memastikan mobil-mobil yang akan disewa dalam keadaan prima. Termasuk urusan kebersihan.
"Angin ban jangan lupa dicek ya," tukas pemilik nama lengkap Arman Juliansyah itu kepada anak buahnya.
Arman merupakan bos di sebuah usaha jasa penyewaan mobil di Jakarta Utara, A3 Rental. Pantas saja ia belakangan tengah sibuk, musim mudik sudah menanti. Banyak mobil dipastikan keluar disewa konsumen.
Tak lama, telepon genggamnya berdering. Di ujung percakapan Arman menyanggupi akan menyediakan Honda Mobilio
"Saat ini mobil (sewa) yang banyak dicari memang Mobilio dan Ertiga," tambah pria yang buka usaha di Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara tersebut.
Pekerja mengganti oli mobil pelanggan di bengkel mobil Kawasan Tebet, Jakarta, menjelang masa mudik Lebaran. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Sembari memperlihatkan jadwal mobil sewaan, Arman lalu menyatakan jika dirinya selalu mendulang banyak berkah tiap musim mudik tiba. Pendapatannya selalu melejit di momen tersebut. Walau banyak mobil baru terus dirilis pabrikan otomotif, toh nyatanya bisnis jasa penyewaan mobil tetap cerah.
"Untuk tahun ini, sejak empat bulan sebelum puasa itu sudah full booking," kata dia.
Apa yang disampaikan Arman seakan seirama dengan pernyataan Farid, warga Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Pegawai salah satu bank kenamaan di Tanah Air itu menyatakan, jasa sewa mobil memang menggiurkan para pengadu nasib di Jakarta untuk mudik ke kampung halaman.
Ia tak bisa membayangkan berapa dana yang mesti dikeluarkan beserta keempat anak dan istri untuk pulang ke Yogyakarta dengan tiket pesawat.
Farid memilih Ertiga. Entah pertimbangan apa yang membuatnya memilih mobil itu. Namun yang pasti, dia sudah menyiapkan dana untuk urusan transportasi ke kampung halaman.
"Teman kantor juga banyak yang sewa mobil, alasannya praktis. Kita kan juga enggak perlu memikirkan perawatan atau servis dulu sebelum mobil digunakan," katanya menambahkan.
"Rencana mau 10 hari di kampung, makanya mending sewa mobil. Capek tinggal berhenti, apalagi sekarang sudah ada tol yang percepat waktu tempuh. Di sana juga mobil kan bisa dipakai untuk wisata atau berkunjung ke rumah saudara.”
Lepas Kunci
Bisnis sewa mobil sebenarnya sudah ada sejak lama. Namun tak diduga, perkembangannya belakangan kian positif. Bahkan penyewa tak hanya datang dari kalangan tak punya mobil saja. Karena banyak pula pemilik mobil yang tetap menyewa kendaraan tiap musim mudik, demi menjaga performa kendaraannya.
Hal ini seperti yang disampaikan Chief Operating Officer TRAC-Astra Rent a Car, Agus Riyadi. Kata dia, persentase orang yang memilih mobil rental buat perjalanan jauh terus alami pertumbuhan setiap tahunnya. Bahkan TRAC mencatat pertumbuhannya sekitar 30 persen. Penyebabnya, banyak diferensiasi positif yang ditawarkan jasa penyewaan mobil.
Kendaraan para pemudik berjalan pelan saat melintas di jalur Pantura, Tegal, Jawa Tengah. (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)
Apalagi jasa rental juga menyediakan opsi lepas kunci, sehingga konsumen bisa lebih privat menikmati perjalanan dan liburan selama di kampung halaman. Opsi lepas kunci inilah yang belakangan terus jadi favorit pelanggan mobil sewaan.
"Keuntungan lain yang ditawarkan, pakai mobil sewaan juga tak buat jumlah kilometer mobil pribadi di rumah bertambah. Jadi kilometer mobil kita bisa terjaga. Bayangkan saja dari Jakarta ke Solo atau ke Semarang jaraknya cukup jauh, pasti bikin kilometer kita naik tinggi. Itu kan salah satu keuntungan personal,” ujarnya.
Keuntungan berikutnya, dengan menggunakan mobil sewaan, konsumen bebas memilih jenis kendaraan yang hendak dipakai. Semua tinggal menyesuaikan kebutuhan dan anggaran.
"Jadi bukan hanya orang yang tak punya kendaraan saja yang menyewa mobil, tapi juga yang sudah punya. Seperti misalnya, kalau mobil di rumah sedan, kita bisa sewa MPV Innova atau Avanza buat muat sekeluarga."
Selain itu mobil sewaan juga disebut punya kepastian waktu. Berbeda jika menggunakan jasa transportasi umum. Dengan begitu, Anda tinggal perlu menyesuaikan waktu saja.
Mobil Tujuh Penumpang
Dari sekian banyak mobil yang direntalkan, kendaraan jenis Multi Purpose Vehicle (MPV) alias mobil keluarga masih jadi pilihan favorit pemudik; sebut saja Avanza, Innova, Ertiga, Mobilio, Xenia, yang semuanya tujuh penumpang.
Selain irit, banyak pemudik memandang kapasitas daya angkut yang besar menjadi pertimbangan tersendiri. Tak heran jika penyedia jasa penyewaan mobil lalu berusaha menambah armada yang diminati konsumen.
Kebiasaan yang sering terjadi, mereka bukan membeli, melainkan melakukan kerja sama dengan pihak lain yang mau menyewakan mobil pribadinya di tempat usaha mereka.
Langkah ini biasanya ditempuh para penyewa mobil karena armada yang biasa dipakai pada bulan-bulan biasa tak mencukupi kebutuhan konsumen pada saat musim mudik tiba.
Harga yang ditawarkan para penyedia jasa pun bermacam-macam, ada yang mematok harga Rp500 ribu hingga Rp700 ribu per harinya. Namun kebanyakan, penyedia jasa rental mobil enggan menyewakan kendaraannya untuk harian.
Kendaraan pemudik saat melintas di Jalur Pantura, Tegal, Jawa Tengah. (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)
Menurut Raden Afif, pemilik rental mobil di Depok, Jawa Barat, kebanyakan perental mobil menjerat konsumen dengan paketan harga. "Kalau Lebaran, biaya sewa biasanya naik Rp100 ribu per harinya." Sementara paket harga yang umumnya diberikan para pelaku usaha rental mobil biasanya adalah tujuh hingga 10 hari.
Digambarkan untuk harga yang mudik menggunakan paket 10 hari, mobil MPV sekelas Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, Daihatsu Luxio, dan Gran Max dibanderol Rp6 juta. Sementara mobil sekelas Toyota Kijang Innova dibanderol Rp7 juta untuk 10 hari.
Bagi pemudik yang tak ingin capek, hingga tak bisa mengemudi, banyak perental yang juga menawarkan jasa sopir. Harganya tentu lebih mahal dari sewa reguler.
Untuk persyaratan, para penyedia jasa rental mobil biasanya meminta para calon konsumennya untuk melengkapi sejumlah data. Seperti identitas diri berupa foto kopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) suami-istri, foto kopi Kartu Keluarga (KK), serta foto kopi rekening listrik atau telepon.
Pihak rental nantinya akan melakukan survei ke alamat yang bersangkutan sebagai bentuk verifikasi. "Kalau penyewa belum punya rumah (ikut orangtua), rental akan minta data seperti foto kopi orangtua dan mensurvei rumahnya."
Alphard untuk Bos
Kebutuhan mobil sewaan saat musim mudik tiba tak cuma berkutat pada mobil 'mainstream' saja. Sebab mobil-mobil premium juga tak luput dari incaran konsumen.
Biasanya mobil premium disewa pelanggan di daerah yang ditujunya. Menurut Agus, untuk sampai ke kampung halaman, kalangan atas biasanya menggunakan jasa pesawat terbang. Sesampainya di kota tujuan, mereka akan menggunakan mobil sewa premium seperti Alphard.
“Kalau kita lihat yang menggunakan (jasa sewa) Alphard saat mudik seperti direktur, presiden direktur," ujarnya.
Sejumlah pengendara mobil berjalan pelan saat melintas di Exit Tol Salatiga, Jawa Tengah. (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)
Kalangan lain pun juga banyak yang menyewa mobil keluarga mewah itu untuk keperluan mudik Lebaran. Ia menjelaskan, beragam karakter konsumen mulai dari status ekonomi hingga ingin menunjukkan gengsi ke keluarga jadi pertimbangan.
“Ada saja (orang kaya pakai mobil biasa) karena kadang mereka tidak mau terlalu menunjukkan status sosial.”
Selain Alphard, kebutuhan akan mobil dengan pintu geser juga banyak ditawarkan perental kendaraan. Kendaraan dengan model tersebut dinilai mampu membuat mobil semakin terlihat mewah.
"Kami ada beberapa pilihan untuk mobil pintu geser, seperti Sienta, Toyota Voxy dan Alphard. Tinggal pilih saja," kata General Manager Rentcar 28, Yoseph.
Terkait harga, Rentcar 28 mematok mulai dari Rp800 ribu selama 12 jam, termasuk sopir dan bahan bakar. Apabila lewat dari waktu yang ditentukan, penyewa harus membayar 10 persen tiap jamnya.
"Dalam kota Jakarta sudah sama sopir dan bensin. Sienta 2017 tipe tertinggi Rp800 ribu, 12 jam. Toyota Voxy 2018 itu Rp1,5 juta, Hyundai H1 2014 Rp1,5 juta, Nissan Elgrand 2017 Rp2,4 juta, Alphard 2014 Rp2,4 juta, Alphard 2017 Rp2,8 juta, Alphard 2018 Rp3 juta, Mercedes Benz V220 Rp4,5 juta." (hd)