Properti Jadi Sektor Paling Menjanjikan saat Pandemi Covid-19

Pameran Properti Kepemilikan Rumah.
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Sektor properti disebut-sebut masih menjadi sektor yang akan tumbuh di masa pandemi seperti saat ini. Hal itu didasari pada tren kebutuhan perumahan masyarakat, yang masih dan akan terus meningkat ke depannya.

Mendagri Minta Pemda Ubah Pola Pikir untuk Tingkatkan Pendapatan Daerah

Meski demikian, Ketua Umum Asosiasi Real Estate Broker Indonesia atau Arebi, Lukas Bong mengatakan, pertumbuhan sektor properti itu juga akan dibarengi dengan pengetatan persyaratan dari pihak perbankan.

Hal ini seiring dengan makin terjangkaunya harga properti itu sendiri, sehingga membuat masyarakat mudah menjangkaunya melalui beragam fasilitas kredit pembiayaan perumahan.

Anindya Bakrie: Kadin Upayakan Pendanaan Transisi Energi dan Perumahan dari Inggris

"Apalagi saat ini harga properti sudah tidak lagi memberatkan. Sehingga, sangat layak bagi masyarakat untuk mulai membeli properti," kata Lukas dalam keterangan tertulisnya, Jumat 15 Mei 2020.

Lukas menambahkan, sektor properti ini juga akan menjadi sektor yang menjanjikan dari segi ekonomi, baik di saat pandemi Covid-19 maupun saat wabah ini berlalu nantinya.

Hunian Bernuansa Villa, Pilihan Tepat bagi yang Ingin Nyaman di Tengah Kota

Dia menilai, saat ini juga menjadi momentum yang tepat bagi kalangan milenial untuk memiliki hunian, sehingga mereka bisa mulai mengalihkan kebiasaan traveling mereka untuk berinvestasi ke sektor properti.

"Sekarang banyak pengembang yang menjual properti dengan paket penawaran yang menarik. Ini saatnya bagi milenial yang memiliki tabungan, atau yang mampu menyicil properti," ujarnya.

Lukas mengatakan, di kawasan BSD dan Serpong, saat ini banyak pengembang yang menawarkan 'landed house' dengan harga terjangkau bagi milenial, serta beragam promo menarik lainnya.

Menurutnya, kesempatan emas berupa program penawaran menarik dari para pengembang ini, menjadi momen yang baik untuk dimanfaatkan.

Karena biasanya, di momentum semacam inilah para pengembang juga kerap menawarkan harga yang lebih murah, dibandingkan dengan harga pasar pada umumnya dan di hari-hari biasanya.

’"Sekarang harga sudah bergerak turun 30 persen, itu belum termasuk jika ada penawaran khusus," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya