Wow, Tak Sangka Blitar Punya Kampung Indian, Intip Yuk
- Dok. VIVA/ Ayu
VIVA – Kota Blitar memiliki banyak lokasi wisata yang patut dicoba. Salah satunya adalah Kampung Indian yang terletak di dusun Bendil, desa Jiwut, Nglegok, Blitar.
Ketika memasuki kampung tersebut, Anda akan disambut dengan warga setempat yang menari seirama mengikuti alunan genderang, mengenakan pakaian dan make up khas suku Indian.
Mulai dari ibu-ibu, remaja, anak-anak hingga kepala suku ikut menari mengitari sebuah replika tepees, hunian yang berasal dari salah satu suku yang ada di Amerka, yang terletak di tengah-tengah kampung tersebut.
Miftakhul Rohman, adalah kepala suku Kampung Indian ini. Ia adalah seniman yang membuat pakaian khas suku Indian sejak tahun 1999. Ia juga menyulap rumahnya menjadi galeri, tempat menyimpan berbagai macam pakaian dan pernak-pernik suku Indian.
Ketika memasuki galeri tersebut, Anda akan melihat bergai macam warbonnet atau topi Indian yang terbuat dari bulu-bulu, dengan berbagai ukuran dan warna, menghiasi dinding galeri tersebut.
"Awalnya ketika saya masih tinggal di Bali, tidak sengaja saya membuat kerajinan tangan dengan bulu kemoceng. Tidak diduga, wisatawan yang melihat membeli seluruh hiasan dinding yang saya buat. Mulai dari situ, tercetus sebuah ide untuk mengembangkan kerajinan tangan, ke tahap lebih besar, " ucapnya saat ditemui VIVA di Kampung Indian, Blitar, Minggu, 21 Januari 2018.
Ekspor Suvenir
Selain dijadikan sebuah galeri, rumah tersebut kini dijadikan sebagai salah satu tempat wisatawan, yang ingin menikmati nuansa suku Indian di Blitar. Di sini Anda juga dapat membeli pernak pernik ala Indian seperti topi, kalung, hingga dream catcher.
Ternyata seluruh yang ada di galeri tersebut bukan hanya dijual sebagai oleh-oleh para wisatawan namun juga di ekspor ke luar negri.
"Awalnya wisatawan asal Perancis yang datang tertarik membeli sebagai souvenir. Namun kini juga diekspor ke luar negeri hingga ke suku Indian, " ucapnya.
Miftakhul juga menjelaskan bahwa setiap produk yang ia buat menggunakan bulu asli.
"Semuanya disini menggunakan bulu asli mulai dari bulu ayam jago, entok, bebek, dan unggas lainnya. Karenanya di sini dalam sebulan bisa menghabiskan lebih dari 1 juta bulu," ucapnya.
Tidak heran satu set pakaian ala suku Indian, mulai dari baju, celana, sendal, gelang, kalung, hingga topi dihargai Rp20 juta.
Selain menjual oleh-oleh untuk wisatawan yang datang, juga dapat mencoba berpakaian ala suku Indian, serta berfoto ria bersama dengan warga setempat. (ren)
Liburan akhir pekan jangan ke situ-situ saja. Coba deh, liburan murah tapi keren banget di Pangalengan, ada sunrise hingga spot yang Instagram-able banget!