Cantik! Wisata Candi Penataran di Blitar Ini Instagramable
- VIVA.co.id/Ayu Utami Paramitha
VIVA – Blitar, merupakan salah satu daerah di ujung timur pulau Jawa. Kota kelahiran Presiden Soekarno ini, ternyata menyimpan banyak tempat cantik yang cocok dijadikan destinasi wisata berlibur dan tentunya instagramable.
Salah satunya wisata Candi Penataran. Letaknya di Desa Penataran, Nglogok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, tepat di 450 meter dari permukaan laut di kaki Gung Kelud. Tak hanya sekadar candi, Penataran adalah salah satu candi yang termasuk dalam kompleks candi terbesar yang ada di Jawa Timur.Â
Bondan, juru pelihara candi Penataran mengisahkan bahwa candi yang ditemukan pada 1815, oleh Sir Thomas Stamford Raffles (1781-7826) ini dahulunya merupakan tempat pemujaan dewa gunung.Â
"Candi ini merupakan peninggalan hindu. Orang zaman dahulu percaya bahwa arwah yang sudah mati akan berkumpul di gunung, dan gunung merupakan sumber bencana bagi mereka. Karena letak candi Penataran ini terletak di menghadap ke gunung Kelut, sehingga banyak orang yang menjadikan tempat ini sebagai pemujiaan dewa, dan bersemedi, " ucapnya, saat ditemui oleh VIVA bersama dengan tim Kemenpar di candi Penataran, Blitar.
Ketika memasuki kompleks Anda akan disambut dengan dua Stadiary Dwarapala, atau yang dikenal oleh warga sekitar dengan 'Mbah Bodo'. Â
"Mbah Bodo adalah penjaga pintu untuk mengusir arwah-arwah jahat. Karenanya memiliki badan yang besar, dan muka yang menyeramkan. Dengan mata yang melotot, gigi bertaring, rambut ikal dan membawa pentungan yang dikelilingi oleh naga, " ucapnya.Â
Pada patung penjaga terdapat angka pada bagian bawah dalam huruf Jawa kuno : 1242 Saka atau 1320 dan dibuka secara resmi oleh Raja Jayanegara yang memerintah Majapahit dari tahun 1309 sampai 1328.
Pada bagian sebelah timur patung, terdapat bangunan berbentuk persegi panjang yang disebut Bale Agung. Dan, terdapat bangunan profan yang hanya menyisakan pondasi tiang pilar yang masih bertahan oleh berkembangnya zaman.Â
Di antara seluruh bangunan sakral, candi utama di Penataran terletak paling belakang. Candi ini memiliki tiga teras dengan ketinggian 7,10 meter. Pada sisi tangga teras pertama, terdapat Dwarapala yang dibangun pada tahun 1269 saka, atau 1347 tahun saat ini.Â
Pada candi Penataran terdapat banyak relif yang menceritakan perjalanan cinta romantis penuh intrik yang menegangkan dimulai dari pertemuan, perpisahan, dan akhir yang bahagia. Seperti cerita Panji, Kresyana, dan Ramayana. Serta berbagai nasihat dan tuntunan tentang kehidupan, yang dapat menjadi pembelajaran dalam menjalani hidup.Â
Bondan mengatakan, selain menjadi tempat wisata bersejarah, ternyata juga digunakan untuk hal lainnya.Â
"Banyak kegiatan yang dilakukan di sini, seperti senam aerobik di pagi hari untuk para lansia, tempat joging, pemain sepeda pun kalau masih pagi, dan sepi boleh bawa sepedanya masuk buat foto-foto. Di sini, juga dijadikan tempat pelaksanaan perayaan keagamaan dan semedi, " ucapnya.Â
Agar memudahkan perjalanan menuju lokasi candi Penataran. Mulai dari lokasi makam Bung Karno, Anda dapat berkendara menuju ke arah utara hingga sampai di kecamatan Nglegok. Lanjutkan pada jalan utama ke arah utara, menuju kawasan wisata Penataran yang ditandai oleh sebuah gapura. Tidak jauh dari sana Anda akan tiba di Candi Penataran.Â
Selain menikmati wisata sejarah, Anda dapat mencoba wisata alam. Yaitu melihat sunrise dari atas candi Penataran, namun sayangnya ketika VIVA berkunjung, langit mendung dan menutupi sinar matahari. Tetapi, jika Anda ingin melihat sunrise bersiap datang lebih pagi, sekitar jam enam untuk melihat matahari terbit dari atas candi Penataran. (asp)