Eropa Tujuan Terfavorit Turis Mancanegara
- Pixabay
VIVA – United Nations World Tourism Organization (UNWTO) atau Badan Pariwisata Dunia mencatat setidaknya ada 1.322 juta kedatangan turis mancanegara di seluruh dunia pada tahun lalu. Jumlah wisatawan tumbuh tujuh persen sepanjang tahun 2017 lalu. Angka tersebut diprediksi akan terus meningkat hingga empat sampai lima persen di 2018.
Berdasarkan data yang dilaporkan, tren wisatawan ini berkelanjutan dan konsisten dari pertumbuhan empat persen, atau lebih tinggi sejak 2010 dan merupakan hasil terbesar dalam tujuh tahun terakhir.
Dari laman resmi UNWTO diketahui bahwa, kawasan Mediterania, Eropa menjadi destinasi yang paling banyak diincar wisatawan dunia. Terlihat dengan adanya pertumbuhan kedatangan wisatawan mancanegara sebesar delapan persen dibandingkan tahun 2016 lalu.
Afrika pun mencatatkan pertumbuhan pariwisata sebesar delapan persen, Asia- Pasifik mencatat pertumbuhan enam persen, Timur Tengah lima persen, dan Amerika tiga persen.
Kenaikan ini terjadi akibat meningkatnya ekonomi global, dan permintaan keluar yang besar dari beberapa pasar internasional, seperti Brazil dan Rusia.
Sekretaris Jenderal UNWTO, Zurab Pololikashvili, mengatakan perjalanan internasional terus tumbuh dengan kuat, mengonsolidasikan sektor pariwisata sebagai pendorong utama dalam pembangunan ekonomi. Sebagai sektor ekspor ketiga di dunia, pariwisata sangat penting untuk penciptaan lapangan kerja, dan kemakmuran masyarakat di seluruh dunia.
"Namun seiring terus berkembang kita harus bekerja sama untuk memastikan pertumbuhan ini bermanfaat bagi setiap anggota masyarakat tuan rumah, dan sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan," katanya seperti di kutip dari laman resmi UNWTO, Kamis 18 Januari 2018.
Momentum kuat saat ini diperkirakan akan berlanjut pada 2018, UNWTO memproyeksikan kedatangan turis internasional di seluruh dunia tumbuh sebesar 4-5 persen di 2018. Pariwisata Eropa dan Amerika diperkirakan akan tumbuh sebesar 3,5 hingga 4,5 persen, untuk Asia -Pasifik diperkirakan naik sebesar lima hingga enam persen, Afrika sebesar lima hingga tujuh persen, dan Timur Tengah sebesar empat hingga enam persen. (ren)
Â