Toilet Lawang Sewu Terindah Dunia, Dipuji Pangeran Charles
- Dok. VIVA/ Dwi Royanto
VIVA – Berkunjung ke Kota Semarang, Jawa Tengah, tak lengkap rasanya jika melewatkan singgah di Lawang Sewu. Bangunan tua paling bersejarah di Ibu Kota Jawa Tengah itu memang tak pernah habis untuk diulik sisi keunikannya.
Salah satu yang paling unik dari bangunan asli Belanda itu adalah toilet. Bagi wisatawan dalam dan luar negeri, toilet Lawang Sewu kerap menjadi spot yang paling diburu selama ini. Lalu seperti apa keunikan toilet Lawang Sewu?
VIVA sengaja menelusuri lebih jauh asal muasal toilet di bangunan bekas kantor pusat maskapai perkeretaan Hindia Belanda bernama Netherland Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) itu. Saat ini bangunan itu difungsikan sebagai lokasi wisata dan museum perkeretaapian Indonesia.
Toilet Lawang Sewu memang terpisah dari bangunan utama atau berada di paling belakang gedung. Meski terpisah, bangunan toilet sendiri memiliki arsitektur yang paling asli sejak awal mula dibangun. Toilet mewah ini sangat dekat dengan plakat sejarah dan lay out Lawang Sewu serta bangunan sumur.
Manager Lawang Sewu, Ismanto menuturkan, toilet Lawang Sewu memang dikenal legendaris. Seluruh bangunan Lawang Sewu didesain oleh arsitektur Belanda, Cosman Citroen dibantu oleh firma arsitektur ternama Belanda, Professor arsitektur Jacob Frederik Klinkhamer dengan mitranya Bert Johan Ouendag.
Â
"Lawang Sewu sendiri dibangun tahun 1904. Dan bangunan utama selesai pada tahun 1907, sedangkan keseluruhan komplek bangunan selesai pada tahun 1919, " jelas Ismanto kepada VIVA, Rabu, 17 Januari 2018.
Kemewahan arsitektur toilet Lawang Sewu terdiri atas bangunan tembok bata yang diglasur buatan pabrik batu bata dan cerobong asap ternama Belanda, yakni Canoy Herfkens. Dulunya pabrik itu berkedudukan di distrik Venlo, Tegelen, Belanda.
Selain tembok orisinil, ada pula empat unit wastafel dan ubin atau tegel khas. Baik wastafel dan ubin itu dibuat pabrik tegel dan sanitari Van Den Berg, Belanda. Urinal toilet Lawang Sewu bahkan diimpor khusus dari Inggris.
Desain dan bahan bangunanya merupakan urinal ala Victorian merek the Adamant sesuai dengan tema toilet ala Victorian. Model kemewahan toilet ini bahkan pernah diklaim sebagai bangunan toilet terindah di dunia dan dikagumi oleh Pangeran Charles.
"Toilet itu dikhususnya bagi laki-laki karena dibangun dengan model berdiri. Konon urinal merek The Adamant ini hanya ada dua di dunia, yakni di Lawang Sewu dan Rosethal Glascow, Skotlandia," tutur Ismanto.
Menurut sejarahnya, penempatan toilet terpisah dari bangunan utama di bagian belakang sendiri bukan tanpa alasan. Gara-gara keberadaan toilet di belakang Lawang Sewu menjadi awal mula istilah "Mau ke Belakang" yang memiliki arti hendak pergi ke toilet. (ren)
Â
Â