Kemenpar Gencar Perbanyak Destinasi Wisata Kids Zaman Now
- Dokumentasi Kementrian Pariwisata
VIVA – Media sosial kini menjadi salah satu acuan wisatawan dalam menemukan ide untuk berlibur. Tak heran jika kini, mengunjungi tempat-tempat wisata instagramable sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat dunia.
Di Indonesia sendiri, tempat wisata eksotis dan unik juga mulai diburu. Apalagi, Indonesia juga kaya akan keindahan alamnya dan budaya yang beragam.
“Indonesia memiliki alam nan indah serta beragam budaya dan tersebar luas dari ujung timur hingga barat, punya potensi tersebut,” ungkap Menteri Pariwisata Arief Yahya seperti yang dikutip dari rilis yang diterima VIVA, Senin 15 Januari 2018.
Dia menjelaskan, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) telah membuat satu konsep bagaimana mengantisipasi perubahan gaya hidup tersebut dengan memaksimalkan peran generasi muda dan media sosial untuk menciptakan destinasi wisata digital.
Destinasi digital ini, kata Arief Yahya, merupakan destinasi yang dikreasikan oleh anak-anak millenials dengan positioning esteem economy.
“Mereka suka tempat yang bisa berfoto ria dan layak dimedsoskan, sedangkan differentiating-nya, harus instagramable, dan branding-nya Kids Zaman Now,” kata dia.
Konsep dari destinasi digital, kata Arief Yahya, adalah experience based product, yang diciptakan melihat gaya hidup masyarakat yang 70 persen aktif di dunia digital, dan destinasi pun didorong untuk semakin kreatif dalam memikirkan dan menciptakan objek gambar yang instagramable di destinasi wisata.
“Hal ini dimaksud agar wisatawan yang aktif di dunia maya dapat mem-posting foto yang menarik di media sosial sehingga mendapatkan banyak likes, coment, repost, share, dan interaksi positif,” sambung Menpar.
Dengan melibatkan Generasi Pesona Indonesia (GenPI), kata Arief Yahya, banyak tercipta destinasi digital yang ditawarkan antara lain, Pasar Kaki Langit (Yogyakarta), Pasar Karetan, Kendal (Semarang), Pasar Siti Nurbaya (Padang), Pasar Tahura (Lampung), Pasar Baba Boen Tjit (Palembang), Pasar Pancingan (Lombok), dan Pasar Mangrove, Batam (Kepulauan Riau).
Di pasar Tahura Lampung, misalnya, komunitas GenPI Lampung, telah menghidupkan kembali Taman Hutan Raya (Tahura) Wan Abdurahman atau youth camp lebih menarik sesuai selera millenials dengan menciptakan tempat-tempat yang seru dan spot-spot instragrammable dengan latar keindahan kawasan Tahura.