Bungker Peninggalan Belanda, Spot Selfie Baru di Solo
- VIVA/ Fajar Sodiq/ Solo
VIVA – Restorasi bungker peninggalan zaman Belanda di Balai Kota Solo telah rampung dilakukan. Kini, bungker yang memiliki dua lorong itu telah dibuka untuk umum sebagai objek wisata baru di Kota Solo.
Bungker itu terletak di kompleks bangunan kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Solo. Di sekeliling bungker terlihat dipasangi pagar dari kaca untuk mempercantik bangunan bungker itu. Sejumlah lampu LED juga terpasang di tangga hingga lorong-lorong bungker untuk penerangan.
Sebuah papan bertuliskan “Bungker Balaikota Surakarta” terpasang di sebelah barat bungker. Papan itu dipasang untuk mempemudah masyarakat yang ingin mencari letak bungker. Selain itu, papan tersebut juga berfungsi untuk spot selfie.
Bungker ini ditemukan pada 2012 lalu. Ketika itu Joko Widodo masih menjabat sebagai Wali Kota Solo. Lantas pada tahun 2017, bungker ini direstorasi dengan menelan dana Rp747, 8 juta. Saat ditemukan, bungker ini terlihat kotor. Ada genangan air kotor setinggi 1, 5 meter di bungker tersebut.
Pembukaan bungker diumumkan oleh Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo, Rabu, 3 Desember 2018. Orang nomor satu di Solo itu itu juga masuk ke bangunan bungker yang memiliki ukuran tinggi sekitar 2,25 meter dan lebar sekitar 2 meter. Masing-masing lorong itu tersambung dengan tangga yang berfungsi sebagai jalan keluar maupun masuk.
Tembok bungker itu memiliki ketebalan sekitar 50 sentimeter. Untuk mengurangi rasa pengap di dalam lorong, terdapat lubang ventilasi di bagian atas bungker untuk sirkulasi udara dan cahaya. Meskipun termasuk bangunan tua, namun bungker itu masih terlihat kukuh.
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan bungker ini akan menjadi objek wisata baru di Solo. Ia pun mempersilakan kepada masyarakat untuk bisa mengunjungi bungker itu secara gratis. “Jelas gratis lah. Ini kan miliknya pemerintah dan negara enggak mungkin bayar,” kata dia mengunjungi bungker, Rabu, 3 Desember 2018.
Bukan hanya untuk spot selfie, Rudy panggilan akrab Wali Kota Solo membolehkan bungker ini digunakan untuk pencatatan pernikahan dan prewedding sekalipun. “Intinya jangan ada vandalisme di bungker ini, “ tegas Rudy.
Rencananya untuk mengantisipasi adanya aksi vandalisme, Rudy bakal mengerahkan petugas keamanan di Balai Kota Solo. Petugas ini akan melakukan pengawasan kepada pengunjung. Jika sampai ada aksi vandalisme, Rudy akan memberikan sanksi tegas pencopotan langsung. “Masak di Balai Kota kok sampai kecolongan vandalisme, “ kata dia.
Jika memang bungker ini disambut positif untuk menjadi ikon wisata baru, Rudy menjelaskan bakal mempercantik bangunan ini. Ia berangan-angan bungker ini dilengkapi dengan gazebo sesuai dengan aslinya dan diorama tentara Jepang dan Belanda.
“Jadi kalau mau untuk selfie-selfie lebih bagus,” jelas Rudy.
Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Solo, Taufan Basuki mengatakan genangan air sewaktu pertama kali ditemukan sudah tidak ada. Agar tidak terjadi genangan dan menutup kebocoran, saat restorasi dibangun saluran air.
“Kita buat saluran kecil yang alirannya masuk ke sumur penampungan. Nha jika sumur sudah penuh pompa air secara otomatis akan menyedotnya ke saluran luar, “ kata dia.