Kota Tua Makin Memikat Wisatawan ke Jakarta
VIVA – Saat ini, Jakarta dinilai butuh untuk menggali sumber ekonomi baru dari sektor pariwisata. Menurut Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jakarta, Doni P Joewono, devisa pariwisata Indonesia menyumbang devisa negara terbesar nomor empat. Artinya pariwisata harus didukung, dan juga didorong dengan kreativitas lain.
Dono menambahkan, Jakarta bisa belajar dari objek wisata Umbul Ponggok di Klaten, Jawa Tengah. Dahulu, Klaten bukanlah daerah yang memiliki daya tarik wisata khusus, namun dengan kreativitas penduduknya, Umbul Ponggok muncul menjadi daya tarik wisata baru di Klaten.
"Jakarta bisa ciptakan itu. Sebuah Kabupaten Klaten sebenarnya tidak punya apa-apa, tapi bisa ciptakan Unggul Ponggok," ujar Doni saat acara Capacity Building Wartawan Jakarta di Solo, Rabu malam, 13 November 2017.
Selain Umbul Ponggok, ada juga Kampung Laweyan di Solo, yang dengan sentuhan kreativitas bisa menyulap kota yang dahulu tertutup menjadi lokasi wisata terkenal.
"Pertumbuhan pariwisata Jakarta cukup tinggi, ini menunjukkan ada potensi di Jakarta. Di situs Trip Advisor, memperlihatkan turis yang datang ke Kota Tua semakin banyak," tuturnya.
Meski demikian, Doni melihat masih ada kendala dalam pariwisata Jakarta. Di antaranya adalah tidak adanya database yang komprehensif, tourism board atau informasi pariwisata, tingkat keamanan yang kurang, serta jumlah destinasi wisata yang masih kurang.
"Saya menargetkan Jakarta bisa satu juta wisatawan. Tapi sekarang data tidak ada, terakhir tahun 2013 dan itu masih ratusan ribu saja," kata Doni.