Sabang Perlu Bangun Wisata Kapal Pesiar
- VIVA.co.id/Dani Randi
VIVA – Pesona wisata bahari di ujung pulau Sumatera yaitu Sabang tidak akan diragukan lagi. Berbagai spot wisata seperti lokasi diving yang unik. Kekayaan alam bawah lautnya yang indah bisa memanjakan pengunjung yang menikmatinya.
Dari berbagai keindahan itu, menurut Ketua Tim Percepatan Wisata Bahari Indonesia, Indroyono Soesilo, Sabang butuh sebuah destinasi lain bagi wisatawan, agar pengunjung bisa bertahan lebih lama. Ia mencontohkan penumpang kapal pesiar, yang mengangkut wisatawan dalam jumlah besar, selalu kebingungan ketika berlabuh di Sabang.
“Saat mereka turun, paling dua jam bertahan di daratan lalu balik lagi. Karena mereka tidak tahu mau ke mana, tentunya mereka juga mau melihat destinasi yang ada di daratan di Kota Sabang,” katanya saat menggelar jumpa pers di media center Sail Sabang, di dermaga CT 3 BPKS, pada Kamis, 30 November 2017.
Ketika Sabang kedatangan kapal pesiar MV Costa Victoria yang mengangkut sekitar 1.988 orang. Kapal itu harus dialihkan ke Kota Banda Aceh, untuk mengunjungi berbagai destinasi wisata seperti, kerajinan, kuliner dan destinasi lainnya yang berada di kota tersebut.
Kata Indroyono, ekonomi kreatif, suvenir dan restoran yang bagus masih kurang di Sabang. Untuk itu, ia menyampaikan kepada pemerintah setempat dan masyarakat untuk segera menyelesaikan persoalan itu. Sebab, Sail Sabang, yang saat ini sedang berlangsung, dipastikan akan menarik kapal pesiar lain ramai-ramai untuk mengunjungi Sabang.
“Apalagi Tahun 2018 di Sabang banyak agenda Internasional, seperti Segitiga Yacht and Cruise antara Sabang–Phuket–Langkawi regatta 2018, ini juga sebagai event tahunan, ini harus dimanfaatkan,” sebutnya.
Pihaknya juga tengah mengebut pengerjaan destinasi wisata baru di Sabang untuk persiapan segitiga yacht and cruise 2018 mendatang. Destinasi itu berupa pembangunan stasiun oseanografi LIPI, Pembangunan Floating Aquaculture modern dan pembangunan kebun raya Sabang. Kalau jadi, kata dia, ini bisa jadi destinasi wisata edukatif baru di Sabang.
Di dunia pariwisata bahari itu, lanjut Indroyono, ada tiga unsur utama, yaitu atraksi, aksesibilitas dan amenitas. “Sabang sudah punya akses, punya pelabuhan yang memiliki kedalaman yang bisa membuat kapal berpenumpang 3.000 sampai 4.000 untuk bersandar, juga kaya pertunjukan budayanya, tinggal bagaimana kita mempersiapkan fasilitas untuk bisa menampung wisatawan tersebut,” kata Indroyono.