Mengenal Lebih Dekat Penghuni Pulau Komodo
- VIVA.co.id/Bimo Aria
VIVA – Pulau Komodo yang merupakan habitat asli dan satu-satunya bagi komodo memang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan nusantara maupun mancanegara. Pulau yang memiliki luas kurang lebih 390 kilometer (km) persegi ini menjadi rumah bagi sekitar 1.000 ekor komodo.
Baru-baru ini, VIVA berkesempatan mengunjungi Pulau Komodo dan melihat lebih dekat kehidupan salah satu hewan purba yang masih tersisa itu. Dengan didampingi ranger atau pemandu, VIVA diajak berkeliling ke beberapa titik komodo biasa tinggal.
VIVA beruntung karena baru saja tiba, seekor komodo telah menyambut tak jauh dari dermaga di Pulau Komodo. Selain itu, ada juga seekor komodo jantan terlihat tengah berteduh di bawah pohon.
Setiap pengunjung yang berkeliling harus ekstra hati-hati. Karena komodo sendiri terkenal sebagai hewan buas. Bahkan, menurut Dullah, salah satu ranger, komodo juga merupakan hewan kanibal yang memakan anaknya sendiri.
"Mereka itu sama seperti manusia, mengandung selama sembilan bulan, kemudian baru bertelur," kata dia kepada VIVA di Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur, baru-baru ini.
Setelah mengandung, komodo biasanya menetaskan hingga sekitar 30 butir telur. Namun, Dullah menjelaskan, yang bisa berkembang kurang lebih 15 ekor. Sisanya tidak bisa bertahan, dan sebagian juga menjadi santapan dari induknya.
Dullah menjelaskan, satu komodo sedikitnya butuh 30 kilogram daging untuk memenuhi kebutuhan makannya selama sebulan. Setelah itu, mereka baru akan makan lagi satu bulan kemudian. Makanannya pun beragam, mulai dari rusa, babi, bahkan tak jarang manusia pun bisa jadi korban.
"Mereka makan rusa, babi, manusia juga. Tapi tidak kami kasih makan, jadi dilepas begitu saja, biar mereka juga tetap punya insting naturalnya. Kalau dikasih makan, nanti dia malas. Maunya dikasih saja, tidak mau hunting sendiri," tutur Dullah.
Dalam berburu mangsanya, komodo seringkali berkamuflase dan berpura-pura diam. Ketika mangsa mendekat, barulah mereka melakukan serangan. Untuk mangsa yang ukurannya lebih besar dari dirinya, komodo biasanya hanya melakukan gigitan hingga mangsa tersungkur dan mati.
Seperti diketahui, cairan dari mulut komodo sendiri sangat beracun dan bisa menyebabkan kematian. Dan ketika mangsa sudah tewas, komodo baru memakannya
Untuk itu, peraturan bagi para wisatawan di Pulau Komodo sangat ketat. Selain mesti didampingi ranger, pengunjung juga harus mengikuti instruksi dari ranger. Salah satunya, tidak boleh berada begitu dekat dengan komodo.
Seperti diketahui, pada Mei lalu, turis asal Singapura juga menjadi salah satu korban keganasan komodo. Hal ini, karena turis tersebut dinilai terlalu dekat dan membuat komodo terusik dan menyerang.