Serunya Eksplorasi Wisata Pasar Karetan
- VIVA.co.id/Dwi Royanto
VIVA – Gelaran Pasar Karetan Radja Pendapa Camp di Dusun Segrumung, Desa Meteseh, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah diserbu pengunjung pada Minggu, 12 November 2017. Pasar unik bernuansa tradisional-modern itu sukses menghipnotis masyarakat di pekan kedua.
VIVA berkesempatan mengeksplorasi pasar Karetan yang diinisiasi oleh Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Jawa Tengah ini. Pasar unik ini dibuka sejak pukul 06.00 WIB.
Meski berada di kawasan pedesaan dengan jalan yang berliku dan licin, pengunjung pasar yang berada di tengah hutan karet itu terus berdatangan. Area parkir motor dan mobil tak jauh dari lokasi pun terlihat penuh.
Sampai di pintu masuk pasar Karetan, pengunjung tampak mengantre di sebuah stan penukaran uang. Di pasar Karetan, memang tak berlaku uang rupiah, sehingga pengunjung harus menukarnya dengan uang koin pecahan nominal Rp2.500, Rp5 ribu dan Rp10 ribu.
Masuk di area pasar Radja Pendapa, pengunjung langsung dibuat takjub dengan berbagai hal menarik. Mulai dari banyaknya spot berswafoto atau selfie, warung-warung tempo dahulu hingga aneka kuliner khas, seperti gendar pecel, bakso batok, bubur ketan durian, minuman dawet, gudek serta berbagai kuliner lain yang dijual oleh warga sekitar.
Pengunjung pun akan dimanjakan dengan hiburan musik di panggung utama. Panggung berkonsep minimalis dan gaul itu juga dilengkapi spot foto dengan gantungan payung warna-warni. Bagi yang suka minum kopi, Anda bisa singgah sejenak di area dekat panggung dengan sajian kopi lokal khas Temanggung.
Tak sampai di situ, jelajah pasar Karetan masih berlanjut dengan keindahan lain. Salah satunya terdapat wahana permainan tradisional kuno anak-anak, seperti bermain egrang, permainan dakon, gobak sodor hingga permainan tradisional lain.
Sebuah wahana baru juga hadir di lokasi ini, yakni olahraga panahan. Tema panahan ini menjadi menarik perhatian pengunjung karena menjadi wahana baru yang beda dari pekan lalu. Meski baru, antusiasme pengunjung begitu terlihat dengan banyaknya antrean yang ingin menjajal olahraga bernilai sejarah itu.
Puas dengan panahan, pengunjung bisa menikmati pemandangan persawahan serta kolam ikan via gazebo yang dibangun. Tentunya panitia menyiapkan area foto yang menarik. Bagi yang ingin berteduh dan beristirahat, disiapkan sejumlah bangunan Pendapa Jawa yang dibangun dengan kayu jati asli nan instagrammable.
Ketua Pasar Karetan, Mei Kristianti mengatakan, banyaknya pengunjung yang datang ke pasar Karetan tak lepas dari peran media sosial. Meski baru, pasar yang digelar seminggu sekali itu langsung diterima masyarakat sebagai destinasi wisata baru.
"Sosial media, jelas resepnya. Bagaimana membuat orang tertarik datang ke sini dengan konsep menarik yang begitu dekat dan dibutuhkan mereka," kata Mei.
Selain itu, dia menyebut pengunjung Pasar Karetan tak hanya diserbu anak muda, melainkan keluarga yang ternyata kangen punya destinasi wisata berkumpul keluarga. Selain bisa berburu kuliner tadisional, namun ada sisi edukasi di dalamnya.
"Nah kita siapkan dolanan tradisional anak. Selama ini kan anak-anak mainnya gadget semua. Mungkin orangtua kangen mengajarkan mainan anak zaman dulu. Di sini kita sediakan," katanya.
Mei mencatat jumlah pengunjung Pasar Karetan bahkan di luar ekspektasi pengelola. Pada Minggu pertama dibuka, total pengunjung mencapai 3.000 orang dengan total transaksi senilai Rp30 juta.
"Ini luar biasa. Pekan kedua ini pasti lebih besar lagi melihat banyaknya orang yang datang. Tentu pekerjaan ke depan, turis asing juga harus datang ke sini," ucap Mei. (hd)