Menikmati Indahnya Bukit Ngisis di Homestay Rimbono
- VIVA.co.id/Isra Berlian
VIVA – Belakangan ini, tren wisata alam tengah marak di kalangan masyarakat Indonesia. Makin banyak turis pesiar ke Jawa Tengah dan sekitarnya, termasuk Yogyakarta.
Jika berencana ke Yogyakarta, tak ada salahnya untuk pergi ke Kabupaten Kulonprogo, termasuk ke Dusun Nglinggo. Dusun ini memiliki potensi wisata alam unggulan, seperti Bukit Ngisis, kebun teh, hingga hutan pinus.
Keberadaan wisata unggulan itulah menarik wisatawan lokal dan asing. Banyak wisatawan menyasar Bukit Ngisis untuk melihat panorama matahari terbit atau sunrise. Hal itu dimanfaatkan oleh warga sekitar sebagai peluang usaha, salah satunya ialah menyediakan paket homestay dan tur sunrise.
Lia Aprilia pun tak mau ketinggalan momen booming pariwisata di daerahnya. Dia bersama suami mendirikan sebuah rumah tinggal bagi para wisatawan, bernama Homestay Rimbono.
"Awalnya karena banyak yang ingin liat sunrise di Bukit Ngisis, kalau datang dari pagi balik ke Jogja kemaleman. Terus nginep di rumah, terus suami rencana buat homestay, sampai sekarang malah lebih ramai," kata Lia kepada VIVA.co.id di kediamannya, Jumat 3 November 2017.
Dia memaparkan, homestay milik suaminya itu sangat diminati wisatawan asal Jerman, Thailand. Dan akan ramai ketika musim liburan yang didominasi oleh wisatawan asal Semarang dan Solo.
Tempat penginapan, yang tersedia di sini pun cukup unik. Sebab, tamu akan menginap di beberapa bangunan gazebo berbentuk panggung, yang semuanya terbuat dari kayu dan beratapkan ijuk.
Hal tersebut pun membuat tamu seakan kembali menyatu dengan alam, belum lagi lokasi homestay yang diapit dengan kebun kopi dan kebun yang ditanami oleh pohon aren.
Tak jarang ketika malam dan pagi hari, suara jangkrik pun saling menyapa satu sama lain. Membuat tamu lebih nyaman dan tenang. Jika pagi menjelang, kawasan sekitar homestay ini pun bisa dimanfaatkan untuk berjalan santai. Sambil menghirup udara sejuk, membuat hati dan pikiran segar kembali. Â
Tiap kamarnya pun cukup menampung hingga tiga orang. Penginapannya pun dilengkapi dengan kamar mandi, sebuah televisi, dan Wi-fi. Namun, karena luasnya yang terbatas membuat toilet dan ruang sholat dipisah dari kamar.
Biaya menginap, Anda pun cukup merogoh kocek Rp150 ribu hingga Rp200 ribu per malam. Harga tersebut di luar dari makan. Jika ingin makan di sini pihak homestay menawarkan paket makan mulai dari Rp15 ribu hingga Rp25 ribu. Harga yang dibayarkan cukup setimpal dengan fasilitas yang diberikan.Â
Tidak hanya menyediakan tempat menginap, Lia dan suami pun menawarkan paket tur wisata jeep. Nantinya, wisatawan bisa menikmati paket sunrise di Bukit Ngisis, yang dilanjutkan dengan minum teh langsung dari kebunnya, dan berakhir dengan menyusuri trek di hutan pinus menggunakan jeep atau bisa belajar membuat gula aren. Anda pun cukup merogoh kocek sebesar Rp350 ribu hingga Rp700 ribu untuk itu semua.
Sebagai tips untuk yang mau menginap di tempat itu disarankan mengenakan pakaian yang tebal. Sebab, suhu udara di sini tergolong dingin. (ren)