Bukan di Venesia, 'Kota Air' Ini ada di Negara Padang Pasir
- VIVA.co.id/Umi Kalsum
VIVA.co.id – Madinat Jumeirah merupakan salah satu destinasi yang 'wajib' dikunjungi wisatawan jika berlibur ke Dubai, Uni Emirat Arab. Kawasan ini dibangun 10 tahun lalu dengan konsep yang memadukan unsur tradisional Arab dan modern. Sangat unik.
Sekilas kawasan seluas 40 hektar ini mengingatkan orang akan kota Venesia di Italia. Sebab sebagian kawasan dibangun seperti mengambang di atas air, dan terhubung dengan kanal-kanal di sekelilingnya. Air di kanal ini dipasok langsung dari laut dengan pompa khusus, sehingga ketinggian air tetap terjaga di level 1,2 meter.
(Foto: VIVA.co.id/Umi Kalsum)
Jika Venesia punya gondola untuk menyusuri kanal-kanal tersebut, Madinat Jumeirah punya taksi air yang disebut abra. Kemiripan lainnya, jika Venesia menghadap perairan Adriatik, Madinat Jumeirah bersisian langsung dengan Teluk Arab, di mana terhampar sejumlah pulau buatan termasuk yang menjadi landasan Burj Al Arab. Hotel yang diklaim sebagai satu-satunya bintang tujuh di dunia ini.
(Foto: VIVA.co.id/Umi Kalsum)
Selain tiga hotel bintang lima Jumeirah Al Qasr, Jumeirah Mina A’Salam dan Jumeirah Al Naseem yang bertarif Rp7,5 juta hingga Rp10 juta per malam, kawasan ini juga dikelilingi puluhan restoran dan pasar tradisional (souk).
(Foto: VIVA.co.id/Umi Kalsum)
Struktur hotel dibangun seperti rumah-rumah zaman dahulu. Di setiap bangunan dilengkapi menara angin atau penangkap angin yang disebut Barjeel. Fungsi menara angin ini sama seperti air conditioner, di mana angin yang 'tertangkap' akan disalurkan ke seluruh bangunan, sehingga udara di dalam akan terasa dingin meski di luar panas menyengat.
(Foto: VIVA.co.id/Umi Kalsum)
Tak mesti bermalam di hotel-hotel tersebut jika uang di kantong tidak cukup. Namun Anda bisa menikmati suasana senja di kawasan ini dengan menumpang abra. Datanglah jam 4 sore. Saat VIVA.co.id berkunjung ke Madinat Jumeirah, akhir September lalu, untuk menumpang abra setiap orang dewasa dikenakan tarif AED 85 atau sekitar Rp310 ribu.
Selama 20 menit taksi air ini akan membawa penumpang berkeliling kanal, dan berujung pada pemandangan indah Burj Al Arab.
(Foto: VIVA.co.id/Umi Kalsum)
Usai menumpang abra, sambil mengaso, Anda bisa menikmati teh atau kopi di kedai-kedai atau restoran yang menghadap kanal. Atau, sekadar jalan-jalan di pasar tradisional yang menjual berbagai pernak-pernik, baju, piring hias, hiasan seni pasir, batu alam, hingga emas yang bisa dijadikan oleh-oleh.
(Foto: VIVA.co.id/Umi Kalsum)