Pesona Kampung Tarung, Tanah Para Leluhur Sumba
- VIVA.co.id/Bimo Fundrika
VIVA.co.id – Kampung Adat Tarung, yang berlokasi tak jauh dari Waikabubak, Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), memang punya daya tarik tersendiri. Selain karena merupakan salah satu kampung tertua di Sumba Barat, masyarakat yang tinggal di lahan sepanjang satu kilometer ini juga masih menjaga adat istiadat para leluhur.
Di Kampung Tarung sendiri sedikitnya terdapat 100 rumah menara yang dihuni oleh 400 warga. Setiap rumah, diisi oleh tiga generasi. Rumah menara sendiri ialah rumah adat khas Sumba Barat yang memiliki filosofi dan fungsi bagi masyarakat Kampung Tarung.
"Kami itu ada tiga tingkat, di atas itu, tingkat pertama untuk hewan ternak (babi, anjing dan kerbaj), tingkat kedua untuk tempat tinggal, tingkat ketiga baru lumbung padi," ungkap Rato Amalede, salah satu tetua di Kampung Tarung, kepada VIVA.co.id di Sumba Barat, NTT.
Setiap lumbung padi di tiap rumah, lanjut Rato, mampu menampung beras hingga kurang lebih satu ton. Semua itu tergantung dari hasil panen tiap keluarga.
Menariknya, meski memiliki jumlah cadangan beras yang tak bisa dibilang sedikit, masyarakat Kampung Tarung, masih membeli beras untuk kebutuhan sehari-hari. Sedangkan beras di lumbung padi biasa digunakan untuk acara-acara besar, seperti pernikahan atau juga pekuburan, yang juga kerap digelar di tempat itu.
Selain terdiri dari tiga tingkat, struktur rumah menara sendiri terbuat dari kayu dengan atap dari jerami. Kayu yang dipilih pun kayu kualitas terbaik, yang dipercaya anti rayap.
Selain rumah menara, di Kampung Tarung juga terdapat pekuburan yang terbuat dari tumpukan bebatuan. Namun, apabila berkunjung ke sana, sebaiknya perlu berhati-hati dalam melangkah atau mengabadikan foto. Sebaiknya terlebih dahulu meminta izin setiap ke tempat yang ingin dilewati.
Hal ini karena di Kampung Tarung ada tempat terlarang yang tidak boleh dilewati atau sekadar duduk untuk mengabadikan momen. Jika melanggar, pengunjung akan dikenai sanksi berdasarkan adat masyarakat setempat.
Sebagai informasi, untuk masuk ke Kampung Tarung sendiri, pengunjung diwajibkan mengisi buku tamu dengan memberikan uang sejumlah uang yang tidak dipatok.