Berkunjung ke Kota Tua Peradaban Islam di Palestina
- Reuters
VIVA.co.id - Hebron atau Al Khalil di Palestina baru-baru ini dinobatkan sebagai situs warisan dunia oleh Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang bergerak di Bidang Pendidikan, dan Kebudayaan (UNESCO). Kota yang terletak di Tepi Barat tersebut diketahui sebagai salah satu kota tertua di dunia yang terus-menerus dihuni oleh masyarakatnya.
Hasil penelitian arkeologi menunjukkan beberapa lokasi pemukiman berasal dari periode Chalcolithic (sekitar 4500-3200 SM) hingga periode Umayyad (661-750 M). Kota ini juga dikenal sebagai lokasi makam dari tiga Nabi, yakni Nabi Ibrahim, Nabi Ishak, dan Nabi Yakub, serta istrinya. Pada zaman Romawi, Herod the Great membangun tembok raksasa untuk menutup akses masuk menuju makam para Nabi tersebut.
Setelah penaklukkan Hebron oleh Tentara Salib pada 1099, area ini berubah menjadi Gereja. Namun pada 1187, ketika  Saladin berhasil mengambil alih kota, bangunan tersebut berubah menjadi Masjid. Hebron pun menjadi kota suci keempat Islam, setelah Mekah, Madinah, dan Yerusalem.
Selama pemerintahan Mamluk pada 1250-1516 M, Hebron berkembang dan sempat menjadi pusat sufi. Mengutip dari situs pariwisata resmi travel Palestina, Senin, 21 Agustus 2017, didominasi oleh arsitektur bergaya Mamluk, Hebron adalah satu dari sedikit kota Islam yang telah mempertahankan struktur aslinya.Â
Salah satu lokasi yang patut disambangi di Hebron adalah pasarnya. Di sana, terdapat bangunan dengan atap melengkung dan gang labirin yang bisa disusuri. Kios-kios di tempat ini menjual berbagai macam barang, mulai dari tembikar, rempah aromatik, hingga buah-buahan kering.
Di Hebron, pengunjung dapat menemukan sebuah desa yang indah dan diberkahi lahan yang subur. Desa itu bernama Halhoul, dan terletak di utara Hebron. Di Halhoul, terhampar kebun-kebun anggur.Â