Menonton Teatrikal Reka Ulang Kemerdekaan Indonesia
- VIVA.co.id/Isra Berlian
VIVA.co.id – 17 Agustus 1945 menjadi peristiwa penting bagi bangsa Indonesia. Pada tanggal inilah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya atas penjajahan. Berbagai bentuk kegiatan biasa dilakukan oleh masyarakat Indonesia untuk memperingati hari Kemerdekaan Indonesia.
Museum Perumusan Naskah Proklamasi akan melakukan teatrikal reka ulang peristiwa persiapan kemerdekaan Indonesia pada 16 Agustus 2017. Acara akan dimulai sekitar pukul 14.30 sampai dengan 15.00 di halaman museum di Imam Bonjol, Jakarta Pusat.
Kegiatan ini menjadi satu rangkaian yang digelar oleh pihak museum dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-72. Selain kegiatan tersebut, akan ada pula lomba bagi anak-anak sekolah dasar, penyelenggaraan bazar makanan tradisional, kegiatan teatrikal hingga jalan santai sebagai penutup kegiatan.
Penulis skenario sekaligus sutradara kegiatan teatrikal ini, Dion menyebut, bahwa nantinya para pelaku tetrikal yang terdiri dari komunitas Historia Fun Bandung, Front Bekasi, Indonesian Reenactor, Airsoftgun Reenactor, Bogor Historical Community. Sebanyak 45 orang dari komunitas-komunitas tersebut akan
melakukan aksi teatrikal reka ulang adegan peristiwa kemerdekaan dari sekitar 1942, saat Jepang mulai masuk ke Indonesia, hingga terjadinya Proklamasi Indonesia pada Agustus 1945 dengan durasi waktu 30 menit.
"Kami akan menampilkan peristiwa-peristiwa penting seperti ketika adanya pembentukan Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), yang diinisiasikan oleh Jepang sebagai bentuk janji kemerdekaan kepada pemerintah Indonesia, Pembentukan PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia), peristiwa Rengasdengklok hingga peristiwa perumusan naskah proklamasi di tempat ini (Museum Perumusan Naskah Proklamsi)," ungkapnya kepada VIVA.co.id saat ditemui di Museum Proklamasi, Jakarta, Minggu 13 Agustus 2017.
Acara teatrikal ini merupakan pertama kalinya dilakukan di museum ini. Dion pun menjanjikan drama ini akan dikemas dengan cara yang menyenangkan bagi pengunjung. Terutama kesan latarnya cukup kental nuansa kemerdekaan kala itu, dengan berbagai kostum pada masa itu.
"Kita prinsipnya memang semirip mungkin, kalau bisa pakai barang yang asli. Ada helm, botol minum, kalau senapan buat sendiri, baju-baju juga ada yang kita beli dari luar," ujarnya.
Dirinya pun berharap kegiatan ini akan menimbulkan rasa suka masyarakat terhadap sejarah. Sekaligus menimbulkan sikap cinta terhadap bangsa, dan patriotisme akan tumbuh di diri anak-anak terutama kalangan muda.
"Dengan adanya reka ulang peristiwa sejarah ini anak-anak akan mengetahui sejarah bangsanya. Bagaimana pun juga kemerdekaan itu adalah peristiwa besar bagi kita, dan kewajiban kita, penerusnya, untuk mempertahankan kemerdekannya," ucapnya.