Kemewahan Aston Hotel Hadir di Ciloto

Aston Ciloto Puncak Hotel & Resort di Ciloto, Bogor, Jawa Barat
Sumber :
  • Istimewa

VIVA.co.id – Kawasan Puncak Bogor, telah lama menjadi destinasi berlibur akhir pekan warga Jakarta dan sekitarnya. Jarak yang relatif dekat, udara segar dan sejuk, serta pemandangan alam menjadi daya tarik kawasan Puncak.

Miris, Gunung Suci Umat Buddha di Tiongkok Diubah Jadi Destinasi Wisata Komersial

Hotel-hotel mewah dan tempat wisata semakin menjamur di kawasan Bogor. Sebuah perusahaan properti berencana membangun resor dengan konsep kondominium hotel di Ciloto, Bogor.

PT Indra Megah Makmur berkolaborasi dengan operator hotel kelas dunia, Archipelago International, akan membangun Aston Ciloto Puncak Hotel & Resort di atas lahan 1,24 hektare di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Anti Mainstream! Objek Wisata Ini Berada di ketinggian 5.000 Kaki, Pecinta Petualangan Wajib Coba

Rencananya pembangunan Aston Ciloto Puncak Hotel & Resort yang menelan investasi sebesar Rp180 miliar ini, akan memakan waktu selama dua tahun dan rencananya akan mulai soft-opening pada Desember 2019.

Hotel ini menawarkan pemandangan indah Gunung Gede-Pangrango, sehingga wisatawan dapat menyatu dengan alam dan menikmati sejuknya udara pegunungan.

Ini Aplikasi Pemesanan Perjalanan Terbaik di Asia Versi World Travel Tech Awards 2024

“Aston Ciloto Puncak Hotel & Resort diharapkan akan menjadi ikon wisata baru daerah Puncak,” kata Chief Executive Officer PT Indra Megah Makmur, Nicholas Soemitro Hidayat, seperti dikutip dari siaran persnya, Kamis 27 Juli 2017.  

Hotel yang akan resmi dibuka pada 2019 ini akan memiliki 186 kamar kondotel, dengan ukuran 37,5 meter persegi, dan sembilan unit villa. Hotel memiliki ruang lounge, restoran, kafe, infinity pool, tempat bermain anak, BBQ area, gym & spa, serta fasilitas MICE dengan tujuh meeting rooms, dan banguet hall.  

Keunikan dari hotel ini adalah wedding chapel, atau aula pernikahan yang sangat indah didesain oleh ABODAY. Aula ini akan menjadi tempat berkesan pernikahan pasangan dalam mengucap janji setia seumur hidup.

Sementara itu, alasan PT Indra Megah Makmur menandatangi kontrak kerja sama dengan Archipelago International sebagai hotel management dalam pengembangan proyek perdana propertinya: Aston Ciloto Puncak Hotel & Resort, karena Archipelago International merupakan operator hotel kelas internasional yang besar di Asia Tenggara dan operator kondotel terbesar di Indonesia.

Saat ini, Archipelago International mengelola 200 hotel, mulai dari budget hotel “favehotel”, hotel bintang tiga (NEO dan QUEST), bintang empat (ASTON, Alana, Kamuela, dan HARPER) hingga bintang lima (Grand ASTON, Royal Alana dan Royal Kamuela). “Aston Ciloto Puncak Hotel & Resort diharapkan akan menjadi ikon wisata baru daerah Puncak,” kata Nicholas.

Alasan pilih Puncak

Sedangkan alasan memilih daerah Puncak, atau Ciloto, Nicholas menjawab bahwa sejak dulu hingga sekarang Puncak tetap menjadi tujuan wisata akhir pekan bagi warga Jabodetabek. Jarak yang relatif dekat, udara yang segar dan dingin, pemandangan alam yang masih alami serta banyaknya tempat-tempat yang menarik di daerah Puncak membuat daerah Puncak tidak saja menarik warga Jabodetabek tetapi juga wisatawan nusantara, bahkan mancanegara.

Sebagai gambaran, jumlah traffic kendaraan roda empat yang melewati Ciawi menuju Puncak pada saat akhir pekan, dapat mencapai 15 ribu–20 ribu kendaraan per hari. Sementara itu, saat hari raya seperti libur Lebaran yang lalu, jumlah ini melonjak menjadi 57 ribu kendaraan per hari. Bisa dibayangkan berapa banyak uang yang masuk ke daerah Puncak setiap akhir pekan. “Kami melihat bahwa di balik macetnya Puncak, ada peluang yang luar biasa besar,” ujar Nicholas.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistika (BPS), pertumbuhan jumlah wisatawan ke kawasan Puncak meningkat sebesar rata-rata 3,9 persen per tahun, yakni sebanyak 1.102.608 orang pada 2004 dan 1.335.443 orang pada 2015. Dengan pertumbuhan yang sama, maka diperkirakan terdapat 1,74 juta wisatawan pada 2016.

“Sebaliknya, kami mencatat di Puncak hingga saat ini hanya terdapat sekitar 24 hotel dengan total 1.825 kamar, dan tentunya jumlah tersebut masih jauh dari kebutuhan wisatawan. Peluang inilah yang menjadi salah satu latar belakang kami untuk membangun sebuah hotel yang menawarkan layanan berkualitas,” kata Nicholas. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya