Ondel-ondel dari Paris Siap Hibur Pengunjung Kota Tua
- VIVA.co.id/Rifki Arsilan
VIVA.co.id – Setelah sebelumnya meramaikan Hari Bebas Kendaraan, atau Car Free Day pada 9 Juli 2017 lalu, Institut Prancis di Indonesia, atau IFI kembali menggelar pertunjukan ondel-ondel, atau boneka raksasa Les Grandes Personnes, Kamis 13 Juli 2017, pukul 17.00.
Pertunjukan boneka raksasa setinggi empat meter yang akan digelar di Museum Keramik Kawasan Wisata Kota Tua Jakarta ini, merupakan kerja sama kelompok pertunjukan Les Grandes Personnes yang berkolaborasi dengan kelompok teater boneka Yaya Putra Sedana dan tarian topeng Bali pada 6 Juli 2017, dalam gelaran Pesta Kesenian Bali ke-39.
Setelah tampil di Kota Tua pada 13 Juli, mereka juga akan memeriahkan Cross Culture Festival di Surabaya pada 16 Juli 2017 mendatang.
"Di Jakarta dan Surabaya, kami membawakan lakon olahraga untuk mempromosikan olahraga itu sendiri sebagai kegiatan yang menyenangkan dan mempertemukan orang dengan latar belakang budaya yang berbeda," kata Pauline de Coulhac, sutradara pertunjukan dalam rilis, Kamis 13 Juli 2017.
Pauline juga menjelaskan, kesulitan dalam menyajikan boneka raksasa setinggi empat meter tersebut yang dikatakan olehnya sangat berat dan hanya bisa digerakkan oleh mereka yang berbadan besar.
"Kami terus melakukan riset dan inovasi dalam menemukan bahan-bahan pembuatan boneka, sehingga mudah dikendalikan oleh semua orang termasuk anak-anak," katanya.
Sebagai informasi, sanggar teater boneka Les Grandes Personnes (Orang-orangan Raksasa) dibentuk pada 1998 di Aubervilliers, Paris. Sanggar Les Grandes Personnes membawa kreasi seni pahat dan ukir multimedia (kertas, kayu, plastik) ke ruang publik dengan memadukan seni visual dan seni pertunjukan.
Mereka memulai kreasi dengan membentuk dan menampilkan boneka raksasa yang dipadukan dengan drama. Seni boneka raksasa dari Prancis ini sebenarnya mirip dengan seni instalasi patung khas Bali bernama Ogoh-ogoh yang selalu dibuat dan diarak di jalan dalam rangka menyambut Hari Nyepi di Bali. Namun, cara permainannya lebih mirip kesenian Barong Landung khas Bali, atau Ondel-ondel khas Betawi.
Beranggotakan lebih dari 30 seniman beragam latar, seniman visual, pelukis, aktor, pemain sirkus, dalang, penari, musisi, perancang busana dan lain-lain, Les Grandes Personnes membongkar sekat pemisah seni visual dan seni pertunjukan, seni modern dan seni tradisional serta antara kerajinan tangan. Hasilnya, sebuah pertunjukan teater jalanan yang unik dan mencengangkan.