Menguak Potensi Wisata Keraton dan Bangunan Kesultanan
- VIVA.co.id/Fajar Sodiq
VIVA.co.id – Kegiatan Silaturahmi Nasional Raja dan Sultan Nusantara kembali digelar untuk kelima kalinya. Acara ini dijadikan sebagai ajang untuk mengembangkan kearifan budaya lokal.
"Tujuannya bukan hanya silaturahmi saja melainkan juga mengembalikan identitas dan mengenali raja serta mengembangkan kearifan budaya lokal," kata Sekjen BP Silatuhrahmi Nasional V yang merupakan Raja Samu-Samu Van De Laatste Van Koning Stamboom, Upu Latu M. L Benny Ahmad Samu-Samu, di Gedung Sapta Pesona Jakarta, Selasa 11 Juli 2017.
Di sisi lain, Staf Ahli Menteri Bidang Multikultural Hari Oentoro menyebut, dengan kembalinya identitas kerajaan ini akan membantu mengembalikan peran raja, sultan, datu Nusantara yang dianggap sangat penting dalam memperkuat jati diri bangsa termasuk dalam menggali dan mengembangkan kearifan lokal.
Sisi lain peninggalan lokal berupa bangunan keraton dan kesultanan di beberapa daerah di Tanah Air yang hingga kini terawat dengan baik menjadi bagian penting dalam memperkuat unsur 3A yakni, atraksi, dan aksesibilitas.
"Peninggalan bangunan kesultanan atau keraton menjadi bagian dari atraksi dan menjadi daya tarik bagi wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara berkunjung ke Indonesia," ucapnya.
Berdasarkan data dari Organisasi Pariwisata Dunia, keunggulan pariwisata Indonesia bertumpu pada potensi budaya mendapat porsi paling besar 60 persen, dan potensi alam, dan buatan manusia masing-masing 35 persen dan lima persen.