Pasar Apung Lok Baintan, Tempat Keren Berburu Foto
- VIVA.co.id/ Putri Firdaus
VIVA.co.id – Berlibur ke Banjarmasin tidak akan lengkap tanpa mengunjungi Pasar Terapung Lok Baintan yang ramai setiap subuh. Pasar itu mengapung di atas sungai Martapura, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Aktivitas asli warga Banjarmasin, selalu dihabiskan di pasar ini. Sejak dulu, aktivitas di sini menjadi rutinitas meski pasar maupun toko modern sudah mulai menjamur di kota Seribu Sungai ini.
Untuk menuju ke pasar ini Anda harus bersiap pagi buta karena aktivitas pasar biasanya berakhir pukul 08.00 pagi. VIVA.co.id mendapat kesempatan mengunjungi pasar tradisional ini dalam rangkaian Media Trip Pop! Hotel Banjarmasin pada 25-26 April 2017 lalu.
Kami berangkat pukul 05.00 pagi dari hotel menuju kedai Soto Banjar Bang Amat. Kedai ini menjadi 'pelabuhan' kami untuk menuju pasar Lok Baintan yang harus ditempuh dengan perahu kelotok. Butuh sekitar 30 menit untuk dapat sampai tujuan. Udara segar pagi hari di bumi Lambung Mangkurat ini menjadi kenikmatan tersendiri saat berperahu ke pasar legendaris ini.
Dalam perjalanan Anda menuju pasar terapung ini, Anda dapat menikmati suasana matahari terbit yang cantik untuk diabadikan. Selain itu, sepanjang perjalanan Anda juga bisa menyaksikan aktivitas warga yang masih banyak memanfaatkan air sungai untuk berbagai kebutuhan.
Setibanya di pasar, puluhan perahu dengan muatan berupa buah, sayuran dan makanan kecil sudah siap menanti pembeli maupun wisatawan yang berkunjung ke sana. Saat kami datang, pedagang yang didominasi kaum perempuan ini mendekati perahu kelotok yang datang dan menjajakan dagangan mereka.
"Mba, Mas ayo beli sunkisnya, baik untuk panas dalam dan darah tinggi. Rasanya manis lho...," ujar seorang pedagang perempuan yang dengan sigap memotong sebuah sunkis untuk dibagikan pada calon pembelinya.
Ya, Anda tidak perlu turun perahu dan melompat dari satu perahu ke perahu lain karena para pedaganglah yang akan menghampiri Anda. Namun, jika Anda ingin merasakan berkeliling menjajakan dagangan dari perahu ke perahu lain, para pedagang tersebut dengan senang hati menyambut Anda di perahu mereka.
Harga dagangan yang mereka tawarkan pun relatif murah hanya berkisar Rp1000 hingga Rp35 ribu saja. Tak hanya makanan, beberapa pedagang juga menjajakan suvenir berupa topi dan tas rotan hingga miniatur pedagang pasar terapung yang terbuat dari kayu.
Mengunjungi pasar ini merupakan pengalaman yang paling menyenangkan dalam rangkaian perjalanan di Banjarmasin. Wajar saja, pasar seperti ini sudah mulai jarang ditemukan apalagi di kota-kota besar. Sistem barter bahkan masih berlaku di pasar ini, namun sistem tersebut hanya berlaku bagi sesama pedang saja. Mereka biasanya menukarkan hasil kebun mereka dengan pedagang lain, tetapi mata uang rupiah tetap menjadi alat tukar dengan pembeli yang datang.
Selain suasananya sangat berbeda dengan pasar kebanyakan, pasar terapung ini juga cantik untuk diabadikan. Beberapa rombongan yang datang mengabadikan gambar dengan pemandangan matahari terbit dan suasana jual beli pasar terapung ini.