Event JIAS Cara Pantai Parangtritis Mendunia

Jogja Internasional Air Show 2017
Sumber :
  • VIVA.co.id/Daru Waskita (Yogyakarta)

VIVA.co.id – Pengunjung wisata di Pantai Parangtritis, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, 99 persen didominasi oleh wisatawan domestik dan belum dilirik oleh wisatawan mancanegara. 

Kagumi Candi Borobudur, Peserta YDS 2024 dari Jepang: Megah dan Banyak Sejarah

Gelaran Jogja Internasional Air Show (JIAS) 201,7 yang puncaknya akan digelar di Pantai Depok, Parangtritis pada 30 April 2017, diikuti oleh 72 atlet dari mancanegara ini diharapkan menjadi promosi gratis keberadaan Pantai Parangtritis yang tidak kalah indahnya dengan pantai-pantai di Bali yang diserbu oleh wisatawan mancanegara.

"JIAS 2017 yang diikuti atlet mancanegara menjadi harapan besar bagi Pemkab Bantul untuk promosi gratis ke luar negeri dan mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara," kata Sekretaris Dinas Pariwisata, Pemkab Bantul, Yogyakarta, Jati Bayubroto, Selasa 25 April 2017.

Bangkitkan Semangat Keberlanjutan dan Ekowisata, Mandiri Jogja Marathon 2024 Resmi Digelar

Pemandangan alam di Pantai Parangtritis cukup indah dengan ada bukit di sisi timur yang dapat digunakan untuk titik peluncuran gantole tepatnya di bukit Paranggupito.

"Wisatawan bisa melihat awal mulai atlet gantole terbang dari Paranggupito di Pantai Parangtritis," ucapnya.

Gairahkan Kreativitas Anak Bangsa, Bank Mandiri Gelar Gala Fashion Night di Candi Prambanan

Komandan Lanud Adisutjipto Yogyakarta, Marsma Novyan Samyoga yang juga Ketua Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) DIY, mengatakan perubahan nama Jogja Air Show menjadi Jogja Internasional Air Show untuk menjadi daya tarik sendiri bagi wisatawan terutama dengan atraksi terjun payung di kawasan Candi Prambanan dan Candi Borobudur.

"Dari acara terjun payung di Candi Prambanan dan Candi Borobudur menjadi daya tarik wisatawan asing, ketika mereka mengunggah foto saat terjun di Candi Prambanan dan Borobudur," katanya.

Menurutnya hingga saat ini atlet asing yang mendaftar sebagai peserta JIAS 2017 sudah mencapai 72 atlet dari delapan negara di antaranya Malaysia, Philipina, Thailand, Korea Selatan, Australia, Amerika, dan komunitas WNA yang tinggal di Bali.

"Dengan antusiasme atlet dari mancanegara ini diharapkan kunjungan wisata pada JAS 2016 yang mencapai 40 ribu pengunjung dan JIAS 2017, diharapkan mencapai 75 ribu pengunjung," ujarnya.

Danlanud menjelaskan rangkaian acara JIAS yang dimulai 26 April akan berbagai kegiatan di Lapangan Terbang Gading, Kabupaten Gunungkidul, pada 27 April kegiatan di lapangan Shiwa Candi Prambanan dan Candi Borobudur, tanggal 28 kegiatan JIAS di Alun alun Wates Kulonprogo, tanggal 29 April kegiatan di pusatkan di Malioboro dan Alun Alun Utara Keraton Yogya dan puncaknya 30 April 2017, dipusatkan di Pantai Depok yang akan dihadiri Menpora dan Menteri Pariwisata.

"Dalam JIAS 2017, juga akan ada pemecahan rekor big formation terjun payung, pemecahan rekor terbang bersama terbanyak paramotor, atau paralayang, penerbangan chuck glider terbanyak dan bungee jumping di gumuk pasir di Pantai Parangkusumo," katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua JIAS 2017, Morris mengatakan penerjun payung dari negara eropa dan Amerika ini sangat tertarik untuk terjun payung ke Candi Prambanan dan Borobudur dan ini sangat menjadi bagi penerjun untuk meramaikan JIAS 2017.

"Kita juga diuntungkan ketika mereka terbang di atas candi Borobudur dan Prambanan, maka ketika mereka mengekspose maka menjadi promosi gratis bagi obyek wisata di Yogyakarta," katanya.

Ketum Pimpinan Pusat (PP) Hikmahbudhi Candra Aditya Nugraha.

Rakernas Hikmahbudhi, Candra Aditya Soroti Upaya Penyempurnaan Candi Borobudur

Ketua Umum Hikmahbudhi Candra Aditya mengingatkan agar Hikmahbudhi jadi organisasi modern, religius dan intelek.

img_title
VIVA.co.id
14 September 2024