Eropa Tak Ikuti Larangan Bawa Laptop di Kabin Pesawat
- Pixabay/alusruvi
VIVA.co.id – Amerika Serikat (AS) memiliki travel ban atau peraturan baru melarang laptop dan gadget untuk masuk di dalam kabin pesawat yang datang dari negara Timur Tengah dan Afrika Utara.
Setelah Amerika Serikat, Inggris juga mengikutinya dalam upaya untuk memerangi teroris. Namun, beberapa negara Eropa menolak mengadopsi rencana keamanan yang dapat menggagalkan inisiatif Amerika Serikat dan Inggris.
Beberapa negara Eropa tidak akan mengadopsi peraturan keselamatan baru karena belum pernah menerima informasi yang cukup dari pihak berwenang Amerika Serikat dan Inggris.
"Pandangan kami belum lengkap. Para pejabat Prancis dan Belanda juga mengatakan mereka akan meninjau prosedur, tapi sejauh ini memutuskan untuk tidak menjalankan aturan baru," kata Johannes Dimroth, juru bicara kementerian Dalam Negeri Jerman.
Pemerintah Amerika Serikat dan Inggris menyebutkan bahwa prosedur baru itu untuk masalah teror di penerbangan, tetapi tidak menyebutkan rincian lainnya.
Penolakan beberapa negara Eropa dapat menimbulkan masalah besar untuk langkah-langkah keamanan Amerika dan Inggris saat pelaksanaan. Teroris dapat menggunakan celah yang dibuat oleh penolakan beberapa negara Eropa.
Larangan Inggris saat ini efektif hanya pada penerbangan dari Turki, Mesir, Tunisia, Lebanon, Yordania, dan Arab Saudi, seperti dilansir laman Dailymail.
Perangkat yang dilarang masuk adalah gadget yang memiliki dimensi 3,6x6,3x0,6 inci. Ini berarti bahwa sebagian besar model laptop akan dilarang bersama dengan beberapa unit tablet seperti iPad Mini 4, iPad Pro, Kindle E-reader dan masih banyak lagi. Sementara, smartphone tidak terkena larangan tersebut. (mus)