Menpar: Labuan Bajo Layak Disebut Destinasi Kelas Dunia
- VIVA/Vera Bahali
VIVA.co.id – Pesona wisata Labuan Bajo memang sudah tidak diragukan lagi. Pesohor dunia seperti Valentino Rossi hingga artis-artis Hollywood dan Korea pernah merasakan keindahan alamnya.
Oleh karenanya, tak berlebihan jika Labuan Bajo disebut sebagai pariwisata kelas dunia.
Tak hanya panorama alamnya yang indah, pengunjung juga bisa menikmati pulau Rinca, Wae Rebo hingga ke Ende yang punya Danau Kelimutu, Alor hingga Larantuka, jadi ikutan ngetop lantaran berada tak jauh dari Labuan Bajo.
"Semua bagus-bagus, semua layak disebut kelas dunia," ujar Menteri Pariwisata, Arief Yahya dalam siaran pers yang diterima VIVA.co.id, Senin, 13 Maret 2017.
Akses untuk menuju surga Labuan Bajo pun kini semakin mudah. Arief Yahya sudah mendapatkan komitmen dari Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi untuk menaikkan status Bandara Komodo. Tentu ini kabar baik dari Kementerian Perhubungan yang selama ini banyak mensupport kepariwisataan dari sisi akses.
Landasan akan diperpanjang dan diperlebar sebagai syarat bisa didarati pesawat. Saat ini Bandara Komodo rata-rata mengangkut 600 orang setiap harinya. Dan kapasitas serta daya angkutnya akan terus dinaikkan, untuk memenuhi target 500 ribu wisatawan mancanegara dalam setahun, di 2019.
Arief Yahya memang secara khusus meminta 10 Top Destinasi Prioritas itu didahulukan dalam menyiapkan masyarakat sadar wisata. Karena Labuan Bajo juga termasuk destinasi prioritas, karena itu timeline atau gilirannya juga harus dipercepat.
"Utamakan yang utama, prioritaskan 10 destinasi prioritas," tutur Arief Yahya.
Permintaan Menpar tadi langsung direspon Asisten Deputi Tata Kelola Destinasi dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenpar, Oneng Setya Harini. Gerakan Sadar Wisata dan menjadikan Sapta Pesona menjadi lifestyle ikut disebar di Labuan Bajo. Gerakan ini sebagai implementasi Win-Way, solid, speed, smart.
“Community Based Tourism Development adalah keharusan. Jadi kami harus mati-matian membangun dan mengembangkan pariwisata berbasis masyarakat. Kami edukasi masyarakat supaya sadar wisata dan menjadikan Sapta Pesona (menjaga ketertiban, keamanan, kebersihan, kesejukan, keindahan, ramah tamah dan kenangan, red) menjadi bagian dari life style,” ujar Oneng Setya Harini. (mus)