Masjid Kapal Nabi Nuh Jadi Destinasi Wisata Baru Semarang
- VIVA.co.id/Dwi Royanto
VIVA.co.id – Keberadaan bangunan masjid superunik berbentuk kapal Nabi Nuh di kampung Padaan, Desa Podorejo, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang mendadak jadi destinasi wisata baru. Meski berada di pelosok desa, sejumlah wisatawan baik dari dalam dan luar kota terus berdatangan.
Warga yang datang kebanyakan merasa penasaran melihat lebih dekat bangunan masjid yang terinspirasi dari arsitektur masjid Islamabad, Pakistan itu. Mereka rela jauh-jauh datang untuk bisa mengabadikan momen di area masjid untuk diunggah ke media sosial.
"Berbeda sekali bentuknya dengan masjid kebanyakan. Ini seperti sebuah masjid yang menumpang pada kapal. Saat berada di atas seperti menaiki kapal asli, " ujar Euis Aliyah, salah satu pengunjung di lokasi komplek masjid.
Perempuan yang akrab disapa Euis ini pun meyakini bahwa ke depan masjid berbentuk bahtera Nabi Nuh itu akan jadi ikon wisata religi baru yang menjanjikan. Selama ini, ikon masjid yang kerap jadi buruan di Semarang adalah Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) di pusat kota.
"Pemandangannya di sini juga masih sangat asri. Ada persawahan dan perkebunan durian, benar-benar unik, " ujarnya, yang tahu keberadaan masjid itu dari Facebook.
Senada dengan Euis, Faris Fardianto, pengunjung lain juga merasa takjub saat tiba di komplek Masjid Safinatun Najah. Meski fungsional masjid belum jadi 100 persen, Faris mengaku bahwa kemegahan arsitektur bangunan masjid ini sudah terlihat seperti dalam kisah Nabi Nuh.
"Desain arsitekturnya detail sekali. Seperti dek kapal dari beton yang terlihat nyata seperti kayu jati. Nyata seperti bahtera raksasa," ujar warga Sukoharjo tersebut.
Sementara menurut pengelola masjid, Muhammad Barabah, sejak tiga bulan terakhir, lokasi pembangunan masjid memang sudah dikunjungi banyak orang. Pihaknya pun tak melarang orang datang meskipun pekerjaan masjid baru mencapai 80 persen.
"Ya tetap kita persilakan. Satu hari pasti tak kurang 30 orang yang datang. Banyak juga pengunjung luar kota yang rombongan ke sini," ujarnya.
Disingung mengenai kemungkinan pengelola akan menjadikan Masjid Safinatun Najah sebagai wisata religi, Barabah mengatakan, belum punya rencana itu. Yang pasti, masjid tersebut diperuntukkan bagi umat dan warga sekitar untuk beribadah. Di sekitar komplek masjid, rencananya juga akan didirikan yayasan pendidikan Islam atau pesantren serta klinik kesehatan.
Namun untuk menuju lokasi masjid, pengunjung memang harus bersabar karena lokasinya sangat terpencil. Jalan menuju lokasi juga masih belum begitu baik dan harus melewati hutan dan area persawahan. (mus)