Liburan Murah, Wisatawan Serbu Kampung Warna-warni di Malang

Kampung warna-warni kota Malang
Sumber :
  • VIVA.co.id/Lucky Aditya (Malang)

VIVA.co.id – Libur panjang akhir tahun banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk melakukan perjalanan liburan ke sejumlah tempat wisata. Salah satunya berkunjung ke Kampung Warna-warni di bantaran Sungai Brantas, Jalan Juanda, Kelurahan Jodipan, Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur. 

Pemerintah Bakal Turunkan Harga Tiket Pesawat Jelang Libur Nataru

Kampung ini dijuluki sebagai Rio de Janeiro ala Indonesia. Karena menyerupai kawasan Kickstater, Rio de Janeiro, Brasil. Cukup membayar Rp2.000 wisatawan bisa menikmati tempat-tempat untuk melakukan foto selfie. 

Jumlah pengunjung pun meningkat dari hari biasanya. Jika biasanya hanya berkisar 200 hingga 300 pengunjung, di libur panjang tahun baru yang bertepatan dengan libur sekolah dan hari raya Natal, pengunjung bisa mencapai sekitar 3.000 wisatawan. 

Presiden Joe Biden 'Menghilang' saat Sesi Foto Bersama KTT G20 di Brasil

Suasana di dalam Kampung Warna-warni. Foto: VIVA.co.id/Lucky Aditya (Malang)

"Mulai ramai sejak seminggu lalu. Mulai libur sekolah, peningkatan sekitar sepuluh kali lipat. Berkisar antara 3.000 pengunjung," kata koordinator tiket Kampung Warna-warni, Wati, Selasa, 27 Desember 2016.

Ariel NOAH Angkat Bicara Soal Rekaman Videonya dari HP Android yang Viral

Salah satu pengunjung, asal Tuban, Jawa Timur, Cheo Lubis, mengatakan, sengaja datang dari Tuban ke Malang untuk berlibur. Bersama tiga rekannya, Cheo mengaku mengunjungi sejumlah tempat wisata di Malang, salah satunya Kampung Warna-warni.

"Dari Tuban naik motor, mau liburan akhir tahun jalan-jalan. Sebelumnya ke Batu, sebelum pulang mau lihat Kampung Warna-warni. Saya tahu dari Instagram, kepingin tahu langsung, ternyata ya bagus, banyak spot buat foto," ujar Cheo Lubis. 

Cika Kumala, wisatawan asal Mojokerto, Jawa Timur, mengungkapkan tidak keberatan dengan biaya Rp2.000 yang menjadi tarif masuk ke Kampung Warna-warni. Menurut dia, harga tersebut sangat terjangkau, ia pun terkesan dengan kampung yang dulu kumuh sekarang menjadi berwarna-warni. 

"Warna rumah-rumah background-nya bagus, banyak gambar juga. Banyak spot foto-foto. Juga lagi hits kan, biar eksis juga pernah ke Kampung Warna-warni," ucap Cika.

Sementara itu, Sumiati, penjual makanan di Kampung Warna-warni mengaku mendapat berkah dari kehadiran wisatawan. Ia mengaku omzet penjualannya naik hingga lima kali lipat. 

"Penjualan Alhamdulillah ramai, biasanya sepi, ya dapat Rp200 ribu setiap hari. Kalau ramai masuk liburan begini, ya bisa sampai Rp1 juta," kata Sumiati. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya