Menikmati Kota Shanghai dari Sisi Lain

Shanghai, China.
Sumber :
  • Pixabay/steven_yu

VIVA.co.id – Shanghai mempunyai keunikan tersendiri sebagai kota yang memiliki gedung-gedung pencakar langit yang sangat banyak, bahkan tingginya mencapai ratusan lantai. Namun di balik kemegahan bangunan tersebut ternyata tersembunyi berbagai tempat yang asik untuk dikunjungi.

Hanya Modal Rp2000 Bisa Keliling Kota Naik Sepeda

Berikut beberapa tempat untuk dikunjungi di kota Shanghai, seperti dilansir laman Metro. 

Berjalan-jalan di Taman Rakyat

Masuk Istana Berusia 5 Abad di 'Kota Terlarang'

Ketenangan di Taman Rakyat dapat membuat wisatawan merasa nyaman, kota ini sangat berbeda dari Ibu Kota China, Beijing. Shanghai lebih kosmopolitan, hijau, dan lebih internasional. 

Ketika berjalan di terowongan pohon dapat mengingatkan tentang Kyoto, Jepang, gedung pencakar langit yang sangat besar di kejauhan hanya pengingat Anda bahwa masih berada di kota terbesar China.

5 Negara Terbaik untuk Dikunjungi di Bulan April

Ini adalah tempat yang sangat baik untuk orang-orang yang ingin santai pada jam makan siang, di mana sekelompok orang berkumpul untuk bermain game atau makan bersama-sama.

Berjalan menyusuri The Bund

The Bund adalah tempat bagi campuran bangunan bersejarah dan gedung pencakar langit. Ini awalnya adalah pemukiman Inggris. Berjalan di sepanjang sungai Huangpe dapat membuat Anda kagum dengan pemandangan kota Shanghai pada malam hari. 

Berkunjung ke Shanghai Propaganda Museum 

Shanghai Propaganda Museum memiliki koleksi lebih dari 6.000 poster asli dari tahun 1913-1997 yang ditempelkan di dinding di ruang bawah tanah pria.  Terletak di blok flat belakang gerbang keamanan. Setelah Anda berjalan melalui pintu gerbang, Anda akan diberikan peta kecil dan diketahui bahwa bukan warga lokal. 

Poster-poster mendokumentasikan sejarah China pada masa ketua Mao. Sebagian menggambarkan ketegangan antara China dan Barat, seperti dari tahun 1958. Ada juga poster tahun 1960 yang masih menunjukkan ketegangan, seperti penolakan dari keterlibatan Amerika Serikat dalam perang Vietnam (1966) dan dukungan untuk perjuangan orang kulit hitam di Amerika Serikat (1963). 

Propaganda anti-Amerika poster berhenti sekali saja ketika Presiden Nixon diundang untuk mengunjungi China pada tahun 1972. Kemudian poster, antara revolusi kebudayaan, lebih terfokus pada kekuatan ketua Mao. 

Selain itu, jangan lewatkan poster Shanghai Lady pada tahun 1930-an. Ini digunakan untuk mempromosikan barang Barat seperti rokok dan obat-obatan yang memberikan standar penampilan pada saat itu.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya