Ke Pulau Buru, Minyak Kayu Putih Oleh-olehnya
- Pixabay
VIVA.co.id – Pulau Buru merupakan pulau ketiga terbesar yang ada di Kepulauan Maluku. Selain dikenal dengan potensi objek wisatan pantainya, pulau indah ini ternyata juga dikenal sebagai pulau penghasil kayu putih.
Kayu putih bahkan jadi salah satu sumber penghasilan penduduk setempat. Penduduk Pulau Buru menggantungkan hidupnya dari mengelola minyak kayu putih secara turun-menurun. Bupati Kabupaten Buru Juhana Soedrajat mengatakan, penduduk Pulau Buru masih menjaga olahan minyak kayu putih secara tradisional.
"Di sana, penduduk menyuling minyak kayu putih dengan cara tradisional sudah dari zaman sebelum zaman penjajahan," kata Juhana saat ditemui di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, Jakarta Pusat, Rabu, 28 September 2016.
Cara tradisional itu masih jadi cara utama dalam pengelolaan minyak kayu putih. Bahkan Juhana mengatakan masih ada penduduk setempat yang menggunakan ketel penyulingan sejak masa Perang Dunia II.
Tak jarang setiap wisatawan yang datang ke daerah tersebut menjadikan minyak kayu putih sebagai oleh-olehnya.
"Kebanyakan orang yang mengunjungi Pulau Buru menjadikan minyak kayu putih sebagai oleh-oleh atau cenderamata," ujar Juhana lagi.
Tak mengherankan, minyak kayu putih di Kabupaten Buru cukup terkenal karena tingkat kemurnian atau keaslian yang selalu dijaga oleh para penyuling daun kayu putih.