Lalare Orchestra, Pelestari Seni Tradisional Banyuwangi
- VIVA.co.id/Bimo Aria
VIVA.co.id – Jika banyak kesenian musik di daerah kian meredup, lain halnya dengan Lalare Orchestra. Kesenian asal Banyuwangi, Jawa Timur yang merupakan perpaduan antara alat musik tradisional seperti gendang, rebana, saron, angklung, berikut penarinya yang dimainkan oleh anak-anak ini berhasil meraih penghargaan Pacific Asia Travel Association (PATA) Gold Awards 2016 untuk kategori heritage and culture.
Antariksawan Jusuf, penulis makalah dari Lalare Orchestra ini mengatakan, penghargaan ini merupakan sebuah pengakuan dunia akan kesenian tradisional Banyuwangi. Orkestra yang dimainkan oleh lebih dari 100 anak berusia 8-13 tahun ini menurut pria yang disapa Iwan ini juga merupakan regenerasi penerus kesenian tradisional agar tidak tergerus zaman.
"Mereka menjadi masa depan yang menjaga marwah kesenian Banyuwangi. Biasanya regenerasi di beberapa daerah susah, di Banyuwangi lumayan bagus dan baik jadi anak ini dikumpulkan dari beberapa sanggar," katanya usai menerima penghargaan PATA Gold Awards 2016, yang digelar Jumat, 9 Agustus 2016, di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD, Banten.
Ia juga mengatakan, dengan penghargaan yang diterima oleh Lalare Orchestra ini semoga bisa menjadi pemantik bagi kesenian daerah lain untuk mencintai kesenian daerahnya.
"Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jadi masing masing daerah harus punya semangat untuk menumbuhkan kesenian tradisional," lanjutnya.
Di samping itu, ia juga menambahkan bahwa Lalare Orchestra ini nantinya akan menjadi sajian dalam Banyuwangi festival yang diagendakan tiap tahun.