Lima hal yang Sebaiknya Tidak Disentuh di Pesawat
- Pixabay
VIVA.co.id – Bawalah pembersih tangan sanitizer ketika berada di sebuah bandara atau pesawat. Sebuah tim ahli mikrobiologi memeriksa pesawat, mereka menemukan bahwa meja di pesawat lebih kotor daripada toilet.Â
Hal ini jangan membuat Anda khawatir, dan membuat Anda tidak jadi bepergian. Namun, dengan informasi ini Anda bisa menjaga diri Anda agar terhindar dari kuman yang ada di pesawat dan bandara. Berikut lima tempat yang sebaiknya tidak disentuh di pesawat, seperti dilansir laman My Domaine.
Meja lipat
Peneliti dari University of Arizona meneliti meja lipat di pesawat. Hasilnya, mereka menemukan 60 persen meja lipat mengandung bakteri yang kotor, termasuk E. coli dan MRSA, yang fatal ketika tersentuh. Di sisi lain, hanya 11 persen bakteri ditemukan di kereta bawah tanah New York.
Majalah di Pesawat
Ketika Anda melihat-lihat majalah di pesawat, mungkin terlihat tidak bahaya, namun peneliti menunjukkan bahwa itu adalah cara jitu untuk terkena bakteri.Â
Para ahli dari Drexel Medicine, sistem kesehatan yang terkait dengan Philadelphia Drexel University College of Medicine, menunjukkan bahwa ratusan orang mungkin menyentuh majalah di pesawat yang jarang diganti.Â
"Satu-satunya saat mereka mendapatkan majalah bersih, ketika mereka melihat majalah yang baru terbit," kata para ahli.
Selimut dan bantal
Salah satu pramugari sebuah maskapai menegaskan mimpi terburuk Anda adalah ketika disediakan selimut dan bantal yang tidak selalu dicuci, bahkan ketika Anda menerimanya sambil terbungkus plastik.Â
Howarth-Wilson mengatakan selimut dan bantal tidak harus menjadi perhatian besar bagi wisatawan. Penyelidikan 2007 Wall Street Journal menemukan bahwa penerbangan selalu membersihkan selimut mereka setiap lima sampai 30 hari, atau ketika diperlukan.Â
Kamar mandi
Kamar mandi adalah surga bagi kuman, tapi menurut sebuah studi, tempat terburuk di kamar mandi adalah tombol flush. Selain itu, kursi toilet dan kunci kamar mandi juga merupakan tempat terkotor di kamar mandi.Â
Wilson-Howarth mengatakan solusinya sederhana, "cuci tangan Anda dengan sabun dan air setelah dari kamar mandi, ia juga memberi catatan bahwa gel pembersih alkohol tidak bisa mengganti cuci tangan. Hal ini karena gel pembersih alkohol tidak membersihkan kuman seperti mencuci tangan dengan sabun," katanya.
Keran air
Kurangnya kelembapan di udara kabin dapat menyebabkan Anda ingin minum terus-menerus. Sebuah studi menunjukkan tempat penyimpanan air di pesawat, sebagai tempat bersarangnya kuman, kedua setelah meja lipat. Para peneliti menemukan 1.240 koloni unit per inci persegi, peringkat itu lebih kotor dari permukaan kamar mandi atau kursi.  Â