Survei: Makin Banyak Orang Indonesia Liburan ke Luar Negeri

Turis asal Indonesia menikmati cuaca salju di London, Inggris.
Sumber :
  • Reuters/Olivia Harris

VIVA.co.id – Indonesia merupakan negara ke-4 di dunia yang paling padat penduduknya, dan merupakan negara ekonomi terbesar di Asia Tenggara, berada di peringkat 10 pada peringkat dunia. 

Uji Coba Masuk Bali Tanpa Karantina Mulai 14 Maret, Ini Ketentuannya

Negara ini memiliki rata-rata pertumbuhan ekonomi lebih dari 5 persen dalam dekade terakhir. Jumlah rumah tangga di Indonesia yang menghasilkan 5.000 sampai 15.000 dolar Amerika dalam pendapatan disposabel tahunan diperkirakan akan bertambah dari 36 persen menjadi lebih dari 58 persen dari total populasi pada tahun 2020.

Menurut Visa Global Travel Intention Survey 2015, perjalanan wisata ke luar negeri dari Indonesia meningkat sebesar 33 persen dan rata-rata anggaran perjalanan bagi wisatawan Indonesia meningkat sebesar 30 persen dari tahun 2013-2015. 

Satpol PP DI Yogyakarta: Kepatuhan Wisatawan Pakai Masker Rendah

Pengeluaran untuk wisata meningkat dari US$28,9 miliar pada tahun 2010 menjadi US$37,7 miliar pada tahun 2014 (www.wttc.org), hal ini mencerminkan peningkatan kekayaan rata-rata masyarakat Indonesia secara keseluruhan.

Dengan semakin banyaknya wisatawan Indonesia yang ke luar negeri, terutama generasi muda, mengungkapkan pilihan mereka mencari pengalaman wisata yang unik, baru, otentik dan personal yaitu untuk membuat mereka berbeda dengan rekan-rekannya. 

Viral! Pengakuan Pasangan Ditipu Agen Wisata Labuan Bajo

Wisatawan yang lahir tahun 80 dan 90-an, atau biasa disebut wisatawan Millennial, mencari pengalaman yang lebih baru, termasuk wisata petualangan, eksplorasi ke kutub, dan perjalanan darat.

Berdasarkan data Singapore Tourism Board baru-baru ini, wisatawan Millennial Indonesia cenderung mengambil liburan secara mendadak (31 persen banding 19 persen untuk rata-rata wisatawan Millennial Asia).

Pilihan hotel merupakan faktor utama lainnya dalam membuat keputusan, dan wisatawan Indonesia
mengharapkan tingkat kenyamanan penginapan yang setara dengan di rumah. Kondisi ruangan merupakan
faktor utama, diikuti dengan pelayanan hotel, lokasi hotel, fasilitas berteknologi canggih, serta desain dan
gaya hotel.

Untuk hotel-hotel yang menargetkan wisatawan Indonesia, sangat penting untuk memahami berbagai jenis wisatawan Indonesia dan jenis wisatawan mana yang tepat dan sesuai dengan merek hotel dan
proposisinya.

Bernardo Cabot Estarellas, Senior Vice President Meliá Hotels International untuk Asia Pasifik, meyakini
bahwa semua penawaran produk dan pelayanan hotel harus berdasarkan pada pemahaman yang jelas
mengenai perubahan harapan dan keinginan wisatawan masa kini.

“Wisatawan masa kini berasal dari kelompok demografis yang berbeda-beda (Baby Boomers, Gen X, Gen Y, Millennial, Gen Z) dan juga segmen psikografis yang berbeda-beda. Ini berarti semakin tersegmentasi penawaran  hotel, dan semakin banyak profil pelanggan yang dilayani, maka akan semakin baik,” ujarnya.

The Center for Hospitality Research (Pusat Penelitian Perhotelan) di Cornell University menemukan
bahwa tamu yang merasa puas akan menghabiskan pendapatan tambahannya sebanyak 50 persen lebih banyak dari daripada mereka yang merasa hanya puas saja, dan menghabiskan 75 persen lebih banyak dibanding tamu yang merasa tidak puas. Selain itu, mereka yang memiliki pengalaman berkesan cenderung mengunjungi hotel yang sama berulang kali.

Ilustrasi jenazah

4 Wisatawan yang Terseret Air Bah di Baubau Ditemukan Meninggal

Empat dari tujuh wisatawan lokal terseret air bah di Sungai Karing-karing Baubau ditemukan meninggal dunia.

img_title
VIVA.co.id
13 Maret 2022