Pemerintah Fokus Kembangkan Aceh Jadi Destinasi Wisata Halal
- VIVA.co.id/ Zulfikar Husein
VIVA.co.id - Pariwisata halal makin berkembang pesat di Indonesia. Beberapa provinsi mulai menggiatkan destinasi wisata halal, seperti Nanggroe Aceh Darusalam, Sumatera Barat dan beberapa provinsi lainnya.
Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal Kementerian Pariwisata, Riyanto Sofyan mengatakan, perkembangan wisata halal Indonesia lebih menjanjikan ketimbang pariwisata umum.
"Pariwisata umum peningkatannya hanya 10 persen. Ini (pariwisata halal) punya prospek yang menjanjikan," katanya saat ditemui di Jakarta, Rabu malam, 3 Agustus 2016.
Riyanto menyebutkan, negara-negara Timur Tengah (Timteng), seperti Arab Saudi, Qatar, Kuwait, dan Uni Emirat Arab menjadi negara penyumbang turis terbanyak untuk berlibur ke Indonesia. Mereka, kata Riyanto, mengeluarkan uang lebih banyak dari wisatawan umum.
"Wisatawan asal Timteng yang punya keperluan luxury spending per visit-nya bisa sampai US$2.500. Sedangkan wisatawan umum rata-rata hanya US$1.100 per visit," ujar Riyanto.
Dengan pangsa pasar yang menggiurkan tersebut, pemerintah melengkapi beberapa tujuan wisata favorit untuk dikembangkan ke arah wisata halal. Riyanto mengatakan, ada tiga lokasi wisata yang menjadi langkah pertama pemerintah untuk memajukan pariwisata halal, yaitu Lombok, Sumatera Barat dan Aceh.
Setelah Lombok menjadi World Best Halal Honeymoon Destination dan World Best Halal Tourism Destination pada ajang World Halal Travel Award 2015, pada tahun ini Kemenpar mulai mengembangkan Provinsi Aceh dan Sumatera Barat sebagai tujuan wisata halal.
"Tahun ini kami akan fokus mengembangkan Sumatera Barat dan Aceh," ucapnya.
Pada awalnya, pariwisata halal memang ditujukan untuk kalangan muslim yang ingin berwisata dengan tenang tanpa harus memikirkan kehalalan makanan yang disajikan atau sulitnya menemukan tembat ibadah. Namun, pada praktiknya, Riyanto mengatakan, tidak sedikit juga wisatawan nonmuslim yang mengambil paket wisata halal.
(mus)