Nice, Kota Tentram yang Kini Mencekam akibat Serangan Teror
- REUTERS/Eric Gaillard
VIVA.co.id – Tidak ada tempat yang lebih indah untuk sebuah perayaan selain Promenade des Anglais di Nice, Prancis, sebuah jalan besar yang dipagari jajaran pohon palem dan trotoar luas. Tak heran jika banyak orang turun ke lokasi ini untuk merayakan Bastille Day, perayaan besar memeringati Revolusi Prancis.
Di jalan ini juga terdapat banyak hotel mewah seperti Palace of the Mediterranean dan Royal, serta bangunan-bangunan apartemen yang dibangun puluhan tahun lalu. Tempat ini berbatasan dengan kota tua di mana pada akhir pekan dipenuhi dengan pasar terbuka dan para pejalan kaki berjalan di sepanjang jalan ini.
Namun, ketenangan dan keindahan Nice ternodai dengan serangan teror yang menewaskan hingga 80 nyawa. Gegap gempita kegembiraan warga Nice merayakan Bastille Day berubah menjadi jerit histeris ketakutan.
Di luar serangan teror tersebut, Nice sebenarnya jauh dari kesan menyeramkan. Keindahan kota ini bahkan memikat banyak pelukis untuk bertempat tinggal di sana. Henri Matisse, yang mendefinisikan kota ini dalam lukisan mewah penuh warna cerah tiba di sana pada tahun 1917 dan menyaksikan Perang Dunia II di sana. Sekarang di kota itu dibangun Museum Matisse.
Menurut laman The Washington Post, baru-baru ini Nice membuat daya pikat baru dengan meningkatkan infrastrukturnya lewat pembangunan tram baru, renovasi besar Place Massena yang dilengkapi dengan pusat perbelanjaan kelas atas, kincir, dan air mancur.
Namun, tidak ada yang bisa menyamai kemegahan Promenade des Anglais, yang secara harfiah diartikan sebagai jalan dari orang Inggris. Nama tersebut diambil karena banyak aristokrat Inggris, pada pertengahan kedua abad ke-18, pergi ke tempat itu untuk menghabiskan musim dingin. Begitu familiarnya tempat ini hingga salah satu cerita misteri Agatha Christie mengambil lokasi di sebuah kereta mewah yang sering digunakan oleh pelancong Inggris yang menuju Nice dan French Riviera.
Dikutip dari Wikipedia, selama beberapa dekade hingga sekarang, keindahan Nice tidak hanya mengundang mereka yang mencari tempat bersantai tapi juga mencari inspirasi. Udara yang bersih dan cahaya lembutnya memikat beberapa pelukis hebat dari budaya Barat seperti Marc Chagall, Henri Matisse, Niki de Saint Phalle, dan Arman.
Karya-karya para seniman itu juga dikenang di banyak museum di kota itu, termasuk Musée Marc Chagall, Musée Matisse dan Musée des Beaux-Arts.
Nice merupakan kota dengan kapasitas hotel terbesar kedua di Prancis dan salah satu kota yang paling banyak dikunjungi. Diperkirakan ada 4 juta wisatawan yang mengunjungi Nice setiap tahun. Bandar udara di Nice juga menjadi bandara tersibuk ketiga di Prancis. Nice merupakan ibukota bersejarah dari County of Nice (Comté de Nice).
(ren)