Wonderful Indonesia Sabet Penghargaan Bergengsi India
- VIVA / Riska
VIVA.co.id - Logo pariwisata Indonesia, Wonderful Indonesia sekali lagi menyabet penghargaan bergengsi dunia. Kali ini, penghargaan diberikan oleh Outbond Travel Mart (OTM) di Mumbai, India pada 20 Februari 2016.
Wonderful Indonesia memenangi penghargaan The Winner of The Comprehensive Integrated Participation, lantaran jumlah wisatawan asal India ke Indonesia melesat dibanding kunjungan ke negara lainnya.
Padahal belum ada penerbangan langsung dari India ke Indonesia, dan sebaliknya. Semua penumpang dari dan ke India harus transit terlebih dahulu di Singapura dan Kuala Lumpur.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan bahwa jumlah wisatwan asal negara yang terkenal dengan masakan kari tersebut sudah lebih dari 250 ribu orang.
"Ini yang ajaib. Rata-rata per hari sudah dua flight," kata Arief dalam keterangan tertulisnya yang diterima VIVA.co.id, Selasa, 23 Februari 2016.
Menurut dia, penghargaan ini sangat membanggakan karena bursa OTM merupakan travel market terbesar di India, diikuti oleh banyak negara, yang mengincar pasar India. Jumlah orang kaya India, yang berpotensi melakukan perjalanan wisata lebih dari 350 juta orang. Angka itu melampaui jumlah penduduk Indonesia sekitar 250 juta jiwa.
Untuk itu, dia mengatakan, demi meningkatkan jumlah wisatawan India ke Tanah Air, Kementeriannya akan meminta maskapai penerbangan pelat merah, Garuda Indonesia, untuk membuka rute ke negara tersebut.
"Critical success factor menggaet pasar turis India adalah direct flight. Itu saja dulu, concern yang harus dikebut. Kami sudah meminta Garuda Indonesia untuk terbang New Delhi-Jakarta, Chennai-Medan, dan Mumbai-Denpasar sejak 2015 lalu, semoga direalisasi tahun ini," ujar Arief.
Pada acara penghargaan yang digelar di Bombay Exhibition Center, negara Asia Tenggara yang mendapatkan penghargaan dari OTM hanya Indonesia dan Filipina. Selain itu, Jepang, Rusia dan United Arab Emirates (UAE).
Sementara Malaysia tidak meraih penghargaan lantaran tidak partisipasi di OTM Mumbai. Sebab, jumlah turis dari India ke Malaysia turun drastis pada tahun lalu akibat tragedi pesawat Malaysia Airlines MH-17 yang jatuh di Ukraina.
"Itu membuat orang takut naik pesawat MAS ke Malaysia," ujar Vincensus Jamadu selaku Asisten Deputi Asia Pasifik, India dan Australia. (ase)