China Jadi Target Utama Promosi Wisata Indonesia

Ilustrasi turis China.
Sumber :
  • REUTERS
VIVA.co.id
- Kementerian Pariwisata (Kemenpar) semakin gencar melakukan pemasaran dan promosi wisata di periode kuartal pertama 2016 ke luar negeri, khususnya negara Tiongkok. 


Selain melakukan penjualan dan mengikuti berbagai festival dan pameran di luar negeri, Kemenpar melaksanakan program
Fam trip
, kependekan dari

Raisa Tebar Pesona di Banyuwangi Beach Jazz Festival 2016
Familiarisation Trip .
Once Bakal Hebohkan Tomohon International Flower Festival
Fam trip
mendatangkan agen travel dari luar negeri untuk menjaring turis, dengan menawarkan paket wisata.
Nikmati Lembata dalam Festival Bahari Nuhanera 2016


"Kami sudah kerja sama dengan
travel agent
di Singapura untuk menjaring turis, dengan paket turis," jelas Noviendi Makalam, Direktur Pemasaran Internasional dari Kementrian Pariwisata, di acara Media Gathering kegiatan Deputi Pemasaran Pariwisata Mancanegara, Jakarta Pusat, 15 Februari 2016.


Fam trip
pada umumnya akan mengunjungi Bali, dilanjutkan dengan kunjungan ke berbagai tujuan wisata. Sedangkan untuk promosi mancanegara akan dititikberatkan pada kawasan Asia Pasifik, terutama  pasar China, termasuk didalamnya adalah Tiongkok, Taiwan, dan Hongkong.


"Dititikberatkan di China karena seperti di Hongkong saja misalnya, jumlah ekspatriat ada 4,5 juta orang, dan 60 juta wisatawan, dan mereka ini biasanya turis yang datang ke Hongkong adalah turis yang mampu. Teori seperti itu dinamakan teori Menjaring di dalam kolam ikan," kata Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara, I Gde Pitana.


Diutarakannya, Kementerian berusaha membangun citra Indonesia di kalangan masyarakat China dengan membuat berita-berita positif. Kemenpar juga akan bekerjasama dengan Baidu, Weibo, Wechat untuk menciptakan image positif ini.


Bahkan menggelar promosi pariwisata dalam Wedding Expo pada 23-26 Februari 2016 di Shanghai, China. Selain itu, Kemenpar juga akan mengusahakan penerbangan langsung.


"Kalau kita punya penerbangan langsung, mereka akan lebih senang datang ke Indonesia," papar Novi. (ren)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya