Indonesia dan Spanyol Jajaki Kerja Sama Pariwisata
- Miranti Hirschmann/Berlin
VIVA.co.id - Menteri Pariwisata, Arief Yahya, menyatakan, Indonesia bisa meniru Spanyol dalam urusan menarik jumlah wisatawan mancanegara dengan jumlah besar. Hal itu dikatakan setelah melakukan kunjungan kerja ke negeri Matador, Spanyol.
Dalam kunjungannya, Arief mengaku kagum atas capaian Spanyol dalam menarik pasar wisman hingga 68 juta turis dalam setahun.
"Kami datang ke Madrid dan Kementerian Pariwisata Spanyol untuk belajar meraih sukses seperti capaian Spanyol 2014-2015 ini," kata Arief dalam keterangan pers, Minggu, 6 Desember 2015.
Arief menjelaskan, pihaknya berniat mengirimkan dosen atau mahasiswa dari empat perguruan tinggi pariwisata yang berada di bawah Kementerian Pariwisata ke Spanyol.
"Empat kampus tersebut yaitu STP (Sekolah Tinggi Pariwisata) Bandung, STP Bali, Akademi Pariwisata Medan, dan Akademi Pariwisata Makassar. Ini adalah kampus-kampus yang wajib memiliki pengalaman luar negeri," katanya.
Selain itu, Arief menawarkan Spanyol untuk berinvestasi di bidang kawasan pariwisata di Indonesia dengan skema business to business. Ia berjanji, pihaknya, melalui Kementerian Pariwisata akan memfasilitasi berbagai peraturan dan kemudahan berinvestasi di Indonesia, terutama Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata, Kawasan Strategis Pariwisata Nasional, yang berada di atas tanah antara 100-1.000 hektare.
"Tentu kalau mau investasi, kami akan membantu agar fasilitas pariwisata itu tetap dijaga dan punya profitable yang kuat," ujar Arief.ā
Tak hanya itu, kepada Menteri Pariwisata Spanyol, Isabel Maria Borrego Cortes, Arief juga menawarkan model wisata bahari. Yaitu, berbagai paket kemudahan untuk berinvestasi di Indonesia.ā
"Kapal cruise bisa menyeberang di perairan Indonesia. Tidak harus kapal-kapal yang berbendara Indonesia saja yang boleh berlayar di perairan Indonesia. Ini peluang untuk membawa turis dari Mediterania, sampai ke Indonesia, dan bisa singgah dari kota ke kota lain. Ini revolusi besar," katanya.
Basis digital
Sementara itu, Isabel pun menanggapi positif tawaran ini. Pihaknya segera mengumpulkan pelaku-pelaku bisnis wisata Spanyol untuk menjajaki kerja sama di bidang Pariwisata dengan Pemerintah Indonesia.
"Kāami segera mengumpulkan para pelaku bisnis marine tourisme, untuk menjajaki kemungkinan berinvestasi dan mengembangkan bisnisnya di Indonesia. āKami harap bisa segera membuat MoU (Memorandum of Understanding) antara Indonesia-Spanyol," ujar Isabel.
Dia menjelaskan, saat ini fokus pemerintah Spanyol adalah memperbaiki berbagai fasilitas di objek wisata, konektivitas, keamanan, dan kenyamanan termasuk bagi para penyandang disabilitas. "Kami juga concern di ICT, internet connection, dan teknologi yang memudahkan orang dengan bahasa apa pun ke objek wisata di Spanyol," tutur Isabel.
Arief Yahya langsung menyambung soal keinginannya untuk memasuki dunia digital dan segera merancang digital marketing, digital based. Ia mengatakan, pemerintah Indonesia siap bekerja sama dan alih teknologi dengan Spanyol dalam mengembangkan digital marketing.
"Kami juga sudah menggunakan ICT dan berbasis pada digital. Kalau Spanyol membutuhkan asistensi soal program big data dan digital marketing, kami bisa bantu," ujar Arief.