Dilanda Krisis, Yunani Tetap Jadi Tujuan Wisata Turis Asing
Kamis, 30 Juli 2015 - 15:32 WIB
Sumber :
- iStock
VIVA.co.id
- Perekonomian Yunani sedang di ambang kebangkrutan. Namun hal ini belum tentu mempengaruhi wisatawan yang hendak berlibur menyaksikan sejumlah lokasi menarik di sana.
Seperti diketahui, Yunani merupakan salah satu negara yang menyimpan banyak kisah sejarah dan mitologi. Ya, negara yang terletak di Eropa bagian Selatan ini memang memiliki daya tarik tersendiri bagi sejumlah wisatawan. Bahkan sejumlah wisatawan asal Indonesia ikut tertarik berkunjung ke Yunani.
Menurut salah satu jasa perjalanan wisata--Bayu Buana Travel, dari data yang dihimpun perusahaannya, masih ada masyarakat Indonesia yang menjadikan Yunani sebagai tujuan wisatanya.
Darel, agen perjalanan dari perusahaan tersebut mengatakan bahwa di tempatnya, masih banyak masyarakat Indonesia yang tertarik berkunjung ke Yunani.
"Yunani sebenarnya bagus banyak peminatnya. Tapi kalau
low season
seperti ini jarang. Biasanya liburan kayak Lebaran kemarin," katanya pada
VIVA.co.id
Melihat krisis yang terjadi di sana, Darel merasa tidak terlalu berpengaruh terhadap jumlah warga Indonesia yang berkunjung ke Yunani.
"Tidak pengaruh, masih tetap tinggi. Paling tinggi ke Santorini. Kemarin Lebaran, kami bawa dua grup jalan ke sana," katanya.
Baca Juga :
VIDEO: Menyusuri Keindahan Kota Kuno Acropolis
Namun meski begitu, ada pula sejumlah alasan yang membuat wisatawan Indonesia tak menjadikan Yunani sebagai negara tempat tujuan wisata. Ini, lantaran biaya visa yang cukup mahal.
Lia, salah satu
tour agent
dari Carmel Holiday Travel mengatakan, sejak enam bulan lalu, pihaknya tidak melayani perjalanan ke Yunani.
"Kalau di sini, sejak enam  bulan lalu enggak ada. Banyak yang nggak tertarik juga karena visanya juga mahal," kata Lia saat dihubungi
VIVA.co.id
, Kamis, 30 Juli 2015.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Namun meski begitu, ada pula sejumlah alasan yang membuat wisatawan Indonesia tak menjadikan Yunani sebagai negara tempat tujuan wisata. Ini, lantaran biaya visa yang cukup mahal.