Berburu Kerbau Tanduk Emas di Mamasa Toraja
- http://www.tanatorajakab.go.id
Meski begitu, tak semua kerbau di Tana Toraja bisa dijadikan sesembahan untuk leluhur. Tentu ada prasyarat tertentu yang harus dipenuhi sehingga bisa dianggap sebagai kerbau yang sakral.
Salah satunya adalah jenis Tedong Doti. Kerbau ini disebut menempati kasta tertinggi di Toraja. Bagaimana tidak, selain langka kerbau ini memang memiliki ciri khusus yang tak dimiliki jenis kerbau lainnya.
Daud Tandiarwan, salah seorang peternak kerbau jenis Tedong Doti mengatakan secara fisik kerbau langka ini memiliki ciri khas berupa warnanya yang berbeda dengan kerbau biasa.
"Kulit Tedong Doti terdiri dari tiga warna yakni putih, hitam dan abu-abu. Bola matanya juga berwarna putih keabu-abuan dan dengan tanduk berwarna kuning keemasan," ujar Daud, Kamis 16 April 2015.
Dari kepercayaan masyarakat, memiliki Tedong Doti memang bisa membawa keberuntungan. Kesakralan yang dimiliki kerbau ini, membuatnya begitu istimewa.
Sebab itu, kini harga jual dari seekor kerbau Doti begitu fantastis. Seekornya saja mampu dijual dengan harga ratusan juta hingga miliaran rupiah.
"Harganya memang selangit. Yang paling murah mencapai Rp500 juta sementara yang tertinggi bisa menembus Rp1,2 miliar," ujar Daud yang kini memiliki puluhan kerbau Doti di peternakannya di pinggiran Sungai Osango Kecamatan Mamasa Sulawesi Barat.
Menurut Daud, memelihara kerbau Doti memang membutuhkan perhatian khusus. Setiap hari, kerbau belang ini dimandikan dan diberi pakan khusus berupa rumput gajah yang dicampur dengan dedak dan pohon pisang.
Dan kini, berkat semakin populernya kerbau Doti. Tidak sedikit warga Mamasa dan Tana Toraja yang mulai menjadi pengembangbiak kerbau albino ini. Secara perlahan, aktivitas ekonomi dan geliat rupiah dari kerbau Doti mulai menggejala di tingkatan masyarakat.
Karena itu, bagi anda yang hendak 'berburu' habitat kerbau unik nan langka ini. Bisa menyambanginya di Mamasa dan Tana Toraja. Jangan lupa bagi yang berminat membelinya, maka siapkan kocek yang lumayan. (ren)
Rasman Abdul Rahman/Mamasa
[/vivamore]