Kehidupan Mahasiswa Indonesia di Kampus Tertua Singapura
Selasa, 24 Maret 2015 - 10:59 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/ Lutfi Dwi Pujiastuti
VIVA.co.id
- Pergi ke negeri orang untuk menimba ilmu dan jauh dari keluarga, bukanlah keputusan yang mudah. Apalagi, saat jauh dari orangtua dan harus tinggal menetap di sebuah asrama, yang terlintas di pikiran justru adalah hal-hal yang menyeramkan.
Namun, tidak demikian dengan pemikiran mahasiswa asal Indonesia, yang menjalani pendidikan di kampus swasta tertua di Singapura,
Management Development Institute of Singapura (MDIS).
Rata-rata dari mereka, justru mengaku merasa nyaman. Tak ada perploncoan, tak ada
bully
, atau pun diskriminasi. Padahal, di kampus itu terdapat mahasiswa dari berbagai negara.
Sama halnya dengan Jennifer, Rio Antonio, salah satu mahasiswa dari program studi School of Engineering juga merasa nyaman menjalani pendidikan di kampus swasta tertua di Singapura tersebut.
Ia, bahkan bebas berekspresi dan bebas mengembangkan kreativitasnya. Apalagi, di kampus itu, ia bisa mempraktikkan ilmu yang telah didapat. "Di sini, banyak praktiknya," katanya.
Dia, bahkan mengaku sering terlibat dalam proyek pembuatan robot dan sejumlah proyek pembuatan mainan anak-anak yang menggunakan alat printing tiga dimensi.
Linda, mahasiswa asal Indonesia lainnya dari program studi Fashion & Design menyatakan, dari ilmu yang dia dapat selama menjalani pendidikan di kampus itu, dia mudah bereksperimen dan menuangkan segala idenya dalam bentuk busana atau design apapun.
"Saya selalu menuangkan semuanya dalam gambar. Apa yang saya pikirkan selalu saya gambar. Jadi, pekerjaan saya menggambar dan menggambar," katanya.
Saat bertemu dengannya, kami pun sempat melihat salah satu buku miliknya yang menggambarkan semua idenya. Mulai dari pembuatan design tangga yang unik, hingga pembuatan busana yang elegan.
Ia pun mengaku, karyanya sempat diikutsertakan dalam ajang pagelaran busana Jakarta Fashion Week beberapa waktu lalu. (asp)
![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Sama halnya dengan Jennifer, Rio Antonio, salah satu mahasiswa dari program studi School of Engineering juga merasa nyaman menjalani pendidikan di kampus swasta tertua di Singapura tersebut.