Prihatin Angka Kasus Aborsi dan Penyakit Menular Seksual Meningkat, Tempat Ini Hadir
- ist
Jakarta, VIVA – Angka kasus aborsi di Indonesia terus meningkat secara signifikan. Berdasarkan data terbaru, sejak 2022 tercatat 2,5 juta kasus aborsi, dengan 1,5 juta di antaranya melibatkan remaja usia dini. Fenomena ini turut diiringi oleh tingginya angka penyakit menular seksual di Indonesia.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia mencatat peningkatan kasus sifilis hingga 70% dalam kurun waktu lima tahun terakhir, dari 2018 hingga 2022. Selain itu, terdapat 100 ribu orang dengan HIV yang belum terdeteksi, yang berpotensi menularkan virus tersebut ke masyarakat luas. Hingga saat ini, dari total 526.841 orang dengan HIV, hanya 429.215 orang yang telah mengetahui status kesehatan mereka. Scroll lebih lanjut ya.
Minimnya edukasi seksual yang memadai serta kurangnya ruang aman untuk berekspresi diyakini menjadi akar permasalahan dari sejumlah konsekuensi negatif, seperti kehamilan tidak terencana, ancaman penyakit menular seksual, hingga kekerasan terhadap perempuan. Situasi ini turut berdampak pada meningkatnya angka perceraian, pernikahan dini, putus sekolah di kalangan remaja, serta beban ekonomi bagi masyarakat dan negara.
Menanggapi persoalan ini, VIVO dari PT. Danpac Pharma menghadirkan solusi inovatif melalui sebuah pameran edukatif bertajuk Hotel For Play: The Fantasy Room Experience. Pameran ini diselenggarakan mulai 18 Januari hingga 23 Februari 2025 di Senayan Park, Jakarta, dengan tujuan menciptakan ruang aman dan inklusif untuk edukasi serta eksplorasi fantasi.
"Kami melihat eksplorasi fantasi menjadi tantangan serius dan menjadi akar masalah yang berpengaruh ke banyak hal, termasuk pemerkosaan, kekerasan terhadap perempuan, sampai kehamilan tidak diinginkan. Maka dari itu, Hotel For Play hadir sebagai ruang untuk berekspresi dan eksplorasi fantasi yang positif dengan fun, imersif, dan entertaining,” ujar Yoevan Wiraatmaja, Presiden Direktur PT. Danpac Pharma.
Pameran yang merupakan hasil kolaborasi VIVO dengan Haluu, promotor event seni eksperimental, ini menghadirkan lima ruangan tematik yang terinspirasi dari elemen kehidupan, yakni air, tanah, udara, api, dan luar angkasa. Setiap ruangan dirancang untuk memberikan pengalaman visual, auditori, dan sensorik yang mendalam, sehingga pengunjung dapat mengeksplorasi imajinasi mereka secara menyenangkan dan bertanggung jawab.
"Pameran ini bukan hanya tentang hiburan, tetapi juga sarana edukasi bagaimana masyarakat dapat belajar dan mengeksplorasi diri terhadap fantasi-fantasi mereka dengan cara yang menyenangkan namun tetap positif dan bertanggung jawab. Kami ingin mendukung individu dalam menemukan fantasi mereka tanpa batas dan mengekspresikan diri secara positif," jelas Christian Eka, Sales and Marketing Director PT. Danpac Pharma.
Pengunjung akan diajak menjelajahi lima ruangan bertema unik. Perjalanan dimulai dari Labyrinth Garden yang penuh petualangan, di mana pengunjung dapat merasakan pengalaman instingtual ala zaman purba. Selanjutnya, mereka akan menyusuri ruang Tryst by the Water yang menawarkan suasana tenang dan reflektif.
Dari sana, pengunjung akan melayang di On Cloud Nine, sebuah ruang langit lounge yang menghadirkan permainan cahaya dan bayangan. Perjalanan berlanjut ke Lost in Space, sebuah ruang misterius dengan desain eksperimental yang mengajak pengunjung mengeksplorasi dimensi baru. Terakhir, pengalaman ditutup di A Club Named Desire, sebuah ruang yang penuh energi dengan suasana klub malam yang meriah.
Melalui pendekatan yang kreatif dan inklusif, Hotel For Play tidak hanya bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya eksplorasi fantasi secara sehat dan aman, tetapi juga menciptakan ruang dialog tanpa stigma.
"Melalui seni immersive dan elemen-elemen kehidupan, Hotel For Play membuka ruang dialog tentang bagaimana fantasi dapat dijalankan tanpa stigma dan bagaimana kreativitas dapat mendukung relasi yang lebih bermakna. Sebagai inisiatif sosial yang kreatif, VIVO berkomitmen untuk menjadikan Hotel For Play: The Fantasy Room Experience sebagai ruang untuk merayakan imajinasi dan mendukung fantasi yang positif," tutup Christian Eka.