Kunjungan Wisatawan ke Desa Penglipuran Membludak di Momen Tahun Baru, Tembus 100 Ribu Orang

Moment Tahun Batu, wisatawan padati Desa Panglipuran Bali
Sumber :
  • VIVA.co.id/Maha Liarosh (Bali)

Bali, VIVA – Desa Penglipuran yang dinobatkan sebagai Desa Terbersih di Dunia, menjadi destinasi favorit bagi wisatawan asing maupun domestik pada momen liburan Tahun Baru 2025.

Deretan Tragedi Pergantian Tahun Baru 2025, Salah Satunya Balon Meledak di Bundaran HI

Kunjungan wisatawan ke desa wisata yang terletak di Kabupaten Bangli, Bali, pada akhir tahun melonjak drastis. Pada momen tahun baru, Selasa, 31 Desember 2024, total kunjungan mencapai 109.637 wisatawan.

Kepala Pengelola Desa Wisata Penglipuran Wayan Sumiarsa mengatakan, sepanjang tahun 2024, total kunjungan wisatawan mencapai lebih dari 1 juta orang. Angka itu melampaui capaian tahun 2023 dan didominasi wisatawan domestik.

Nasib Pengemudi dan Staf Bus Trans Metro Dewata Setelah Setop Beroperasi per 1 Januari 2025

"Angka ini menunjukkan wisatawan sudah mulai melirik Desa Wisata sekaligus mendukung pemerataan pariwisata di Bali yang tidak hanya menumpuk di wilayah Bali Selatan," kata Sumiarsa, Kamis, 2 Januari 2025.

Pada momen awal tahun baru 2025, kunjungan ke desa wisata terbersih di dunia itu tercatat 2.972 orang. Wisatawan domestik masih mendominasi sebanyak 2.673 orang dewasa dan anak-anak. Untuk wisatawan mancanegara 119 orang.

Jumlah Kunjungan Wisman Sampai November 2024 Tertinggi dalam 5 Tahun

"Di awal tahun 2025 ini kunjungan didominasi wisatawan lokal Bali," kata Wayan Sumiarsa.

Desa Wisata Penglipuran mengintegrasikan pariwisata regeneratif dengan berbagai program unggulan, seperti pelepasan burung endemik, pengolahan sampah menjadi pupuk organik, serta pengelolaan hutan bambu sebagai ikon desa. 

Inisiatif itu tidak hanya menciptakan harmoni antara manusia dan alam, tapi juga edukasi kepada wisatawan akan pentingnya menjaga lingkungan.

Pengalaman hidup lokal di homestay ditawarkan kepada wisatawan untuk merasakan keaslian tinggal di desa.

"Wisatawan dapat merasakan kehidupan lokal yang autentik, mulai dari memasak makanan tradisional, mengikuti kegiatan budaya, hingga menikmati suasana damai khas desa," kata Sumiarsa.

Ia mengatakan, pengembangan desa wisata itu tetap fokus pada kebersihan, keasrian lingkungan, dan penghormatan terhadap tradisi lokal. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya