Pesona Pantai Kedonganan Jimbaran Tertutup Lautan Sampah Plastik

CEO Sungai Watch Gary Bencheghib saat membersihkan sampah Plastik di Pantai Kedonganan Jimbaran
Sumber :
  • VIVA.co.id/Maha Liarosh (Bali)

Bali, VIVA – Fenomena tumpukan sampah plastik di sekitar Pantai Kedonganan, Jimbaran, Bali yang terjadi hampir setiap tahun saat musim angin barat merubah indahnya pantai menjadi lautan sampah.

Tampang Satu Pelaku Geng Rusia yang Culik dan Rampok WN Ukraina di Bali

Pesisir pantai berpasir putih itu kini tertutup dengan sampah plastik, kayu dan jenis sampah lainnya. Lautan sampah yang menutupi pesona pantai di daerah Jimbaran ini pun menyita perhatian relawan dan aktivis lingkungan dari berbagai organisasi.

Sungai Watch sebuah organisasi aktivis lingkungan yang telah berkecimpung dalam masalah lingkungan di Pulau Dewata sejak 4 tahun silam terus berupaya untuk menjaga kebersihan pantai.

Satu Pelaku Geng Rusia Culik dan Rampok WN Ukraina Ditangkap di Bandara Ngurah Rai, Mau ke Dubai

CEO Sungai Watch Gary Bencheghib mengatakan, sesuai dengan merek-merek yang tertera pada lautan sampah plastik di Pantai Kedonganan, Jimbaran diprediksi sampah kiriman dari Pulau Jawa.

"Sampah diprediksi kalo dilihat dari beberapa merek kebanyakan merek berasal dari Jawa. Dan itu diproduksinya di Jawa Timur. Kayaknya kalau kita lihat mereknya sampah tidak bisa  ketemunya di Bali," jelas Gary, Selasa, 31 Desember 2024.

Kronologi Geng Rusia Pakai Rompi 'Polisi' Culik dan Rampok WN Ukraina di Bali, Kripto Rp 3,2 Miliar Raib

Komunitas Sungai Watch dan volunteer bersihkan pantai Kedonganan Bali

Photo :
  • VIVA/ Maha Liarosh/ Bali

Dijelaskan Gary, selama 4 tahun berkecimpung dalam we kegiatan lingkungan dengan membersihkan di pantai yang ada di Bali, beberapa sampah kiriman diprediksi datang dari Jawa Timur yang dibawa angin.

Untuk membersihkan lautan sampah di Pantai Kedonganan, Jimbaran, Gary mengundang para relawan dari media sosial maupun warga lokal yang bersedia.

"Setiap pagi kita undang relawan-relawan dari medsos atau warga lokal yang bisa hadir. Kalau misalnya masih ada waktu silahkan hadir dari jam 06:00-09:00 Wita setiap hari," kata Gary.

Pantai Kedonganan Bali saat dapat kiriman sampah musim hujan

Photo :
  • VIVA/ Maha Liarosh/ Bali

Sudah sepekan para volunter yang merupakan bule-bule yang ada d Bali dan warga lokal membersihkan Pantai Kedonganan. Sampah-sampah itu didominasi sampah plastik yang kebanyakan bekas air minum kemasan.

Gary mengungkapan, dalam 7 hari kegiatan para volunter yang berjumlah sekitar 100 orang telah mengumpulkan  sampah plastik yang ada di Pantai Kedonganan sebanyak 19 ton.

Sampah yang terkumpul dibawa ke station Sungai Watch untuk dipilah sesuai dengan jenisnya, kemudian di daur ulang.

"Nanti kita kumpulkan semua kita audit satu per satu biar datanya lebih lengkap dan kita bisa prediksi dari mana hasil semua sampah yang kita kumpulkan. sampai sekarang kebanyakan sih dari Jateng, Jabar tapi kebanyakan Jatim," jelasnya.

Gary juga memprediksi dalam 2 bulan ke depan bakal ada kiriman sampah lagi. Hal itu dikarenakan kebanyakan sampah plastik masih ada di lautan dan akan terbawa angin menuju pantai di Bali.

Lebih dari 20 Tahun Hidup di Bali Harus Peduli dengan Bali

Sementara itu, disinggung tentang dedikasinya untuk Bali bule muda asal Prancis ini mengaku sangat mencintai Bali.

"Saya bukan orang Indonesia tapi saya pindah ke Bali umur 8 tahun, lebih dari 20 tahun hidup di Bali jadi harus peduli dengan Bali apalagi kalau kita lihat kondisinya ini kalo tidak bergerak siapa yang bersihkan," kata Gary.

Ia mengaku hampir 15 tahun dirinya dan kakak serta adiknya memulai gerakan membersihkan sampah di pantai maupun di sungai yang ada di Bali.

"Kalau kita lihat Pulau Bali sendiri dan sampah plastik masih banyak kita harus lakukan semua," ucapnya.

Dalam melakukan aksi lingkungan, komunitas Sungai Watch yang didirikannya mendapatkan dana dari sponsor luar negeri.

"Tapi untuk aksi hari ini kebanyakan relawan datang sendiri belum ada sponsor. Tapi kita juga bekerja sama dengan DLHK yang ada alat berat sama buldoser biar aksinya lebih cepat," jelasnya.

Tak hanya di Bali, Sungai Watch juga melakukan ekspansi di Bekasi dan beberapa kota besar di Jawa.

"Desember ini baru buka cabang di Sidoarjo," kata Gary.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya