Wisatawan Muslim Indonesia Makin Mudah Cari Referensi Tur Halal di 4 Negara Ini
- Hong Kong Tourism Board (HKTB)
Jakarta, VIVA – Indonesia sukses meraih predikat sebagai destinasi ramah muslim terbaik selama dua tahun berturut-turut, yaitu pada 2023 dan 2024 versi Global Muslim Travel Index.
Menurut Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Indonesia terus melakukan perbaikan setelah ditetapkan sebagai destinasi ramah muslim terbaik pada 2023. Apa saja perbaikan yang dilakukan? Scroll untuk info lengkapnya, yuk!
Perbaikan tersebut meliputi peningkatan layanan bagi wisatawan muslim, mempromosikan layanan pariwisata ramah muslim, mendorong masa tinggal pengunjung yang lebih lama serta meningkatkan minat belanja wisatawan.
Sementara pada tahun 2024, dilakukan peningkatan beberapa program, di antaranya sertifikasi halal untuk bisnis dan UMKM, Santri Digitalpreneur, e-katalog Masjid Agung Indonesia, global hub of modest fashion, hingga kolaboratasi bilateral dengan Arab Saudi.
Tidak hanya pemerintah, sektor swasta juga terus berbenah. Salah satunya operator perjalanan Cheria Holiday, di mana ekspansi bisnis wisata halalnya telah mengepung hampir 25 kota besar di Indonesia. Merasa belum puas, operator perjalanan peraih penghargaan Kementerian Pariwisata kategori Wisata Halal Terbaik dan Terpopuler 2016 ini, mengangkasa ke mancanegara.
CEO Cheria Holiday, Cheriatna, mengungkapkan, mereka telah berkolaborasi dengan Australia, dengan ditunjuk jadi salah satu mitra konsorsium tur ramah muslim oleh Tourism Australia.
“Kolaborasi strategis ini bertujuan mengkampanyekan sejumlah destinasi wisata Australia yang ramah muslim,” ujar Cheriatna, dalam keterangannya, dikutip Senin 23 Desember 2024.
Kerja sama ini meliputi penyediaan informasi fasilitas ramah muslim di destinasi utama, promosi restoran bersertifikat halal, dan pengembangan paket tur sesuai minat muslim traveler.
Jika Australia dihuni oleh 3,2 persen populasi muslim, lain cerita dengan negara mayoritas non muslim seperti Hong Kong, Thailand, dan Korea Selatan. Uniknya, ketiga negara itu tak kalah agresif meningkatkan layanan ramah muslim di tiap destinasi pariwisatanya.
Untuk Hong Kong, tourism board di sana telah menggalang kerja sama Business to Government (B2G) dengan Cheria Holiday di penghujung 2023. Konkretnya adalah kolaborasi dengan Klook, online travel agent terbesar negara Mutiara dari Timur tersebut.
“Kolaborasi ini dapat memviralkan Hong Kong sebagai pilihan utama bagi wisatawan muslim yang mencari destinasi liburan yang nyaman dan inklusif,” lontar Cheriatna.
Kolaborasi dengan tourism board empat negara ini memudahkan wisatawan muslim Indonesia menemukan referensi tur halal eksklusif seperti kunjungan ke masjid-masjid bersejarah, menikmati kearifan budaya lokal, dan kenyamanan hiburan ramah muslim lainnya.
"Terobosan B2G ini sebuah transformasi model bisnis strategis dan berkelanjutan menuju Indonesia maju. Alhamdulillah, kami dipercaya penuh jadi partner bisnis pariwisata yang sesuai kriteria oleh negara-negara luar. Pascapandemi, turis muslim yang kami bawa ke luar negeri meningkat 30 persen lebih. Kami siap kolaborasi dengan negara lain yang ingin mengembangkan halal tourism,” beber Cheriatna yang juga Ketua Asosiasi Travel Halal Indonesia (ATHIN).