Bangga! Reog Ponorogo Diakui UNESCO Sebagai Warisan Budaya

Kesenian Reog Ponorogo (Foto ilustrasi).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Jakarta, VIVA – Reog Ponorogo, seni pertunjukan tradisional Indonesia asal Jawa Timur, kini resmi diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda yang Memerlukan Perlindungan Mendesak. Pengumuman membanggakan ini disampaikan UNESCO melalui akun media sosialnya.

Reog Ponorogo Ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO

Sebagaimana diketahui, Reog Ponorogo merupakan seni pertunjukan yang memadukan tarian, musik, dan cerita rakyat. Pertunjukan ini ikonik dengan topeng kepala singa besar, Singa Barong, yang dihiasi bulu merak, serta dimainkan oleh penari yang memiliki kekuatan fisik luar biasa. 

Cerita dalam Reog biasanya menggambarkan perjuangan, keberanian, dan kebijaksanaan, menjadikannya sebagai salah satu warisan budaya yang sarat nilai sejarah dan tradisi.

Minister Pushes for Global Recognition of Rendang as Cultural Treasure

Selain Reog Ponorogo, beberapa elemen budaya lainnya dari berbagai negara juga diakui UNESCO dalam daftar Warisan Budaya Takbenda tahun ini, seperti seni pembuatan sabun Aleppo dari Suriah dan tradisi Pysanka, seni menghias telur dari Ukraina.

Kabar pengakuan UNESCO ini sontak menjadi viral di media sosial dan diunggah ulang oleh akun @lambe_turah. Sontak, postingan tersebut ramai dikomentari netizen yang merasa bangga karena seni tradisional Indonesia mendapatkan perhatian dan penghargaan dunia.

Padahal Batik Sudah Diakui UNESCO, Sayangnya Pengrajinnya Terus Berkurang

"Saya bangga jadi warga asli Ponorogo. Terimakasih buat para pegiat seniman yang selalu menjaga dan melestarikan kebudayaan asli daerah," kata netizen di kolom komentar.

"Aaah bangga jadi anak keturunan Ponorogo," komentar yang lain.

"ASLI INDONESIA tolong dicatat dengan baik ya, bukan milik negara ASEAN lainnya. Musik ini juga original dari Indonesia. Untuk Malaysia, Filipina, sama Singapura, ini milik Indonesia ya," tulis netizen.

"Semoga generasi muda ikut melestarikan juga. Soalnya lebih banyak yang lebih suka dengan kebudayaan Barat. Tapi pas ada yang mengusik, baru sadar dan marah," kata netizen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya